Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Keamanan Bagan Ikan Nelayan Terancam

Dinas Perikanan Akan Survey Lokasi

JAYAPURA – Kegiatan penangkapan ikan dengan metode bagan ikan di Kota Jayapura telah menjadi perhatian pemerintah Provinsi. Menurutnya secara topografi kondisi Kota Jayapura tidak memungkinkan melakukan hal tersebut. Bila bagan di tempatkan di sembarang tempat, bisa menganggu jalur pelayaran maupuan terdampak ombak besar di laut lepas.

   “Ada batas-batas dalam penempatan tempat lokasi bagan itu sendiri di jalur 2. Cuma kita tau topografi dan kondisi perairan kita terbuka. Sedangkan bagan adalah alat bantu tangkap di tempat yang terlindungi,” ungkap Kepala Dinas Perikanan Provinsi Papua, Iman Djuniawal, Senin (20/06).

  Iman menegaskan hal ini perlu segera dicarikan solusi, karena bisa sangat beresiko bagi nelayan. “Seperti demikian memang perlu dicari solusi. Lokasi mana yang tidak menjadi lintasan dari kapal atau arus pelayaran sehingga posisi bagan itu tidak mengganggu dalam kegiatan pelayaran,” ujarnya.

Baca Juga :  Harus Menjadi Rumah untuk Masyarakat Papua

  Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan survey, mencari lokasi yang aman sesuai kriteria yang seharusnya. “Memang kita harus mengadakan survey dulu untuk melihat lokasi yang mungkin bisa terlindungi bagi posisi bagan ini. Kebetulan kondisi topografi Kota Jayapura tidak memungkinkan untuk tersebut. Sebagian besar sudah langsung terlepaskan. Sedangkan kegiatan aktivitas mereka kan kegiatan penangkapan statis diam di tempat kemudian mengambil,” ujarnya.

  Menurutnya, daerah perairan yang terbuka membuat nelayan cenderung ke bawah dan berlindung di antara teluk. “Dia kan cukup besar  kemudian kalau ada lintasan kapal tanker harus masuk ke Dok 7, itu berbahaya bisa kena itu. Batas keluarnya harus di atas 4 mil sedangkan kita terbuka, kecuali daerah kita adalah daerah kepulauan seperti Biak dan sebagainya pasti lebih mudah. Tapi kalo dengan wilayah yang lebih terbuka begini mereka cenderung untuk ke bawah karena berlindung di antara teluk yang ada,” ujarnya. (Rhy/tri)

Baca Juga :  Tak Sekedar Kelola Buku, Pustakawan Fokus Knowledge Transfer

Dinas Perikanan Akan Survey Lokasi

JAYAPURA – Kegiatan penangkapan ikan dengan metode bagan ikan di Kota Jayapura telah menjadi perhatian pemerintah Provinsi. Menurutnya secara topografi kondisi Kota Jayapura tidak memungkinkan melakukan hal tersebut. Bila bagan di tempatkan di sembarang tempat, bisa menganggu jalur pelayaran maupuan terdampak ombak besar di laut lepas.

   “Ada batas-batas dalam penempatan tempat lokasi bagan itu sendiri di jalur 2. Cuma kita tau topografi dan kondisi perairan kita terbuka. Sedangkan bagan adalah alat bantu tangkap di tempat yang terlindungi,” ungkap Kepala Dinas Perikanan Provinsi Papua, Iman Djuniawal, Senin (20/06).

  Iman menegaskan hal ini perlu segera dicarikan solusi, karena bisa sangat beresiko bagi nelayan. “Seperti demikian memang perlu dicari solusi. Lokasi mana yang tidak menjadi lintasan dari kapal atau arus pelayaran sehingga posisi bagan itu tidak mengganggu dalam kegiatan pelayaran,” ujarnya.

Baca Juga :  Pengelola Pasar Akui Pedagang Susah Diatur

  Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan survey, mencari lokasi yang aman sesuai kriteria yang seharusnya. “Memang kita harus mengadakan survey dulu untuk melihat lokasi yang mungkin bisa terlindungi bagi posisi bagan ini. Kebetulan kondisi topografi Kota Jayapura tidak memungkinkan untuk tersebut. Sebagian besar sudah langsung terlepaskan. Sedangkan kegiatan aktivitas mereka kan kegiatan penangkapan statis diam di tempat kemudian mengambil,” ujarnya.

  Menurutnya, daerah perairan yang terbuka membuat nelayan cenderung ke bawah dan berlindung di antara teluk. “Dia kan cukup besar  kemudian kalau ada lintasan kapal tanker harus masuk ke Dok 7, itu berbahaya bisa kena itu. Batas keluarnya harus di atas 4 mil sedangkan kita terbuka, kecuali daerah kita adalah daerah kepulauan seperti Biak dan sebagainya pasti lebih mudah. Tapi kalo dengan wilayah yang lebih terbuka begini mereka cenderung untuk ke bawah karena berlindung di antara teluk yang ada,” ujarnya. (Rhy/tri)

Baca Juga :  Harus Menjadi Rumah untuk Masyarakat Papua

Berita Terbaru

Artikel Lainnya