Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Potensi Hujan Ringan Hingga Lebat Masih Terjadi di Papua

Petrus Demonsili (FOTO: Dok/pribadi) 

JAYAPURA- Kepala Balai BMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demonsili mengungkapkan, dari hasil analisis angin lapisan atas tanggal 23 April 2020 jam 21.00 WIT menunjukkan terdapat daerah gangguan sirkulasi eddy di Wil Samudera Pasifik Utara Biak dan daerah pertemuan angin di wilayah Papua bagian tengah. Kondisi tersebut didukung kondisi suhu muka laut yang berkisar antara 27-29oC (suhu muka laut hangat) dan lapisan atmosfer yang cukup basah (kelembaban relatif >65%) dapat menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Papua bagian utara dan menyebabkan hujan lebat pada pagi hari,24 April 2020 di wil Kota Jayapura, Kab Jayapura, Keerom dan sekitarnya.

  “ Saat ini dan diperkirakan hingga akhir bulan April 2020, angin lapisan 3000 kaki menunjukkan wilayah Papua bagian utara  hingga pegunungan tengah, masih berada pada periode musim transisi (peralihan musim hujan ke musim kemarau), pada masa ini peluang-pelaung kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dengan disertai angin kencang dan badai guntur yang umumnya berdurasi singkat dapat terjadi karena kondisi atmsofer yang cenderung labil,’’katanya, Jumat (24/4)kemarin.

Baca Juga :  LDK Membangun Karakter dan Kapabilitas Mahasiswa

   Sementara itu, angin di wilayah selatan umumnya sudah persisten bertiup dari arah timur-tenggara pertanda wilayah Papua bagian selatan segera memasuki musim kemarau.

 Hasil pemodelan prakiraan cuaca wilayah Papua untuk sepekan ke depan, hingga 30 April 2020 masih terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat kadang disertai badai guntur dan angin kencang yang umumnya berdurasi singkat di wilayah Papua bagian utara, Wilayah teluk Cenderawasih, wil kab Mimika dan Pegunungan Tengah Papua.

  “Masyarakat kami minta untuk tetap waspada terhadap bencana hidromoterologi yang dapat terjadi seperti banjir, angin kencang, pohon tumbang, dan lain sebagain.’’jelasnya.(dil/wen)

Petrus Demonsili (FOTO: Dok/pribadi) 

JAYAPURA- Kepala Balai BMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demonsili mengungkapkan, dari hasil analisis angin lapisan atas tanggal 23 April 2020 jam 21.00 WIT menunjukkan terdapat daerah gangguan sirkulasi eddy di Wil Samudera Pasifik Utara Biak dan daerah pertemuan angin di wilayah Papua bagian tengah. Kondisi tersebut didukung kondisi suhu muka laut yang berkisar antara 27-29oC (suhu muka laut hangat) dan lapisan atmosfer yang cukup basah (kelembaban relatif >65%) dapat menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Papua bagian utara dan menyebabkan hujan lebat pada pagi hari,24 April 2020 di wil Kota Jayapura, Kab Jayapura, Keerom dan sekitarnya.

  “ Saat ini dan diperkirakan hingga akhir bulan April 2020, angin lapisan 3000 kaki menunjukkan wilayah Papua bagian utara  hingga pegunungan tengah, masih berada pada periode musim transisi (peralihan musim hujan ke musim kemarau), pada masa ini peluang-pelaung kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dengan disertai angin kencang dan badai guntur yang umumnya berdurasi singkat dapat terjadi karena kondisi atmsofer yang cenderung labil,’’katanya, Jumat (24/4)kemarin.

Baca Juga :  Ulangi Tindak Kriminal, Oknum Pemuda  Langsung Diproses

   Sementara itu, angin di wilayah selatan umumnya sudah persisten bertiup dari arah timur-tenggara pertanda wilayah Papua bagian selatan segera memasuki musim kemarau.

 Hasil pemodelan prakiraan cuaca wilayah Papua untuk sepekan ke depan, hingga 30 April 2020 masih terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat kadang disertai badai guntur dan angin kencang yang umumnya berdurasi singkat di wilayah Papua bagian utara, Wilayah teluk Cenderawasih, wil kab Mimika dan Pegunungan Tengah Papua.

  “Masyarakat kami minta untuk tetap waspada terhadap bencana hidromoterologi yang dapat terjadi seperti banjir, angin kencang, pohon tumbang, dan lain sebagain.’’jelasnya.(dil/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya