Pengecekan dilakukan terhadap tenaga medis seperti dokter spesialis penyakit dalam, dokter hemodialisis, serta perawat terlatih. Tim juga menilai kesiapan fasilitas, mulai dari mesin hemodialisis, kebersihan ruangan, sistem sterilisasi, hingga alur pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Kami sudah melakukan pengecekan dan secara umum fasilitas sudah cukup lengkap. Hanya ada beberapa catatan kecil yang perlu segera dilengkapi oleh pihak rumah sakit. Saat ini sudah tersedia empat unit mesin hemodialisis yang siap digunakan bagi pasien,” ungkap Victor Eka Nugrahaputra, salah satu anggota tim penilai saat visitasi pada (7/10) lalu.
Ia menambahkan, RSUD Abepura diberikan waktu untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut sebelum dilakukan pengecekan ulang oleh Kementerian Kesehatan. “Penilaian ini penting karena menyangkut keselamatan pasien dan pemenuhan standar pelayanan. Jika seluruh catatan sudah dipenuhi, izin usaha pelayanan dialisis dapat diterbitkan tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Abepura, Petrus B. Pepuho, menyebutkan bahwa layanan cuci darah merupakan unit pelayanan baru di RSUD Abepura. Karena itu, visitasi dari Kementerian Kesehatan menjadi langkah penting untuk memastikan mutu dan kelayakan layanan.
“Pelayanan cuci darah ini merupakan layanan baru, sehingga visitasi dan penilaian dari Kemenkes sangat penting untuk menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat,” kata Petrus.
Ia menegaskan, dari sisi SDM dan fasilitas, RSUD Abepura telah siap. “Kami memiliki dokter spesialis penyakit dalam, dokter hemodialisis, serta perawat yang berpengalaman. Jika hasil visitasi disetujui, kami siap membuka pelayanan dialisis bagi masyarakat,” pungkasnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
