Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Togel Terkesan Ada Pembiaran

Tonny Wanggai: Harus Tegas Kepada Oknum Anggota yang Diduga Jadi Beking Togel

JAYAPURA-Togel yang semakin marak di Kota Jayapura, di Pasar pasar hingga sebagian bibir jalan di kota ini pasti ada saja aktivitas togel. Beberapa pejabat sudah berbicara terkait dengan togel, mulai dari DPRD Kota Jayapura hingga Wali Kota Jayapura. Bahkan Wali kota sendiri menegaskan untuk tindak tegas para pelaku judi.

   Kini giliran anggota MRP Pokja Agama Tony Wanggai mengaku prihatin melihat semakin maraknya aktivitas togel di Jayapura. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 dan kondisi keuangan yang sulit, namun masyarakat masih lalai dengan tugas utamanya mengurus keluarga atau hal-hal yang lebih baik.

  “Perlu adanya ketegasan dari Polresta Jayapura Kota untuk melakukan sweeping dan patroli di setiap sudut kota ini, harus ada ketegasan agar ada efek jeranya. Artinya, ketika sudah memberikan peringatan sebelumnya, namun tidak dipatuhi warga tersebut. Harus ada efek jeranya, misalnya ditahan beberapa jam atau diberikan sanksi lainnya yang membuat dia tidak mengulangi hal yang sama lagi,” kata Tony Wanggai.

Baca Juga :  POM Merauke Musnahkan Kosmetik Ilegal 

  Tony Wanggai yang juga Ketua NU Papua ini menegaskan, Polisi harus memberikan efek jera. Jika tidak pemberian efek jera atau ketegasan dari pihak Kepolisian, ini terkesan ada pembiaran.

  “Karena merasa tidak ada ketegasan dan dibiarkan, warga terus melakukan kegiatan togel ini. Apalagi yang saya lihat togel ini, bahkan ada di depan jalan, depan pos polisi dan di tengah perkotaan. Kelihatan sekali aktivitas jual beli togel itu terang-terangan dan semakin marak,” tuturnya.

  Yang lebih miris, lanjut ketua NU ini, yang main togel adalah para orang tua dan kebanyakan masyarakat kita orang asli Papua. Karena itu, dari MRP begitu prihatin dengan hal ini. “Kita terlalu mengambil jalan pintas, terlalu banyak bermimpi menghitung angka-angka. Sementara dalam ajaran agama sendiri tidak diajarkan untuk terlalu banyak melakukan sesuatu yang tidak realistis dan efektif, agama mengajarkan kita untuk bekerja yang lebih halal,” ucapnya.

  Lanjutnya, terkait dengan togel ini. Tony meminta pemimpin agama, para ustads dan pendeta di mimbar mimbar gereja dan masjid saat pengajian maupun kebaktian, harus terus menekankan kesadaran kepada masyarakat tentang kesadaran agama untuk bekerja keras dan lebih mendekatkan diri ke Tuhan serta melihat keluarga.

Baca Juga :  Polisi: Sengaja Untuk Memberikan Rasa Takut kepada Masyarakat

   “Bagaimana pun peran pemuka agama dalam memberikan kesadaran ini juga begitu penting, selain ada persoalan ketegasan hukum harus seiring dan sejalan,” kata anggota MRP ini.

  Ketua NU juga mengaku belakangan ini kurangnya kerjasama antara pihak Kepolisian dalam hal ini Polresta Jayapura Kota dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat adat. Pihaknya berharap Kapolresta bersama jajarannya bisa mengadakan pertemuan berkala, misalnya 2 bulan sekali untuk dikumpulkan para tokoh tokoh agama guna mencari solusi bersama untuk memberantas togel.

   “Dalam pemberantasan togel, ada pendekatan hukum, tapi juga ada pendekatan melalui agama dan adat,” ungkapnya.

  Sementara itu, terkait adanya isu yang beredar di masyarakat bahwa ada oknum aparat yang membackup togel. Ketua NU meminta Kapolresta harus tegas terhadap oknum-oknum anggota yang membackup kegiatan judi  togel ini. “Harus tegas kepada oknum yang diduga membackup aktivitas jual beli togel ini,” tegasnya. (fia/tri).

Tonny Wanggai: Harus Tegas Kepada Oknum Anggota yang Diduga Jadi Beking Togel

JAYAPURA-Togel yang semakin marak di Kota Jayapura, di Pasar pasar hingga sebagian bibir jalan di kota ini pasti ada saja aktivitas togel. Beberapa pejabat sudah berbicara terkait dengan togel, mulai dari DPRD Kota Jayapura hingga Wali Kota Jayapura. Bahkan Wali kota sendiri menegaskan untuk tindak tegas para pelaku judi.

   Kini giliran anggota MRP Pokja Agama Tony Wanggai mengaku prihatin melihat semakin maraknya aktivitas togel di Jayapura. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 dan kondisi keuangan yang sulit, namun masyarakat masih lalai dengan tugas utamanya mengurus keluarga atau hal-hal yang lebih baik.

  “Perlu adanya ketegasan dari Polresta Jayapura Kota untuk melakukan sweeping dan patroli di setiap sudut kota ini, harus ada ketegasan agar ada efek jeranya. Artinya, ketika sudah memberikan peringatan sebelumnya, namun tidak dipatuhi warga tersebut. Harus ada efek jeranya, misalnya ditahan beberapa jam atau diberikan sanksi lainnya yang membuat dia tidak mengulangi hal yang sama lagi,” kata Tony Wanggai.

Baca Juga :  Gencar Modus Penipuan, Telkomsel Imbau Pelanggan Berhati-hati

  Tony Wanggai yang juga Ketua NU Papua ini menegaskan, Polisi harus memberikan efek jera. Jika tidak pemberian efek jera atau ketegasan dari pihak Kepolisian, ini terkesan ada pembiaran.

  “Karena merasa tidak ada ketegasan dan dibiarkan, warga terus melakukan kegiatan togel ini. Apalagi yang saya lihat togel ini, bahkan ada di depan jalan, depan pos polisi dan di tengah perkotaan. Kelihatan sekali aktivitas jual beli togel itu terang-terangan dan semakin marak,” tuturnya.

  Yang lebih miris, lanjut ketua NU ini, yang main togel adalah para orang tua dan kebanyakan masyarakat kita orang asli Papua. Karena itu, dari MRP begitu prihatin dengan hal ini. “Kita terlalu mengambil jalan pintas, terlalu banyak bermimpi menghitung angka-angka. Sementara dalam ajaran agama sendiri tidak diajarkan untuk terlalu banyak melakukan sesuatu yang tidak realistis dan efektif, agama mengajarkan kita untuk bekerja yang lebih halal,” ucapnya.

  Lanjutnya, terkait dengan togel ini. Tony meminta pemimpin agama, para ustads dan pendeta di mimbar mimbar gereja dan masjid saat pengajian maupun kebaktian, harus terus menekankan kesadaran kepada masyarakat tentang kesadaran agama untuk bekerja keras dan lebih mendekatkan diri ke Tuhan serta melihat keluarga.

Baca Juga :  Korban Dipukul Saat Berpuasa

   “Bagaimana pun peran pemuka agama dalam memberikan kesadaran ini juga begitu penting, selain ada persoalan ketegasan hukum harus seiring dan sejalan,” kata anggota MRP ini.

  Ketua NU juga mengaku belakangan ini kurangnya kerjasama antara pihak Kepolisian dalam hal ini Polresta Jayapura Kota dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat adat. Pihaknya berharap Kapolresta bersama jajarannya bisa mengadakan pertemuan berkala, misalnya 2 bulan sekali untuk dikumpulkan para tokoh tokoh agama guna mencari solusi bersama untuk memberantas togel.

   “Dalam pemberantasan togel, ada pendekatan hukum, tapi juga ada pendekatan melalui agama dan adat,” ungkapnya.

  Sementara itu, terkait adanya isu yang beredar di masyarakat bahwa ada oknum aparat yang membackup togel. Ketua NU meminta Kapolresta harus tegas terhadap oknum-oknum anggota yang membackup kegiatan judi  togel ini. “Harus tegas kepada oknum yang diduga membackup aktivitas jual beli togel ini,” tegasnya. (fia/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya