JAYAPURA-Kasus diare di Kota Jayapura nampaknya perlu perhatian serius dari pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, sebab jumlah pasien dengan gejala muntaber ini masih terus bertambah, terutama di RSUD Abepura.
Direktur RSUD Abepura melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik Veronika Pekey menyebutkan jumlah pasien dengan gejala muntaber yang dirawat di RSUD Abepura saat ini bertambah menjadi 99 orang.
Jika sebelumnya kata Vero, rata rata pasien dengan gejala muntaber dari wilayah Abepura, kini justru merambat hingga wilayah Waena, Distrik Heram Kota Jayapura. “Semuanya masih rata rata pasien anak, dengan gejala mual, muntah dan demam,” ujar Vero kepada Wartawan Selasa, (21/11).
Vero, menyatakan dari jumlah yang ada pasien yang masih dirawat di RSUD Abepura sebanyak 29 orang. Diantaranya 22 orang dirawat di Ruang rawat Inap, 7 orang masih di ruang UGD. “Rencana 4 orang nanti dipindahkan ke ruang rawat Inap,” kata Vero.
Untuk stok obat maupun alat medis lanjut Vero, masih stabil. Namun terlepas dari pada itu Ia pun mengharapkan agar pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, untuk segera mengungkapkan penyebab kasus diare ini, sehingga persoalannya dapat secara dini diatasi.
“Solusinya ini, segera ungkap dampak kasus diare ini dari mana, jika disebabkan karena cemaran air bersih, maka dicari solusinya, pun juga kalau disebabkan karena makanan, sebelum menyebar luas,” tegas Vero.
Terlepas merebaknya kasus diare di Kota Jayapura saat ini, Vero, mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan kebersihan lingkungan, serta pola makan anak.
“Sampai saat ini penyebab kasus diare ini belum mendaptkan hasil uji laboratorium, sehingga harapannya dengan kondisi ini peran masyarakat sendiri sangat penting, terutama memperhatikan pola makan anak,” harap Vero. (rel/tri)