Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Tiap Hari Vaksin Nakes, Agar Capai Target

Wakil Wali Kota Jayapura, Ir H Rustan Saru MM menyaksikan proses pemeriksaan kesehatan bagi warga kampung Moso disela- sela peresmian pondok baca dan taman bermain di Moso, Ahad (21/2). Pemkot menargetkan Februari ini seluruh nakes sudah menerima vaksin. (FOTO: Gamel Cepos)

JAYAPURA- Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., mengaku yakin Kota Jayapura mampu memenuhi target cakupan vaksinasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, yakni 70 – 75 persen. Hal ini tak lepas dari capaian Kota Jayapura dalam program vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan yang dilakukan.

Diketahui, di Kota Jayapura, saat ini cakupan vaksinasi sudah mencapai 2.698 orang dalam vaksinasi pertama. Dari 2.698 orang yang telah divaksin pertama ini, 1.175 orang sudah melakukan vaksinasi kedua.

“Saya yakin, sesuai dengan jadwal dari Kementerian Kesehatan, Januari – Februari vaksinasi untuk tenaga kesehatan, itu harus kita selesaikan. Ada beberapa rumah sakit yang akan kami pastikan supaya dipercepat (vaksinasi),” terang Dr. Benhur Tomi Mano, MM., kepada Cenderawasih Pos, Senin (22/2) kemarin.

Kata Wali Kota Tomi Mano, strategi percepatan vaksinasi di Kota Jayapura tak lain cukup dengan melakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan setiap harinya. Dengan demikian, hingga waktu yang ditentukan, Kota Jayapura mampu mencapai target cakupan.

“Kalau boleh jangan hanya sesekali. Kalau boleh setiap hari dilakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan, sehingga dengan demikian target kita bisa selesai,” katanya.

Baca Juga :  Dorong Penyelesaian Masalah Kesehatan dan Mutu Pendidikan

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, mengaku bahwa cakupan vaksinasi di Kota Jayapura bisa lebih tinggi lagi, namun diketahui, banyak juga dari tenaga kesehatan yang menjadi penyintas Covid, meskipun berdasarkan kebijakan baru dari Kementerian Kesehatan, penyintas Covid 19 tetap dapat diberikan vaksin pada akhirnya.

Selain penyintas, adapula tenaga kesehatan yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seperti halnya hipertensi, diabetes, dan yang lainnya. Kala ditanya perihal potensi penolakan vaksin oleh tenaga kesehatan karena, misalnya, takut, dr. Antari menyebutkan bahwa takut vaksin merupakan hal yang bersifat manusiawi.

“Takut divaksin itu manusiawi. Memang awalnya yang berbicara itu juga kadang nakes. Maksudnya, pro dan kontranya yang ahli yang bicara. Itu yang menyebabkan teman-teman (nakes) sedikit bimbang di awal. Tapi, belakangan ini buktinya sudah banyak yang divaksin,” ungkap dr. Ni Nyoman Sri Antari.

 Ditempat terpisah,  Wakil Wali Kota Jayapura, Ir H Rustan Saru MM mengungkapkan bahwa hingga kini pemerintah Kota Jayapura masih menunggu penambahan vaksin dari pemerintah provinsi. Pemkot sendiri memiliki target di bulan Februari 2021 ini seluruh nakes yang memenuhi syarat sudah bisa dirampungkan untuk selanjutnya dilanjutkan pada TNI Polri pada bulan Maret. Ia menyebut bahwa sejak 16 Januari Pemkot memulai menjalankan vaksin dan ternyata ada 7560 dosis vaksin yang diberikan oleh Pemprov.

Baca Juga :  Intensifkan Lagi Penyemprotan Disinfektan

 Lalu dalam aturan Kemenkes lewat  Dirjend P2P disebutkan bahwa terhitung Januari – Februari yang diutamakan adalah tenaga kesehatan (Nakes) dan terhitung Senin (22/2) kemarin Pemkot mencatat ada 3200 lebih nakes yang sudah divaksin. Hanya saja jumlah dan nakes di  Jayapura hampir 4000 namun pihaknya tetap menargetkan bulan ini seluruh nakes di Jayapura sudah dirampungkan. 

 Namun Rustan melihat uji klinis terbaru menunjukkan hasil positif dimana dulunya vaksin hanya bisa diberikan pada usia 18 – 59 tahun dan saat ini yang sudah pernah covid juga sudah bisa dan ini harus disambut dengan baik karena gratis jadi tidak ada alasan untuk menolak vaksin. “Kami minta masyarakat tidak kaku dalam menerima informasi soal vaksin agar jangan ada informasi yang salah dan jangan takut dengan vaksin sebab ini untuk kebaikan bersama,” pungkasnya. (gr/ade/wen)

Wakil Wali Kota Jayapura, Ir H Rustan Saru MM menyaksikan proses pemeriksaan kesehatan bagi warga kampung Moso disela- sela peresmian pondok baca dan taman bermain di Moso, Ahad (21/2). Pemkot menargetkan Februari ini seluruh nakes sudah menerima vaksin. (FOTO: Gamel Cepos)

JAYAPURA- Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., mengaku yakin Kota Jayapura mampu memenuhi target cakupan vaksinasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, yakni 70 – 75 persen. Hal ini tak lepas dari capaian Kota Jayapura dalam program vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan yang dilakukan.

Diketahui, di Kota Jayapura, saat ini cakupan vaksinasi sudah mencapai 2.698 orang dalam vaksinasi pertama. Dari 2.698 orang yang telah divaksin pertama ini, 1.175 orang sudah melakukan vaksinasi kedua.

“Saya yakin, sesuai dengan jadwal dari Kementerian Kesehatan, Januari – Februari vaksinasi untuk tenaga kesehatan, itu harus kita selesaikan. Ada beberapa rumah sakit yang akan kami pastikan supaya dipercepat (vaksinasi),” terang Dr. Benhur Tomi Mano, MM., kepada Cenderawasih Pos, Senin (22/2) kemarin.

Kata Wali Kota Tomi Mano, strategi percepatan vaksinasi di Kota Jayapura tak lain cukup dengan melakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan setiap harinya. Dengan demikian, hingga waktu yang ditentukan, Kota Jayapura mampu mencapai target cakupan.

“Kalau boleh jangan hanya sesekali. Kalau boleh setiap hari dilakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan, sehingga dengan demikian target kita bisa selesai,” katanya.

Baca Juga :  Dampingi Penerapan Digitalisasi Daerah

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, mengaku bahwa cakupan vaksinasi di Kota Jayapura bisa lebih tinggi lagi, namun diketahui, banyak juga dari tenaga kesehatan yang menjadi penyintas Covid, meskipun berdasarkan kebijakan baru dari Kementerian Kesehatan, penyintas Covid 19 tetap dapat diberikan vaksin pada akhirnya.

Selain penyintas, adapula tenaga kesehatan yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seperti halnya hipertensi, diabetes, dan yang lainnya. Kala ditanya perihal potensi penolakan vaksin oleh tenaga kesehatan karena, misalnya, takut, dr. Antari menyebutkan bahwa takut vaksin merupakan hal yang bersifat manusiawi.

“Takut divaksin itu manusiawi. Memang awalnya yang berbicara itu juga kadang nakes. Maksudnya, pro dan kontranya yang ahli yang bicara. Itu yang menyebabkan teman-teman (nakes) sedikit bimbang di awal. Tapi, belakangan ini buktinya sudah banyak yang divaksin,” ungkap dr. Ni Nyoman Sri Antari.

 Ditempat terpisah,  Wakil Wali Kota Jayapura, Ir H Rustan Saru MM mengungkapkan bahwa hingga kini pemerintah Kota Jayapura masih menunggu penambahan vaksin dari pemerintah provinsi. Pemkot sendiri memiliki target di bulan Februari 2021 ini seluruh nakes yang memenuhi syarat sudah bisa dirampungkan untuk selanjutnya dilanjutkan pada TNI Polri pada bulan Maret. Ia menyebut bahwa sejak 16 Januari Pemkot memulai menjalankan vaksin dan ternyata ada 7560 dosis vaksin yang diberikan oleh Pemprov.

Baca Juga :  43 Persen Pelanggan PDAM Sering Nunggak

 Lalu dalam aturan Kemenkes lewat  Dirjend P2P disebutkan bahwa terhitung Januari – Februari yang diutamakan adalah tenaga kesehatan (Nakes) dan terhitung Senin (22/2) kemarin Pemkot mencatat ada 3200 lebih nakes yang sudah divaksin. Hanya saja jumlah dan nakes di  Jayapura hampir 4000 namun pihaknya tetap menargetkan bulan ini seluruh nakes di Jayapura sudah dirampungkan. 

 Namun Rustan melihat uji klinis terbaru menunjukkan hasil positif dimana dulunya vaksin hanya bisa diberikan pada usia 18 – 59 tahun dan saat ini yang sudah pernah covid juga sudah bisa dan ini harus disambut dengan baik karena gratis jadi tidak ada alasan untuk menolak vaksin. “Kami minta masyarakat tidak kaku dalam menerima informasi soal vaksin agar jangan ada informasi yang salah dan jangan takut dengan vaksin sebab ini untuk kebaikan bersama,” pungkasnya. (gr/ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya