Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Rapor Pendidikan SMA/K Setiap Tahun Alami Peningkatan 

JAYAPURA-Seluruh sekolah SMA SMK di kota Jayapura saat ini sedang melaksanakan kegiatan asesmen nasional berbasis komputer.  Di Kota Jayapura, 26 lembaga pendidikan SMA dan 12 lembaga  pendidikan SMK.

   Kepala bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura,  Nurjaya mengatakan, dari data yang dimiliki pihaknya rapor pendidikan pada satuan  pendidikan SMA dan SMK di Kota Jayapura, dari tahun ke tahun mengalami progres yang baik.

   “Umumnya di sekolah SMA/SMK mengalami progres yang cukup baik dari tahun ke tahun,  dari 2021 pelaksanaan sampai di tahun 2024.  Jadi hanya beberapa sekolah yang masih merah,” kata Nurjaya, usai meninjau pelaksanaan UNBK di sejumlah sekolah di Kota Jayapura,  Senin (19/8).

Baca Juga :  Bongkar Kasus Curanmor, 15 Unit Motor Diamankan

  Dikatakan, rapor merah ini biasanya per satuan pendidikan akan ditindaklanjuti,  yang disebut dengan istilah IRB (identifikasi,  refleksi dan benahi) dengan mencari tahu  masalahnya. Misalnya literasi kurang, atau numerasinya kurang atau beberapa kategori penilaian lainya. Setelah masalah ditemukan maka selanjutnya harus dibenahi.

    Mungkin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru,  maupun manajerial kepala sekolah. “Atau metode-metode yang tepat untuk pembelajaran literasi dan numerasi ini seperti apa. Jadi terpantau bahwa asesmen nasional ini sangat bagus untuk mencerminkan kualitas sekolah-sekolah kita yang ada di Kota Jayapura,” ujarnya.

   Namun demikian, dia memastikan  asesment nasionalisme bukan pengganti Ujian Nasional. Karena Ujian Nasional itu sebenarnya evaluasi personal kepada peserta didik,  sedangkan  asesmen nasional adalah evaluasi terhadap satuan  pendidikan.

Baca Juga :  IDI Terus Maju, Berbakti Untuk Negeri dan Masyarakat

  Dimana  penilaiannya secara keseluruhan dari kemampuan dasar anak-anak mengenai literasi, numerasi, karakter,  kualitas pembelajaran yang di dalamnya menunjukkan kualitas dari pendidiknya yaitu guru dan juga kepala sekolah, dan juga tempat belajar anak dengan melakukan survei terhadap lingkungan belajar anak, apakah aman atau tidak.   

   “Jadi dari asement ini, nanti produknya akan muncul di  rapor pendidikan. Ini akan menjadi data kita baik di pemerintah daerah maupun   di satuan pendidikan bagaimana kualitas di sekolah tersebut,” tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Seluruh sekolah SMA SMK di kota Jayapura saat ini sedang melaksanakan kegiatan asesmen nasional berbasis komputer.  Di Kota Jayapura, 26 lembaga pendidikan SMA dan 12 lembaga  pendidikan SMK.

   Kepala bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura,  Nurjaya mengatakan, dari data yang dimiliki pihaknya rapor pendidikan pada satuan  pendidikan SMA dan SMK di Kota Jayapura, dari tahun ke tahun mengalami progres yang baik.

   “Umumnya di sekolah SMA/SMK mengalami progres yang cukup baik dari tahun ke tahun,  dari 2021 pelaksanaan sampai di tahun 2024.  Jadi hanya beberapa sekolah yang masih merah,” kata Nurjaya, usai meninjau pelaksanaan UNBK di sejumlah sekolah di Kota Jayapura,  Senin (19/8).

Baca Juga :  Guru dan Siswa Harus Nyambung Dalam Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

  Dikatakan, rapor merah ini biasanya per satuan pendidikan akan ditindaklanjuti,  yang disebut dengan istilah IRB (identifikasi,  refleksi dan benahi) dengan mencari tahu  masalahnya. Misalnya literasi kurang, atau numerasinya kurang atau beberapa kategori penilaian lainya. Setelah masalah ditemukan maka selanjutnya harus dibenahi.

    Mungkin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru,  maupun manajerial kepala sekolah. “Atau metode-metode yang tepat untuk pembelajaran literasi dan numerasi ini seperti apa. Jadi terpantau bahwa asesmen nasional ini sangat bagus untuk mencerminkan kualitas sekolah-sekolah kita yang ada di Kota Jayapura,” ujarnya.

   Namun demikian, dia memastikan  asesment nasionalisme bukan pengganti Ujian Nasional. Karena Ujian Nasional itu sebenarnya evaluasi personal kepada peserta didik,  sedangkan  asesmen nasional adalah evaluasi terhadap satuan  pendidikan.

Baca Juga :  Sistem Penarikan Retribusi Parkir Dinilai Belum Maksimal

  Dimana  penilaiannya secara keseluruhan dari kemampuan dasar anak-anak mengenai literasi, numerasi, karakter,  kualitas pembelajaran yang di dalamnya menunjukkan kualitas dari pendidiknya yaitu guru dan juga kepala sekolah, dan juga tempat belajar anak dengan melakukan survei terhadap lingkungan belajar anak, apakah aman atau tidak.   

   “Jadi dari asement ini, nanti produknya akan muncul di  rapor pendidikan. Ini akan menjadi data kita baik di pemerintah daerah maupun   di satuan pendidikan bagaimana kualitas di sekolah tersebut,” tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya