Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

Semangat Usaha OAP Berjualan Harus Didukung Pemerintah

JAYAPURA-Sekertatis Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap) Natan Tebai menegaskan bahwa pemerintah dinilai lalai dan tidak mampu mendukung Usaha Mama – Mama Papua dengan program Pembangunan dan dana Otonomi Khusus (Otsus). Harusnya, Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemkot  Jayapura melihat inisiatif masyarakat untuk memiliki jiwa usaha dengan berjualan di Pasar Expo maupun Perumnas 3.

“Yang saya lihat pemerintah tidak peka,  kita bersyukur ada mama-mama Papua yang berusaha menggerakkan tubuh mereka untuk memiliki jiwa usaha dengan keluar dari rumah dan tiba di pasar Ekspo untuk berjualan. Ini mental ekonomi yang harus didukung oleh pemerintah untuk memberdayakan perekonomian orang asli Papua,” kata Natan Tebai di Jayapura, Senin, (25/4).

   Namun yang ia sayangkan semangat pedagang asli Papua yang sudah berjualan  pinang, sayur mayur bumbu dapur dan hasil laut maupun kebun, bukanya didukung oleh pemerintah dengan membangun tempat yang layak, tetapi malah membiarkan mereka terus berada di pinggir jalan.

Baca Juga :  Pipa Dirusak Oknum Warga, PT AMJ Temukan 37 Sambungan Liar

  “Kita lihat kan mama-mama Papua sudah berdagang keluar, berusaha agar api tetap menyala di dapur, tetapi yang kami lihat pemerintah bukan mendukung mental bisnis mereka ini, tetapi malah membiarkan mereka berjualan di pinggir jalan, tanpa penutup hujan maupun panas dengan debu dan asap kendaraan yang menurut kami sudah sangat keterlaluan,” katanya.

   Bahkan dengan dana otsus yang begitu besar, harusnya pemerintah bisa secara spesifik melihat masyarakat Papua yang berada di pinggir jalan berjualan. “Ini (berjualan), bukan hal yang salah. Ini mental bisnis yang benar, tetapi masyarakat tidak didukung oleh pemerintah secara maksimal dan ini Pemerintah kami nilai sangat keliru dengan dana yang besar belum lagi Otsus, tapi pemanfaatannya tidak tepat sasaran dan tidak sesuai kebutuhan dengan melihat peluang mental bisnis masyarakat asli Papua,”tuturnya.

   “Kami harap Pemerintah Kota Jayapura atau Provinsi Papua kerja pakai hati lah ini orang  Papua mu sendiri tidak ada alasan untuk pemerintah yang adalah orang asli Papua harus memperhatikan mereka tanpa kompromi hal apapun,” tegas Tebai.

Baca Juga :  Mencegah Kerontokan dan Melindungi Sel Rambut

   Bahkan ia mengatakan,  sering kali pejabat Papua ketika melintas melihat pedagang berjualan di pinggir jalan, yang ada hanya sikap kasian. Namun tidak pernah bertindak untuk menolong mereka. Ini yang menurutnya salah, yang perlu diperbaiki oleh pejabat Papua.

   Selain itu, Natan Tebai sarankan, bantuan yang bisa diberikan diantaranya baik berupa modal usaha, tempat penjualan yang layak dengan modifikasi yang sesuai dengan jualan mereka,  serta kebutuhan pembeli. Krena menurutnya yang harus didukung.

  “Ini mental bisnis yang harus didukung, kasih mereka modal, dengan pengontrolan usaha yang baik, buat tempat jualan yang baik sesuai kebutuhan meteka dan kebutuhan pembeli, ini akan membantu,” ujarnya. (oel/tri)

JAYAPURA-Sekertatis Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap) Natan Tebai menegaskan bahwa pemerintah dinilai lalai dan tidak mampu mendukung Usaha Mama – Mama Papua dengan program Pembangunan dan dana Otonomi Khusus (Otsus). Harusnya, Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemkot  Jayapura melihat inisiatif masyarakat untuk memiliki jiwa usaha dengan berjualan di Pasar Expo maupun Perumnas 3.

“Yang saya lihat pemerintah tidak peka,  kita bersyukur ada mama-mama Papua yang berusaha menggerakkan tubuh mereka untuk memiliki jiwa usaha dengan keluar dari rumah dan tiba di pasar Ekspo untuk berjualan. Ini mental ekonomi yang harus didukung oleh pemerintah untuk memberdayakan perekonomian orang asli Papua,” kata Natan Tebai di Jayapura, Senin, (25/4).

   Namun yang ia sayangkan semangat pedagang asli Papua yang sudah berjualan  pinang, sayur mayur bumbu dapur dan hasil laut maupun kebun, bukanya didukung oleh pemerintah dengan membangun tempat yang layak, tetapi malah membiarkan mereka terus berada di pinggir jalan.

Baca Juga :  Pipa Dirusak Oknum Warga, PT AMJ Temukan 37 Sambungan Liar

  “Kita lihat kan mama-mama Papua sudah berdagang keluar, berusaha agar api tetap menyala di dapur, tetapi yang kami lihat pemerintah bukan mendukung mental bisnis mereka ini, tetapi malah membiarkan mereka berjualan di pinggir jalan, tanpa penutup hujan maupun panas dengan debu dan asap kendaraan yang menurut kami sudah sangat keterlaluan,” katanya.

   Bahkan dengan dana otsus yang begitu besar, harusnya pemerintah bisa secara spesifik melihat masyarakat Papua yang berada di pinggir jalan berjualan. “Ini (berjualan), bukan hal yang salah. Ini mental bisnis yang benar, tetapi masyarakat tidak didukung oleh pemerintah secara maksimal dan ini Pemerintah kami nilai sangat keliru dengan dana yang besar belum lagi Otsus, tapi pemanfaatannya tidak tepat sasaran dan tidak sesuai kebutuhan dengan melihat peluang mental bisnis masyarakat asli Papua,”tuturnya.

   “Kami harap Pemerintah Kota Jayapura atau Provinsi Papua kerja pakai hati lah ini orang  Papua mu sendiri tidak ada alasan untuk pemerintah yang adalah orang asli Papua harus memperhatikan mereka tanpa kompromi hal apapun,” tegas Tebai.

Baca Juga :  PGGI Papua Siap Dukung Pesta Demokrasi  2024 

   Bahkan ia mengatakan,  sering kali pejabat Papua ketika melintas melihat pedagang berjualan di pinggir jalan, yang ada hanya sikap kasian. Namun tidak pernah bertindak untuk menolong mereka. Ini yang menurutnya salah, yang perlu diperbaiki oleh pejabat Papua.

   Selain itu, Natan Tebai sarankan, bantuan yang bisa diberikan diantaranya baik berupa modal usaha, tempat penjualan yang layak dengan modifikasi yang sesuai dengan jualan mereka,  serta kebutuhan pembeli. Krena menurutnya yang harus didukung.

  “Ini mental bisnis yang harus didukung, kasih mereka modal, dengan pengontrolan usaha yang baik, buat tempat jualan yang baik sesuai kebutuhan meteka dan kebutuhan pembeli, ini akan membantu,” ujarnya. (oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya