Monday, July 21, 2025
23.5 C
Jayapura

Pantai Holtekamp Tiba-tiba Merah, DLH Langsung Turun Tangan

JAYAPURA-Warga dan pelaku usaha yang menempati bibir Pantai Holtekamp, Jumat (18/7) dikagetkan dengan perubahan warna pasir pantai. Ini karena yang biasa pasir berwarna abu abu tiba-tiba berubah menjadi merah. Tak hanya itu, ada banyak sekali sampah plastik yang ikut terbawa dan terdampar di bibir pantai.

Warga bingung dan mengaku hal ini baru terjadi. “Kemarin tidak begini, ini baru saja. Baru pagi ini,” kata Yogi salah satu pegawai restoran di lokasi Holtekamp. Cenderawasih Pos sempat mendatangi bibir pantai dan ternyata warna merah ini berasal dari benda mirip lumut. Hanya saja sedikit menimbulkan bau tak sedap.

“Iya juga berbau, kami kurang nyaman. Sampahnya juga banyak sekali,” bebernya.

Baca Juga :  Cegah Kasus Serupa, Perlu Didorong Lingkungan Ramah Anak

Untungnya di bibir pantai tidak ditemukan ikan yang mati, meski warga sekitar mengatakan ini merupakan limbah. “Lihat saja air lautnya ikut berwarna gelap,” tambah Yogi. Ini juga dibenarkan oleh Darwis Massi, salah satu pengelola lokasi cafe.

“Saya kaget karena diberitahu di dalam grup (WhatsApp) makanya langsung datang kesini,” kata Darwis. Ia awalnya menduga memang limbah namun dari bentuknya dikatakan lebih mirip spon berserat. Hanya selain terkait perubahan warna bibir pantai, ia mengeluhkan banyaknya sampah.

JAYAPURA-Warga dan pelaku usaha yang menempati bibir Pantai Holtekamp, Jumat (18/7) dikagetkan dengan perubahan warna pasir pantai. Ini karena yang biasa pasir berwarna abu abu tiba-tiba berubah menjadi merah. Tak hanya itu, ada banyak sekali sampah plastik yang ikut terbawa dan terdampar di bibir pantai.

Warga bingung dan mengaku hal ini baru terjadi. “Kemarin tidak begini, ini baru saja. Baru pagi ini,” kata Yogi salah satu pegawai restoran di lokasi Holtekamp. Cenderawasih Pos sempat mendatangi bibir pantai dan ternyata warna merah ini berasal dari benda mirip lumut. Hanya saja sedikit menimbulkan bau tak sedap.

“Iya juga berbau, kami kurang nyaman. Sampahnya juga banyak sekali,” bebernya.

Baca Juga :  Buka Keterisolasian di Perbatasan dengan Jaringan Internet

Untungnya di bibir pantai tidak ditemukan ikan yang mati, meski warga sekitar mengatakan ini merupakan limbah. “Lihat saja air lautnya ikut berwarna gelap,” tambah Yogi. Ini juga dibenarkan oleh Darwis Massi, salah satu pengelola lokasi cafe.

“Saya kaget karena diberitahu di dalam grup (WhatsApp) makanya langsung datang kesini,” kata Darwis. Ia awalnya menduga memang limbah namun dari bentuknya dikatakan lebih mirip spon berserat. Hanya selain terkait perubahan warna bibir pantai, ia mengeluhkan banyaknya sampah.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/