Monday, September 29, 2025
23.5 C
Jayapura

Generasi Muda Didorong Mencintai Bahasa Ibu

JAYAPURA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua mendorong generasi muda setempat senantiasa mencintai dan menggunakan bahasa ibu melalui Festival Tunas Bahasa Ibu.

Pelaksana Tugas Sekda Kota Jayapura Evert Merauje saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (TBI) 2025, mengatakan bahasa ibu bukan hanya alat komunikasi tetapi juga identitas, jati diri, dan warisan leluhur.

“Sehingga Festival TBI yang dilaksanakan merupakan langkah konkret untuk melestarikan dan merevitalisasi bahasa daerah yang terancam punah,” katanya di Jayapura, Kamis (18/9).

Dia menjelaskan festival ini bagian dari Program Merdeka Belajar bertujuan mendorong generasi muda mencintai dan menggunakan bahasa ibu dalam kehidupan setiap hari.
Selain itu, kata dia, suatu gerakan masyarakat untuk merawat bahasa ibu.

Baca Juga :  Judol Penyakit Masyarakat Butuh Penanganan Khusus untuk Bertindak

Dia menjelaskan tantangan serius dari globalisasi, teknologi, dan dominasi bahasa nasional serta internasional, telah membuat bahasa lokal menjadi jarang digunakan, bahkan tidak lagi dipahami oleh generasi muda.

“Sehingga kami berharap festival ini dapat mendorong generasi muda untuk bangga menggunakan bahasa ibu, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat,” katanya.

JAYAPURA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua mendorong generasi muda setempat senantiasa mencintai dan menggunakan bahasa ibu melalui Festival Tunas Bahasa Ibu.

Pelaksana Tugas Sekda Kota Jayapura Evert Merauje saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (TBI) 2025, mengatakan bahasa ibu bukan hanya alat komunikasi tetapi juga identitas, jati diri, dan warisan leluhur.

“Sehingga Festival TBI yang dilaksanakan merupakan langkah konkret untuk melestarikan dan merevitalisasi bahasa daerah yang terancam punah,” katanya di Jayapura, Kamis (18/9).

Dia menjelaskan festival ini bagian dari Program Merdeka Belajar bertujuan mendorong generasi muda mencintai dan menggunakan bahasa ibu dalam kehidupan setiap hari.
Selain itu, kata dia, suatu gerakan masyarakat untuk merawat bahasa ibu.

Baca Juga :  Warga Protes, Hancurkan Ratusan Botol

Dia menjelaskan tantangan serius dari globalisasi, teknologi, dan dominasi bahasa nasional serta internasional, telah membuat bahasa lokal menjadi jarang digunakan, bahkan tidak lagi dipahami oleh generasi muda.

“Sehingga kami berharap festival ini dapat mendorong generasi muda untuk bangga menggunakan bahasa ibu, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat,” katanya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya