Friday, February 21, 2025
29.7 C
Jayapura

HIV-AIDS Merebak,  Awas Jangan “Tembak” Sembarangan! 

JAYAPURA – Dinas Kesehatan Kota Jayapura mencatat sebanyak 1.278 kasus HIV-AIDS yang baru ditemukan sepanjang 2024. Jumlah tersebut jauh melampaui angka kasus pada periode tahun 2022 dan 2023 lalu.  Dimana tahun 2022, HIV 450 kasus dan AIDS 193 total 643, tahun 2023, HIV 711 dan AIDS 79 total 790 kasus, sedangkan tahun 2024, HIV 895 dan AIDS 383 dengan total 1.278 kasus.

   Untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS di Kota Jayapura, yang menjadi poin penting untuk diperhatikan oleh masyarakat adalah perilaku sosial bagi semua kalangan lebih khusus lagi para remaja. Terutama jangan melakukan hubungan seksual sembarangan, apalagi bukan pasangan resmi.

    Terkait hal tersebut, Plt Sekda Kota Jayapura, Evert N Merauje menegaskan bahwa kasus atau persoalan sosial seperti HIV-AIDS, bermiras dan masalah sosial lainnya merupakan suatu dinamika yang harus dihadapi oleh warga Kota Jayapura yang sedang dalam roda perkembangan.

Baca Juga :  Kepsek SMAN 4 Jamin PPDB Obyektif

   “Inilah tantangan kemajuan yang harus kita hadapi bersama, namun dalam konteks HIV-AIDS saya cuma ingatkan untuk jaga prilaku, biasakan pola hidup sehat,” ujar Evert N Merauje saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (18/2).

  Menurut Evert, pencegahan HIV merupakan langkah penting dalam mengurangi jumlah infeksi baru dan mencegah penyebaran virus ini di masyarakat. Tidak melakukan hubungan seksual sembarangan adalah cara pencegahan yang efektif dalam menghindari penularan HIV.

   “Ini khususnya berlaku bagi remaja dan orang dewasa yang belum siap secara fisik dan emosional untuk terlibat dalam hubungan seksual, perlu ada kesadaran dan kepedulian dari diri sendiri,” ungkapnya.

   “Selain itu juga memperkuat skrining HIV bagi mereka yang berisiko tinggi, termasuk pekerja seks komersial, pengguna narkoba suntik, dan orang yang tinggal di wilayah dengan prevalensi tinggi HIV,” lanjutnya.

Baca Juga :  DPRD Kota Tinjau Pembangunan Pasar Baru Youtefa

   Peran orang tua sangat penting dalam mencegah penularan HIV/AIDS, baik melalui penanaman nilai moral dan agama, maupun dengan memberikan contoh yang baik. “Para remaja ini bisanya sangat rentan, hal ini disebabkan dengan perlikau dan pergaulan yang tidak terkontrol, untuk itu perlu ada peran yang lebih dari orang tua,” pungkasnya.(kim/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Dinas Kesehatan Kota Jayapura mencatat sebanyak 1.278 kasus HIV-AIDS yang baru ditemukan sepanjang 2024. Jumlah tersebut jauh melampaui angka kasus pada periode tahun 2022 dan 2023 lalu.  Dimana tahun 2022, HIV 450 kasus dan AIDS 193 total 643, tahun 2023, HIV 711 dan AIDS 79 total 790 kasus, sedangkan tahun 2024, HIV 895 dan AIDS 383 dengan total 1.278 kasus.

   Untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS di Kota Jayapura, yang menjadi poin penting untuk diperhatikan oleh masyarakat adalah perilaku sosial bagi semua kalangan lebih khusus lagi para remaja. Terutama jangan melakukan hubungan seksual sembarangan, apalagi bukan pasangan resmi.

    Terkait hal tersebut, Plt Sekda Kota Jayapura, Evert N Merauje menegaskan bahwa kasus atau persoalan sosial seperti HIV-AIDS, bermiras dan masalah sosial lainnya merupakan suatu dinamika yang harus dihadapi oleh warga Kota Jayapura yang sedang dalam roda perkembangan.

Baca Juga :  Jelang Natal, Polresta Hadirkan Polisi Santa

   “Inilah tantangan kemajuan yang harus kita hadapi bersama, namun dalam konteks HIV-AIDS saya cuma ingatkan untuk jaga prilaku, biasakan pola hidup sehat,” ujar Evert N Merauje saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (18/2).

  Menurut Evert, pencegahan HIV merupakan langkah penting dalam mengurangi jumlah infeksi baru dan mencegah penyebaran virus ini di masyarakat. Tidak melakukan hubungan seksual sembarangan adalah cara pencegahan yang efektif dalam menghindari penularan HIV.

   “Ini khususnya berlaku bagi remaja dan orang dewasa yang belum siap secara fisik dan emosional untuk terlibat dalam hubungan seksual, perlu ada kesadaran dan kepedulian dari diri sendiri,” ungkapnya.

   “Selain itu juga memperkuat skrining HIV bagi mereka yang berisiko tinggi, termasuk pekerja seks komersial, pengguna narkoba suntik, dan orang yang tinggal di wilayah dengan prevalensi tinggi HIV,” lanjutnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Daya Saing, Barista OAP Ikuti Uji Kompetensi   

   Peran orang tua sangat penting dalam mencegah penularan HIV/AIDS, baik melalui penanaman nilai moral dan agama, maupun dengan memberikan contoh yang baik. “Para remaja ini bisanya sangat rentan, hal ini disebabkan dengan perlikau dan pergaulan yang tidak terkontrol, untuk itu perlu ada peran yang lebih dari orang tua,” pungkasnya.(kim/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/