Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Tak Ada Peningkatan Kasus DBD di Papua

JAYAPURA –Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memaparkan angka kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2022, angka kejadian capai 143.184 kasus. Dimana Provinsi dengan insiden DBD tertinggi terjadi di Jawa Barat yakni sebanyak 36.500 kasus.

   Sementara untuk Provinsi Papua sendiri, menurut  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Robby Kayame, hingga kini belum ada peningkatan kasus demam berdarah. Kendati belum ada peningkatan kasus DBD, Dinkes Papua mewanti wanti masyarakat untuk menjaga lingkungannya, menguras genangan air dan masyarakat juga turut berpartisipasi  meningkatkan kewaspadaan.

   “Sejauh ini di Kabupaten/kota di Papua belum ada laporan dari dinas kesehatan setempat soal penambahan kasus DBD,”  ucap Robby saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (18/6) kemarin.

Baca Juga :  Setahun Menjabat, Ada Tantangan dan Prestasi

   Sebelumnya kata Robby, peningkatan kasus demam berdarah biasanya terjadi di Kabupaten Asmat dan Kota Jayapura. Namun seiring berjalannya waktu, kasus tersebut belum ditemukan saat ini.

   “Kami minta kepada masyarakat jika ada gejala demam segera ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya untuk memeriksakan kesehatannya. Selain itu, masyarakat turut berpartisipasi meningkatkan kewaspadaan,” kata Robby.

   Secara terpisah, Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes menyampaikan hingga kini pihaknya belum menerima adanya laporan terkait kasus demam berdarah dengue (DBD).

  “Khusus di Rumah Sakit Jayapura sejauh ini belum ada laporan kasus DBD. Kasusnya meningkat dari pertengahan tahun lalu hingga Mei 2023. Namun, Juni ini trend mulai menurun,” terang Aloysius melalui pesan WhatsAppnya.

Baca Juga :  Gantikan Willem  Wandik, Yunus Wonda Pimpin Demokrat Papua

   Dikatakan Aloysius, tahun lalu kasusnya meningkat. Namun, tahun ini sudah menurun. Dan saat ini yang sedang naik kasusnya adalah kasus morbili. (fia/tri)

JAYAPURA –Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memaparkan angka kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2022, angka kejadian capai 143.184 kasus. Dimana Provinsi dengan insiden DBD tertinggi terjadi di Jawa Barat yakni sebanyak 36.500 kasus.

   Sementara untuk Provinsi Papua sendiri, menurut  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Robby Kayame, hingga kini belum ada peningkatan kasus demam berdarah. Kendati belum ada peningkatan kasus DBD, Dinkes Papua mewanti wanti masyarakat untuk menjaga lingkungannya, menguras genangan air dan masyarakat juga turut berpartisipasi  meningkatkan kewaspadaan.

   “Sejauh ini di Kabupaten/kota di Papua belum ada laporan dari dinas kesehatan setempat soal penambahan kasus DBD,”  ucap Robby saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (18/6) kemarin.

Baca Juga :  Lima Anggota Poksus DPRP Pilih Gabung Partai

   Sebelumnya kata Robby, peningkatan kasus demam berdarah biasanya terjadi di Kabupaten Asmat dan Kota Jayapura. Namun seiring berjalannya waktu, kasus tersebut belum ditemukan saat ini.

   “Kami minta kepada masyarakat jika ada gejala demam segera ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya untuk memeriksakan kesehatannya. Selain itu, masyarakat turut berpartisipasi meningkatkan kewaspadaan,” kata Robby.

   Secara terpisah, Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes menyampaikan hingga kini pihaknya belum menerima adanya laporan terkait kasus demam berdarah dengue (DBD).

  “Khusus di Rumah Sakit Jayapura sejauh ini belum ada laporan kasus DBD. Kasusnya meningkat dari pertengahan tahun lalu hingga Mei 2023. Namun, Juni ini trend mulai menurun,” terang Aloysius melalui pesan WhatsAppnya.

Baca Juga :  Pemprov Fasilitasi Tua-tua Adat Temui Mendagri

   Dikatakan Aloysius, tahun lalu kasusnya meningkat. Namun, tahun ini sudah menurun. Dan saat ini yang sedang naik kasusnya adalah kasus morbili. (fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya