Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Jayapura Masih Diguyur Hujan Hingga Empat Hari ke Depan

ilustrasi BMKG

*Masyarakat Diminta Tidak Terpancing Isu yang Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan

JAYAPURA- Wilayah Jayapura masih akan diguyur hujan untuk 3 hinga 4 hari kedepan, hal ini dikarenakan tekanan rendah di bagian Utara sebelah Timur Papua.

 Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Petrus Demon Sili, M.Si saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telfon selulernya, Senin (18/3).

 Namun, potensi hujan untuk 3 hinga 4 hari kedepan kata Petrus Demon semakin menurun karena sudah menjauh dari posisi papua. Dan hujan terpantau malam hari hinga dini hari. “Hujan yang paling lebat itu terjadi pada (16-17/3), dikarenakan tekanan rendahnya masih berada di wilayah kita,” ungkapnya.

Baca Juga :  Retribusi Sampah Domestik Untuk Tingkatkan PAD

 Menurutnya, fenomena hujan merupakan fenomena biasa. Sebab perkiraan BMKG sendiri musim hujan terjadi pada Januari-Februasri dan saat ini menuju ke masa transisi pancaroba.

 Sementara itu, disingung bakal terjadi tsunami sebagaimana  kabar yang beredar. Petrus Demon membantah hal tersebut, sebab sejak pukul 00:50 WIT tanggal 18 Maret 2019 tidak ada potensi tsunami yang disebabkan oleh akitvitas gempa bumi tektonik.

 Sebagaimana berdasarkan hasil pemantauan gempa bumi yang dilakukan selama 24 jam, sepanjang 17-18/3 sekira pukul 00:15 WIT tidak ada aktivitas gempa bumi dengan kekuatan 7.0 atau lebih di sekitar wilayah Papua yang dapat menimbulkan potensi tsunami.

 “Masyarakat tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan selalu memantau situs resmi BMKG, sehinga saya katakan informasi yang beredar itu adalah Hoax,” tegasnya.

Baca Juga :  Panja Pembahasan LHP BPK Telah Dibentuk

 Menurutnya, di Wilayah Jayapura dan sekitarnya tidak ada gunung api yang dapat menyebabkan tsunami. Sehinga itu, masyarakat tetap tenang dan percaya pada institusi resmi BMKG dan isntansi lainya yang mengeluarkan informasi terkait adanya tsunami.

 Terkait dengan air danau yang naik, Kepala BMKG menilai itu hal yang biasa jika disambungkan dengan hujan lebat  yang terjadi sejak 16-17/3. Dimana volume air yang masuk ke danau sentani mencapai 114 perharinya. (fia/wen)

ilustrasi BMKG

*Masyarakat Diminta Tidak Terpancing Isu yang Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan

JAYAPURA- Wilayah Jayapura masih akan diguyur hujan untuk 3 hinga 4 hari kedepan, hal ini dikarenakan tekanan rendah di bagian Utara sebelah Timur Papua.

 Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Petrus Demon Sili, M.Si saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telfon selulernya, Senin (18/3).

 Namun, potensi hujan untuk 3 hinga 4 hari kedepan kata Petrus Demon semakin menurun karena sudah menjauh dari posisi papua. Dan hujan terpantau malam hari hinga dini hari. “Hujan yang paling lebat itu terjadi pada (16-17/3), dikarenakan tekanan rendahnya masih berada di wilayah kita,” ungkapnya.

Baca Juga :  Baru 67 Sekolah Dasar Terapkan IKM

 Menurutnya, fenomena hujan merupakan fenomena biasa. Sebab perkiraan BMKG sendiri musim hujan terjadi pada Januari-Februasri dan saat ini menuju ke masa transisi pancaroba.

 Sementara itu, disingung bakal terjadi tsunami sebagaimana  kabar yang beredar. Petrus Demon membantah hal tersebut, sebab sejak pukul 00:50 WIT tanggal 18 Maret 2019 tidak ada potensi tsunami yang disebabkan oleh akitvitas gempa bumi tektonik.

 Sebagaimana berdasarkan hasil pemantauan gempa bumi yang dilakukan selama 24 jam, sepanjang 17-18/3 sekira pukul 00:15 WIT tidak ada aktivitas gempa bumi dengan kekuatan 7.0 atau lebih di sekitar wilayah Papua yang dapat menimbulkan potensi tsunami.

 “Masyarakat tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan selalu memantau situs resmi BMKG, sehinga saya katakan informasi yang beredar itu adalah Hoax,” tegasnya.

Baca Juga :  Panja Pembahasan LHP BPK Telah Dibentuk

 Menurutnya, di Wilayah Jayapura dan sekitarnya tidak ada gunung api yang dapat menyebabkan tsunami. Sehinga itu, masyarakat tetap tenang dan percaya pada institusi resmi BMKG dan isntansi lainya yang mengeluarkan informasi terkait adanya tsunami.

 Terkait dengan air danau yang naik, Kepala BMKG menilai itu hal yang biasa jika disambungkan dengan hujan lebat  yang terjadi sejak 16-17/3. Dimana volume air yang masuk ke danau sentani mencapai 114 perharinya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya