Wednesday, December 18, 2024
25.7 C
Jayapura

DP3AKB Ajak Kaum Ibu Berperan Aktif Atasi Stunting

JAYAPURA– Dalam rangka memperingati Hari  Ibu yang ke-96 tahun,  Pemkot Jayapura melalui, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan  Keluarga Berencana Kota Jayapura,  melaksanakan berbagai kegiatan. Terutama  dalam hal penguatan para kader dan juga kaum ibu dalam menangani masalah stunting di wilayah kota Jayapura.

   “Jadi ada beberapa kegiatan yang kita lakukan dalam rangka penanganan stunting di Kota Jayapura ini, salah satunya memberikan penguatan kepada para kader dan juga ibu-ibu yang ada di kota Jayapura dalam rangka untuk penanganan stunting. Jadi memperingati hari Ibu tingkat kota Jayapura tahun ini kita menekankan peran pentingnya kaum ibu untuk sama-sama terlibat dalam penanganan masalah stunting,”kata kepala DP3AKB,  Kota Jayapura, Betty Puy, Senin (16/12).

Baca Juga :  Kemendagri Turun Tangan Atasi Masalah DPRK

   Dia mengatakan, DP3AKB telah bersinergi dengan beberapa stahkeholder terkait teruama  dinkes dan beberapa OPD lainya. Karena itu, tentunya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada campur tangan dan dukungan dari masyarakat dalam hal ini ibu-ibu.

   “Kami mengajak ibu-ibu untuk menyusui anak-anak terutama dalam masa pertumbuhan.  Terlebih pada 1000 hari pertama pertumbuhan di mana, mulai kembali dari dalam kandungan ibu-ibu harus memberikan asupan gizi yang cukup,” ujarnya.

   Sehingga anak-anak yang akan dilahirkan nanti tidak mengalami kekurangan gizi atau stunting. Sejauh ini intervensi terus dilakukan oleh pemerintah terutama melalui DP3AKB, misalnya dengan memaksimalkan peran kader yang ada di lintas sektor paling bawah, juga PKK kampung dan Kelurahan, terkait dengan  pendampingnya terhadap keluarga-keluarga yang beresiko stunting.

Baca Juga :  Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja Butuh Kolaborasi

   Pihaknya juga bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Papua, telah melatih sebanyak 923 kader, banyak yang tersebar diwilayah kota sampai ke kampung-kampung. “Kami juga melakukan koordinasi dengan gereja-gereja masjid-masjid, KUA,”bebernya.

    Hal itu sehubungan dengan kesiapan calon  pengantin. Terutama ketika ada sesorang atau pasangan yang  akan menginjakkan kaki ke dewasa. Sehingga mereka harus bisa menjaga kesehatan, supaya ketika mereka menikah nanti mereka terbebas dari ancaman anak-anaknya terlahir stunting. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Dalam rangka memperingati Hari  Ibu yang ke-96 tahun,  Pemkot Jayapura melalui, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan  Keluarga Berencana Kota Jayapura,  melaksanakan berbagai kegiatan. Terutama  dalam hal penguatan para kader dan juga kaum ibu dalam menangani masalah stunting di wilayah kota Jayapura.

   “Jadi ada beberapa kegiatan yang kita lakukan dalam rangka penanganan stunting di Kota Jayapura ini, salah satunya memberikan penguatan kepada para kader dan juga ibu-ibu yang ada di kota Jayapura dalam rangka untuk penanganan stunting. Jadi memperingati hari Ibu tingkat kota Jayapura tahun ini kita menekankan peran pentingnya kaum ibu untuk sama-sama terlibat dalam penanganan masalah stunting,”kata kepala DP3AKB,  Kota Jayapura, Betty Puy, Senin (16/12).

Baca Juga :  Setiap Pelaku Usaha Wajib Sediakan Sistem Proteksi Kebakaran 

   Dia mengatakan, DP3AKB telah bersinergi dengan beberapa stahkeholder terkait teruama  dinkes dan beberapa OPD lainya. Karena itu, tentunya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada campur tangan dan dukungan dari masyarakat dalam hal ini ibu-ibu.

   “Kami mengajak ibu-ibu untuk menyusui anak-anak terutama dalam masa pertumbuhan.  Terlebih pada 1000 hari pertama pertumbuhan di mana, mulai kembali dari dalam kandungan ibu-ibu harus memberikan asupan gizi yang cukup,” ujarnya.

   Sehingga anak-anak yang akan dilahirkan nanti tidak mengalami kekurangan gizi atau stunting. Sejauh ini intervensi terus dilakukan oleh pemerintah terutama melalui DP3AKB, misalnya dengan memaksimalkan peran kader yang ada di lintas sektor paling bawah, juga PKK kampung dan Kelurahan, terkait dengan  pendampingnya terhadap keluarga-keluarga yang beresiko stunting.

Baca Juga :  Segera Tata Kembali Lapak Pedagang yang Terbakar

   Pihaknya juga bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Papua, telah melatih sebanyak 923 kader, banyak yang tersebar diwilayah kota sampai ke kampung-kampung. “Kami juga melakukan koordinasi dengan gereja-gereja masjid-masjid, KUA,”bebernya.

    Hal itu sehubungan dengan kesiapan calon  pengantin. Terutama ketika ada sesorang atau pasangan yang  akan menginjakkan kaki ke dewasa. Sehingga mereka harus bisa menjaga kesehatan, supaya ketika mereka menikah nanti mereka terbebas dari ancaman anak-anaknya terlahir stunting. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/