Terkait dengan program makan bergizi ini, Ramses menekankan agar pemerintah kabupaten/kota memanfaatkan kearifan lokal dalam pelaksanaan program tersebut. Misalnya, memanfaatkan pangan lokal seperti sagu menjadi mie sagu atau jadi beras dan lainnnya.
“Nanti ditambah dengan sumber-sumber gizi lainnya dari ikan, daging atau ayam. Tetapi kami masih akan berkoordinasi dengan pusat terkait hal teknis simulasi program tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, gubernur menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota terkait pelaksanaan simulasi makan gizi gratis. “Saya minta kepada daerah di kabupaten/kota membuat simulasi makanan bergizi dengan memanfaatkan kearifan lokal masing-masing daerah yang ada di Papua,” ucap Ramses.
Lanjutnya, simulasi ini sebagai data pembanding karena biaya makanan bergizi di Papua dan Pulau Jawa berbeda. “Kami mau hitung satu porsi dengan asupan gizi yang cukup itu berapa di Papua. Menu makanan bergizi ini tak perlu sama dengan menu di Pulau Jawa, tetapi asupan gizi harus sama-sama mencukupi,” tuturnya.
Gubernur meminta setiap makanan diukur gizi dan nutrisinya, dari simulasi tersebut akan ketahuan berapa biayanya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos