Sementara itu, dari seluruh kejadian kebakaran yang terjadi selama lima tahun terakhir, tercatat 11 korban jiwa, yakni 2 orang pada 2020, 4 orang pada 2021, 2 orang pada 2022, dan 3 orang pada 2024.
Menurut Betaubun, penurunan angka kasus ini merupakan hasil dari meningkatnya kesadaran masyarakat, peran aktif petugas Damkar, serta kerja sama lintas sektor dalam melakukan edukasi dan penanganan dini kebakaran.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, termasuk edukasi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) di lingkungan perumahan dan tempat usaha,” jelasnya.
Betaubun menambahkan, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, potensi kebakaran biasanya meningkat akibat penggunaan petasan, mercon, hingga meriam spiritus. Karena itu, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati agar tidak mengulang peristiwa kebakaran besar yang pernah terjadi di beberapa wilayah, seperti Waena dan Abepura.
“Kami mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam merayakan momen akhir tahun. Jangan sampai euforia justru berujung pada musibah,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa menjaga keamanan dan keselamatan merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga Kota Jayapura. “Kota Jayapura adalah rumah besar kita. Mari kita jaga bersama agar tetap aman, nyaman, dan terbebas dari bencana kebakaran,” tutupnya. (kim/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos