JAYAPURA– Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (DP3A & KB) Kota Jayapura, Betty Puy mengungkapkan bahwa di Kota Jayapura hampir setiap hari terjadi kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT), baik yang melibatkan perempuan maupun anak-anak sebagai korbannya.
Namun dari kebanyakan peristiwa yang terjadi hanya sedikit orang yang mengadu atau melaporkan kejadian kekerasan yang menimpa dirinya ,sementara sebagian besarnya tidak melaporkannya.
“Tindakan kekerasan itu setiap hari selalu ada, tetapi ada bagian yang harus kami sampaikan bahwa ada korban yang tidak mau melapor, karena dia terus diancam oleh pelaku kekerasan,” ujar Betty Puy, Rabu (16/10).
Menurutnya para pelaku kekerasan ini sebenarnya berasal dari anggota keluarga dekat, misalnya orang-orang yang ada di sekitar korban. Bisa suami, saudara, anggota keluarga lainnya. Karena itu untuk menekan tindakan kekerasan dalam rumah tangga di wilayah Kota Jayapura ini, Pemkot Jayapura melalui pihaknya terus mengedepankan upaya-upaya preventif melalui sosialisasi sosialisasi untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
“Kenapa kita harus terus lakukan sosialisasi terhadap keluarga-keluarga hebat 5 distrik yang ada di kota Jayapura? Ini untuk bisa menekan tindakan kekerasan dalam rumah tangga,” ujarnya.
Dia mengatakan, kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan suami istri dan anak dan utamanya yang menjadi korban adalah perempuan dan anak sebenarnya membawa dampak masing-masing. Misalnya ketika anak yang sering mendapatkan perlakuan kasar atau terintimidasi dari lingkungan keluarganya itu akan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak itu.