JAYAPURA –Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Papua Matheus P. Koibur mengaku pihaknya menyiapkan tim khusus untuk meningkatkan pengawasan dan pemantauan hewan ternak yang disembelih untuk kurban menjelang hari raya Iduladha, Senin 17 Juni 2024 mendatang.
Sebanyak 48 orang yang terdiri dari dokter hewan dan para medik vetermen tersebar di seluruh kabupaten/kota provinsi Papua. Untuk memastikan kesehatan hewan menjelang Iduladha, Dinas Peternakan dan Perkebunan, Papua menyebar 48 tim, setiap kabupaten/kota memiliki satu tim. Masing-masing tim terdiri dari dokter hewan serta petugas paramedis.
Matheus mengatakan sebanyak 48 orang itu ditugaskan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban baik itu sebelum maupun sesudah idul Adha. “Nanti pada saat setelah pemotongan pada Senin 17 Juni ada tim kita, tim pengawas kesehatan hewan kurban itu sudah ada di Sembilan kabupaten/kota yang ada di provinsi Papua,” jelas Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Papua Matheus P. Koibur, kepada Cenderawasih Pos, Jumat (14/6)..
Sejumlah petugas tersebut akan mendatangi setiap masjid yang akan melakukan pemotongan kurban untuk melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan kurban. Dari hasil pemeriksaan tersebut nantinya, para petugas harus memastikan hewan yang diperiksa dan akan dikurbankan itu dalam kondisi sehat.
“Masjid-masjid mana saja yang mereka lakukan pengawasan, masjid yang tentunya melakukan pemotongan hewan kurban,” jelasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Papua Matheus P. Koibur, mengatakan terkait dengan persiapan Idhul Adha, Provinsi Papua dibutuhkan hewan kurban terkhusus Sapi berjumlah 2. 190 ekor, sementara itu, Sapi yang telah disiapkan berjumlah 2. 490 ekor, angka tersebut menjukan bahwa pemerintah telah menyiapkan lebih dari yang dibutuhkan saat ini dengan selisih 300 ekor. Jumlah tersebut kata Matheus sangat aman untuk persiapan hari raya idul Adha untuk, Senin (17/6) mendatang.
Sementara untuk Kambing dibutuhkan 309 ekor, yang telah disiapkan oleh pemerintah berjumlah 693 ekor, jumlah itu juga melebihi yang dibutuhkan. Terkhusus untuk kota Jayapura dibutuhkan 1.300 ekor, tetapi dari sisi ketersediaan Kota Jayapura aman karena dapat suplai dari kabupaten Kerom. “Kalau Jayapura kota aman, berarti dia menjadi barometer kita aman,” tutupnya. (kar)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos