Tuesday, September 17, 2024
26.7 C
Jayapura

Pasca Pemekaran, Cakupan Imunisasi Meningkat

JAYAPURA-Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Dinkes Papua, Arinius Weya, mengatakan cakupan imunisasi sebelum daerah otonomi baru (DOB) yang meliputi 29 kabupaten/kota angkanya di bawah 55,8 persen.

  “Namun, setelah adanya pemekaran laporan cakupan vaksinasi kita di Papua mengalami peningkatan semakin baik. Hal ini dikarenakan fokus kami hanya 9 kabupaten/kota di Papua,” kata Arinius kepada Cenderawasih Pos, Kamis (16/5).

   Arinius mengklaim, secara manual cakupan vaksinasi di Papua 76,5 persen. Namun secara aplikasi angkanya masih di bawah. Hal ini dikarenakan teman teman sudah melakukan pelayanan di lapangan, namun tidak diinput dalam aplikasi Asik sehingga tidak terbaca.

  “Kami harap masyarakat bisa mendatangi tempat tempat pelayanan kesehatan membawa serta anak anak mereka untuk mendapatkan layanan vaksin polio,” imbaunya.

Baca Juga :  Merauke Terima Hibah 33 Unit Bus PON Papua

  Selain itu, Arinius juga mengingatkan Nakes yang ada di kabupaten/kota untuk meningkatkan pelayanan. Sebab di Papua khususnya di daerah DOB sudah ada kasus polio. “Kita perlu mengantisipasi itu, sebab kita ini berdekatan dengan wilayah DOB yang bisa saja kasus itu dibawah ke jayapura,” ujarnya.

  Sementara itu, berdasarkan absen laporan imunisasi rutin Provinsi Papua Januari-Maret tahun 2024. Tiga kabupaten yang tidak melakukan pelaporan yakni Kabupaten Mamberamo Raya, Waropen dan Sarmi.

   “Kami harap tiga Dinas kesehatan ini melakukan penanganan serius, sebab Kabupaten Mamberamo Raya sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke Provinsi Papua. Mereka ini rata-rata sudah melakukan pelayanan, namun belum diinput dalam aplikasi satu sehat Indonesiaku (Asik),” pungkasnya. (fia/ri)

Baca Juga :  Rusak Parah, Jalan Poros Koya Masih “Dibiarkan”

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Dinkes Papua, Arinius Weya, mengatakan cakupan imunisasi sebelum daerah otonomi baru (DOB) yang meliputi 29 kabupaten/kota angkanya di bawah 55,8 persen.

  “Namun, setelah adanya pemekaran laporan cakupan vaksinasi kita di Papua mengalami peningkatan semakin baik. Hal ini dikarenakan fokus kami hanya 9 kabupaten/kota di Papua,” kata Arinius kepada Cenderawasih Pos, Kamis (16/5).

   Arinius mengklaim, secara manual cakupan vaksinasi di Papua 76,5 persen. Namun secara aplikasi angkanya masih di bawah. Hal ini dikarenakan teman teman sudah melakukan pelayanan di lapangan, namun tidak diinput dalam aplikasi Asik sehingga tidak terbaca.

  “Kami harap masyarakat bisa mendatangi tempat tempat pelayanan kesehatan membawa serta anak anak mereka untuk mendapatkan layanan vaksin polio,” imbaunya.

Baca Juga :  Daftar Tunggu Jemaah Haji dari Papua 24 Tahun

  Selain itu, Arinius juga mengingatkan Nakes yang ada di kabupaten/kota untuk meningkatkan pelayanan. Sebab di Papua khususnya di daerah DOB sudah ada kasus polio. “Kita perlu mengantisipasi itu, sebab kita ini berdekatan dengan wilayah DOB yang bisa saja kasus itu dibawah ke jayapura,” ujarnya.

  Sementara itu, berdasarkan absen laporan imunisasi rutin Provinsi Papua Januari-Maret tahun 2024. Tiga kabupaten yang tidak melakukan pelaporan yakni Kabupaten Mamberamo Raya, Waropen dan Sarmi.

   “Kami harap tiga Dinas kesehatan ini melakukan penanganan serius, sebab Kabupaten Mamberamo Raya sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke Provinsi Papua. Mereka ini rata-rata sudah melakukan pelayanan, namun belum diinput dalam aplikasi satu sehat Indonesiaku (Asik),” pungkasnya. (fia/ri)

Baca Juga :  Setubuhi Siswi SMA, AR Terancam 15 Tahun

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya