Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Universitas Muhammadiyah Papua Gelar Wisuda Sarjana Prodi Ilmu Komunikasi

JAYAPURA-Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) melaksanakan wisuda angkatan ke-18 Program Studi Ilmu Komunikasi yang terdiri dari tiga konsentrasi, yaitu public relations, jurnalistik, dan broadcasting di Hotel Grand Abe, Abepura (Rabu, 17/05/2023). Jumlah wisudawan dan wisudawati 66 orang.

Jika dirunut dari sejak status sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah, ini merupakan wisuda ke-18. Dalam status UM Papua, wisuda uni merupakan yang ketiga kalinya sejak tahun 2020.

Pada acara wisuda kali ini, hadir Plh. Gubernur Provinsi Papua yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua, Suzana D. Wanggai, S.Pd, M.Soc.Sc., pimpinan FORKOPIMDA Provinsi Papua, Walikota Jayapura yang diwakili oleh Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Keuangan, Frederik Awarawi, S.H, M.Hum., Kepala LLDIKTI Wilayah XIV, Dr. Suriel S. Mofu, S. Pd., M.Ed., TEFL., M.Phil., yang hadir secara virtual, Anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Tobroni, M.Si., yamg juga hadir secara virtual, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiah Papua, para pimpinan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah tingkat wilayah Papua dan Kota Jayapura, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) serta mitra UM Papua.

Baca Juga :  Persipura Ditunggu Lawan Berat

Dalam laporan akademik Rektor Prof. Dr. H.R. Partino, M.Pd., menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Papua secara resmi berdiri dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Sosial nomor 937/M/Oktober 2020. UM Papua merupakan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura.

“Tentang wisudawan saat ini, 66 orang terdiri dari 47 laki-laki dan 19 orang perempuan. UM Papua saat ini baru mewisuda lulusan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Studi lainnya paling cepat tahun 2024 karena sekarang baru masuk semester 4, tapi sekaligus dengan wisuda Program Magister Ilmu Komunikasi,” paparnya.

Partino juga menyampaikan bahwa menurunnya jumlah wisudawan dibanding tahun sebelumnya sebagai dampak sosial pandemik Covid-19, dimana sebagian mahasiswa mengalami kesulitan finansal. Oleh karenanya UM Papua berharap adanya perhatian dari para pihak, terkhusus Pemerintah, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah dan mendukung suksesnya pendidikan tinggi di tanah Papua.

Dalam sambutannya, Thobroni yang hadir secara virtual menyampaikan harapan kepada wisudawan agar menjadi sarjana yang ilmunya bermanfaat, menjadi sarjana yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, tidak hanya di Papua, tapi menjadi pemimpin Indonesia. Ia juga berharap wisudawan wisudawati juga bisa menjadi anak yang salih dan salihah, yang senantiasa berbakti kepada orangtua, kepada nusa dan bangsa.

Baca Juga :  Lois Toti Kembali Berulah, Eksekusi 19 Motor

Suriel Mofu menyampaikan dalam sambutan virtualnya bahwa tantangan utama yang dihadapi di Papua dalam hal pendidikan tinggi adalah ketidakmampuan masyarakat membiayai pendidikan tinggi. Hal itu disebutnya penyebab yang mengakibatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Papua hanya 11 persen, karena rata-rata penghasilan orangtua dibawah 2 juta perbulannya. Ia menambahkan bahwa Kementerian Pendidikan kemudian beserta LLDIKTI, melalui perguruan tinggi memberikan beasiswa ke seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar ke seluruh papua.

Suzana menilai Universitas Muhammadiyah Papua telah berkiprah bagi pembangunan Papua, khususnya dalam bidang pendidikan yaitu mencerdaskan putra-putri Papua sebagai generasi emas harapan bangsa. Ia juga menyampaikan harapan, Universitas Muhammadiyah Papua terus melakukan berbagai terobosan-terobosan yang membawa manfaat bagi masyarakat di Tanah Papua. (humas/tri)

JAYAPURA-Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) melaksanakan wisuda angkatan ke-18 Program Studi Ilmu Komunikasi yang terdiri dari tiga konsentrasi, yaitu public relations, jurnalistik, dan broadcasting di Hotel Grand Abe, Abepura (Rabu, 17/05/2023). Jumlah wisudawan dan wisudawati 66 orang.

Jika dirunut dari sejak status sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah, ini merupakan wisuda ke-18. Dalam status UM Papua, wisuda uni merupakan yang ketiga kalinya sejak tahun 2020.

Pada acara wisuda kali ini, hadir Plh. Gubernur Provinsi Papua yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua, Suzana D. Wanggai, S.Pd, M.Soc.Sc., pimpinan FORKOPIMDA Provinsi Papua, Walikota Jayapura yang diwakili oleh Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Keuangan, Frederik Awarawi, S.H, M.Hum., Kepala LLDIKTI Wilayah XIV, Dr. Suriel S. Mofu, S. Pd., M.Ed., TEFL., M.Phil., yang hadir secara virtual, Anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Tobroni, M.Si., yamg juga hadir secara virtual, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiah Papua, para pimpinan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah tingkat wilayah Papua dan Kota Jayapura, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) serta mitra UM Papua.

Baca Juga :  Cegah Korupsi, KPKNL Jayapura Tekankan Pentingnya Integritas ASN

Dalam laporan akademik Rektor Prof. Dr. H.R. Partino, M.Pd., menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Papua secara resmi berdiri dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Sosial nomor 937/M/Oktober 2020. UM Papua merupakan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura.

“Tentang wisudawan saat ini, 66 orang terdiri dari 47 laki-laki dan 19 orang perempuan. UM Papua saat ini baru mewisuda lulusan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Studi lainnya paling cepat tahun 2024 karena sekarang baru masuk semester 4, tapi sekaligus dengan wisuda Program Magister Ilmu Komunikasi,” paparnya.

Partino juga menyampaikan bahwa menurunnya jumlah wisudawan dibanding tahun sebelumnya sebagai dampak sosial pandemik Covid-19, dimana sebagian mahasiswa mengalami kesulitan finansal. Oleh karenanya UM Papua berharap adanya perhatian dari para pihak, terkhusus Pemerintah, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah dan mendukung suksesnya pendidikan tinggi di tanah Papua.

Dalam sambutannya, Thobroni yang hadir secara virtual menyampaikan harapan kepada wisudawan agar menjadi sarjana yang ilmunya bermanfaat, menjadi sarjana yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, tidak hanya di Papua, tapi menjadi pemimpin Indonesia. Ia juga berharap wisudawan wisudawati juga bisa menjadi anak yang salih dan salihah, yang senantiasa berbakti kepada orangtua, kepada nusa dan bangsa.

Baca Juga :  Dewi Fadliah Wakil SWB Papua Raih MPA Teladan

Suriel Mofu menyampaikan dalam sambutan virtualnya bahwa tantangan utama yang dihadapi di Papua dalam hal pendidikan tinggi adalah ketidakmampuan masyarakat membiayai pendidikan tinggi. Hal itu disebutnya penyebab yang mengakibatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Papua hanya 11 persen, karena rata-rata penghasilan orangtua dibawah 2 juta perbulannya. Ia menambahkan bahwa Kementerian Pendidikan kemudian beserta LLDIKTI, melalui perguruan tinggi memberikan beasiswa ke seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar ke seluruh papua.

Suzana menilai Universitas Muhammadiyah Papua telah berkiprah bagi pembangunan Papua, khususnya dalam bidang pendidikan yaitu mencerdaskan putra-putri Papua sebagai generasi emas harapan bangsa. Ia juga menyampaikan harapan, Universitas Muhammadiyah Papua terus melakukan berbagai terobosan-terobosan yang membawa manfaat bagi masyarakat di Tanah Papua. (humas/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya