JAYAPURA-Gubernur Papua, Ramses Limbong, menyatakan bahwa beberapa sekolah di Indonesia telah melaksanakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Namun, Ramses menegaskan bahwa pelaksanaan program tersebut di Papua memerlukan penyesuaian yang sesuai dengan kondisi dan kearifan lokal. Dalam pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Ramses menyampaikan pentingnya mengumpulkan para kepala daerah untuk merumuskan pelaksanaan program MBG.
“Hal ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik sehingga kita dapat menentukan langkah terbaik bagi Papua,” kata Ramses kepada wartawan, Rabu (15/1).
Gubernur juga mengusulkan anggaran berbeda untuk wilayah di Papua, menyesuaikan dengan kebutuhan dan biaya lokal. Untuk Kota Jayapura, anggaran diusulkan Rp 25 ribu per porsi, Kabupaten Jayapura Rp 30 ribu, dan Yapen Rp 40 ribu.
“Secara nasional, harga telah ditetapkan Rp 10 ribu per porsi, tetapi ini tidak cukup untuk Papua,” katanya.
Ramses menambahkan bahwa mereka akan bersurat resmi ke BGN untuk mengajukan usulan harga Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per porsi.
Ramses juga menyebut bahwa pelaksanaan program MBG tidak bisa dilakukan serentak karena kondisi demografi dan geografis Papua. “Tahap awal, percontohan akan dilakukan di Keerom, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
Program MBG di Papua juga akan difokuskan pada pengelolaan berbasis dapur lokal dengan mengutamakan bahan pangan khas daerah. “Kami ingin makanan bergizi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga mendukung kearifan lokal,” terangnya.
Selain itu, kehadiran program ini diharapkan mampu meningkatkan gizi anak-anak Papua sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat lokal. “Dengan pendekatan yang tepat, kami yakin program ini dapat berjalan sukses di Papua,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos