Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Dua Kader GIDI Siap Maju Calon Gubernur

JAYAPURA – Dua kader Gereja Injili di Indonesia (GIDI) mulai ancang – ancang maju sebagai kepala daerah tingkat provinsi. Provinsi yang dibidik adalah Provinsi Papua induk dan Papua Pegunungan pada Pilkada 2024 mendatang. Dua nama tersebut adalah Dr. Ones Pahabol (OP) dan Dr. Yunus Wonda (YW).

 Ini terungkap setelah keduanya didoakan oleh hamba-hamba Tuhan pada Minggu (19/2) di Jemaat GIDI Eden Entrop, Jayapura.   Yarius Balingga, SE, Pdt. Reinhard Ohee dan beberapa hamba Tuhan lain dipercaya sebagai tim doa Ones Pahabol termasuk Yunus Wonda

Yarius Balingga mengatakan, hari ini tim Ones mendoakan dan  setelah ini perjalanan ke depan semuanya tim serahkan kepada Tuhan. “Kesehatan Tuhan yang kasih, Tuhan yang menuntun dan sepanjang perjalanan ini kita melewati dengan doa resmi di gereja untuk mengawal perjalanan Pileg maupun Pilkada dan hamba Tuhan resmi doakan Ones Pahabol dann Yunus Wonda,” kata Yarius yang mengaku membuat ibadah seperti ini, bukan ia sebagai tim pemenangan tetapi tim doa bersama pimpinan-pimpinan gereja yang ada.

Baca Juga :  Pembangunan RS Provinsi di Tiga DOB Tergantung Pj Gubernur dan Kadinkes

Ditegaskan juga bahwa tak ada saingan dengan tim lain, tetapi tim doa itu wajib hukumnya untuk melangkah untuk dikendalikan Tuhan. Wakil Presiden GIDI, Pdt. Usman Kobak  dalam khotbah  menyampaikan bahwa pemimpin harus ada rasa iba. Visi ke depan bertolak dari hati yang hancur bahwa ia mau jadi pemimpin ke depan maka harus bergumul dengan Tuhan sungguh-sungguh. “Menangis itu satu ekspresi dari dalam hati,” kata Usman.

“Untuk suatu kemajuan, progress pembangunan ke depan, siapa pun kita harus mencintai Papua. Ini rumah kita, hal pertama orang Papua duduk menangis di hadapan Tuhan,” bebernya.     

Sementara Yunus Wonda  mengaku bahwa  belajar politik dari Gubernur Lukas Enembe. “Selama saya menjadi politisi Partai Demokrat, dalam politik itu ada etika. Ada sopan santun. Moral yang harus dijunjung tinggi di dalam partai,” ucapnya.

Baca Juga :  Tak Ada Kaitan Pro Kontra DOB

Karena itu Yunus berpesan, tidak perlu ada saling membenci, tidak perlu saling hujat. Etika politik itu saling menghargai sekali pun itu musuh, sekali pun itu lawan karena semua saudara sama-sama Papua.

Sementara, Ones Pahabol usai didoakan merasa sukacita karena suasana keharmonisan di dalam acara ibadah tersebut. “Ini wajah Provinsi Papua induk, wajah Provinsi Papua Pegunungan, wajah Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan yang sangat menarik. Meski ada empat tapi Papua tetap utuh,” katanya.

Ia juga berterimakasih kepada Yarius Balingga dan keluarga yang kreatif dalam mengemas ibadah. “Ini kehormatan karena  diawali dengan firman dan doa, kemudian nasehat yang lebih sempurna,” tambahnya.

Pesan lainnya untuk Caleg adalah jika ingin mendapat suara, maka jangan hanya lihat yang di atas tetapi tidak lihat yang di bawah. “Saya titip pesan itu, supaya mengembalikan kredibilitas dan integritas sesungguhnya sebagai anak Tuhan di atas tanah Papua,” pesannya. (ade/tri)

JAYAPURA – Dua kader Gereja Injili di Indonesia (GIDI) mulai ancang – ancang maju sebagai kepala daerah tingkat provinsi. Provinsi yang dibidik adalah Provinsi Papua induk dan Papua Pegunungan pada Pilkada 2024 mendatang. Dua nama tersebut adalah Dr. Ones Pahabol (OP) dan Dr. Yunus Wonda (YW).

 Ini terungkap setelah keduanya didoakan oleh hamba-hamba Tuhan pada Minggu (19/2) di Jemaat GIDI Eden Entrop, Jayapura.   Yarius Balingga, SE, Pdt. Reinhard Ohee dan beberapa hamba Tuhan lain dipercaya sebagai tim doa Ones Pahabol termasuk Yunus Wonda

Yarius Balingga mengatakan, hari ini tim Ones mendoakan dan  setelah ini perjalanan ke depan semuanya tim serahkan kepada Tuhan. “Kesehatan Tuhan yang kasih, Tuhan yang menuntun dan sepanjang perjalanan ini kita melewati dengan doa resmi di gereja untuk mengawal perjalanan Pileg maupun Pilkada dan hamba Tuhan resmi doakan Ones Pahabol dann Yunus Wonda,” kata Yarius yang mengaku membuat ibadah seperti ini, bukan ia sebagai tim pemenangan tetapi tim doa bersama pimpinan-pimpinan gereja yang ada.

Baca Juga :  Bahas Inflasi, Pemrov Lakukan Pertemuan dengan TPID

Ditegaskan juga bahwa tak ada saingan dengan tim lain, tetapi tim doa itu wajib hukumnya untuk melangkah untuk dikendalikan Tuhan. Wakil Presiden GIDI, Pdt. Usman Kobak  dalam khotbah  menyampaikan bahwa pemimpin harus ada rasa iba. Visi ke depan bertolak dari hati yang hancur bahwa ia mau jadi pemimpin ke depan maka harus bergumul dengan Tuhan sungguh-sungguh. “Menangis itu satu ekspresi dari dalam hati,” kata Usman.

“Untuk suatu kemajuan, progress pembangunan ke depan, siapa pun kita harus mencintai Papua. Ini rumah kita, hal pertama orang Papua duduk menangis di hadapan Tuhan,” bebernya.     

Sementara Yunus Wonda  mengaku bahwa  belajar politik dari Gubernur Lukas Enembe. “Selama saya menjadi politisi Partai Demokrat, dalam politik itu ada etika. Ada sopan santun. Moral yang harus dijunjung tinggi di dalam partai,” ucapnya.

Baca Juga :  SDM Pelaku UMKM dan Koperasi Harus Ditingkatkan

Karena itu Yunus berpesan, tidak perlu ada saling membenci, tidak perlu saling hujat. Etika politik itu saling menghargai sekali pun itu musuh, sekali pun itu lawan karena semua saudara sama-sama Papua.

Sementara, Ones Pahabol usai didoakan merasa sukacita karena suasana keharmonisan di dalam acara ibadah tersebut. “Ini wajah Provinsi Papua induk, wajah Provinsi Papua Pegunungan, wajah Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan yang sangat menarik. Meski ada empat tapi Papua tetap utuh,” katanya.

Ia juga berterimakasih kepada Yarius Balingga dan keluarga yang kreatif dalam mengemas ibadah. “Ini kehormatan karena  diawali dengan firman dan doa, kemudian nasehat yang lebih sempurna,” tambahnya.

Pesan lainnya untuk Caleg adalah jika ingin mendapat suara, maka jangan hanya lihat yang di atas tetapi tidak lihat yang di bawah. “Saya titip pesan itu, supaya mengembalikan kredibilitas dan integritas sesungguhnya sebagai anak Tuhan di atas tanah Papua,” pesannya. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya