Saturday, October 18, 2025
27.5 C
Jayapura

Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Penting Untuk Warga Pesisir

JAYAPURA-Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana gempabumi dan tsunami di Papua, khususnya di wilayah pesisir Kota Jayapura, Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura menggelar kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) di Kampung Holtekamp, Rabu (15/10).

Kegiatan ini mengusung tema “10 Tahun SLG Membangun Budaya Sadar, Siaga, dan Selamat dalam Menghadapi Gempabumi dan Tsunami.”

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru yang hadir membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada BMKG atas penyelenggaraan program edukatif ini.
Ia menilai kegiatan SLG sangat penting, mengingat Kota Jayapura termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap gempabumi dan tsunami, terutama di kawasan pesisir seperti Holtekamp.

“Ilmu yang diperoleh dalam kegiatan ini harus disambut baik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bagian dari upaya bersama untuk memastikan keselamatan masyarakat saat menghadapi ancaman bencana,” ujar Rustan Saru.

Baca Juga :  Kayu Batu dan Kayo Pulau Jadi Pilot Project Sekolah Kampung

Kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi ini diikuti oleh aparat kampung, pelajar, tokoh masyarakat, dan unsur relawan kebencanaan. Peserta dibekali pengetahuan tentang potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah Papua, tata cara evakuasi mandiri, serta simulasi tanggap darurat.

JAYAPURA-Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana gempabumi dan tsunami di Papua, khususnya di wilayah pesisir Kota Jayapura, Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura menggelar kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) di Kampung Holtekamp, Rabu (15/10).

Kegiatan ini mengusung tema “10 Tahun SLG Membangun Budaya Sadar, Siaga, dan Selamat dalam Menghadapi Gempabumi dan Tsunami.”

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru yang hadir membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada BMKG atas penyelenggaraan program edukatif ini.
Ia menilai kegiatan SLG sangat penting, mengingat Kota Jayapura termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap gempabumi dan tsunami, terutama di kawasan pesisir seperti Holtekamp.

“Ilmu yang diperoleh dalam kegiatan ini harus disambut baik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bagian dari upaya bersama untuk memastikan keselamatan masyarakat saat menghadapi ancaman bencana,” ujar Rustan Saru.

Baca Juga :  Per Juni, Bapenda Papua Catat Realisasi PAD Rp 266,8 Miliar

Kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi ini diikuti oleh aparat kampung, pelajar, tokoh masyarakat, dan unsur relawan kebencanaan. Peserta dibekali pengetahuan tentang potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah Papua, tata cara evakuasi mandiri, serta simulasi tanggap darurat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/