Site icon Cenderawasih Pos

Lapas Abe Over Kapasitas, Tapi Pelayanan ke Napi dan Tahanan Terakomodir

Sulistyo Wibowo (foto:Karel/Cepos)

Hampir Setiap Hari Ada Warga yang Masuk, dan yang Bebas Sedikit

JAYAPURA-Kepala Lapas Abepura Sulistyo Wibowo mengatakan saat ini kondisi Lapas Abepura sedang over kapasitas. Dimana jumlah narapidana dan tahanan melebihi daya tampung yang disediakan.

Adapun narapidana saat ini sebanyak 638 orang, sementara tahanan 200 orang, sehungga total 838 orang. Jumlah ini melebihi kapasitas daya tampung yang hanya mampu mengisi 600 orang. “Jadi masih over 238 orang,” kata Sulistyo, Senin (15/7).

Dengan kondisi itu, terpaksa setiap hunian harus diisi secara desak-desakan. Hal lain yang menjadi kendala, pengamanan yang harus ekstra. Hal ini terjadi karena jumlah tahanan dan napi tidak seimbang dengan SDM yang dimiliki Lapas Abepura.

Namun, kata Sulystio, sejauh ini pelayanan kepada narapidana dan tahanan ini masih terakomodir. “Meski over tapi masih jalan seperti biasa,” tuturnya.

Lebih lanjut, dari jumlah narapidana yang ada, dominan terpidana tindak pidana pencurian. Bahkan taksirannya sekitar 40 persen disi oleh terpidana tindak pidana pencurian. “Sekitar 200 lebih, narapidana pencurian di lapas ini,” ungkapnya.

Dikatakan, tingginya jumlah Warga Binaan Lapas Abepura ini (WBP), terjadi karena jumlah bebas dan masuk setiap harinya berbanding jauh. “Bayangkan yang bebas sedikit, tapi masuk ke dalam Lapas hampir setiap hari ada,” kata Sulistyo.

Diapun mengatakan untuk mengatasi over kapasitas, maka perlu adanya dukungan semua pihak, terutama keluarga, karena ini terjadi karena sebagian besar dipengaruhi lingkungan.

Selain itu dukungan pemerintah setempat untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Dan tidak kalah pentingnya dukungan aparat keamanan.

“Karena hampir sebagian yang masuk ini orang yang sudah pernah dipenjara, tapi karena keluar tinggal dengan lingkungan yang tidak baik, maka yang terjadi melakukan pelanggaran lagi,” bebernya.

Dia juga mengharapkan adanya dukungan masyarakat, tapi juga dari narapidana itu sendiri. “Harus mau merubah, perubahan prilaku itu tumbuh dari dalam diri kita sendiri, kalau kita bisa mengatur diri, maka dukungan orang lain hanya untuk melengkapi,” kata Sulityo. (rel/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version