JAYAPURA-Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia, Drs. Supriyadi, M.Pd , bersama Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Papua, Pdt. Amsal Yowei, SE., M.Pd.K melaunching Playgrup dan Taman Kanak-Kanak (TK) Nava Dhammasekha Numbay, di Aula Hotel Yasmin Kota Jayapura, Kamis (14/4).
Acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, diwakili Kepala Bidang PAUD dan Dikmas, Loni Afasadenya dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura diwakili Penyelenggara Hindu, I Wayan Wira Adnyana, S.Ag,
Kakanwil Amsal Yowei, mengaku sangat mengapresiasi, mendorong dan mendukung berdirinya Playgrup dan Taman Kanak-Kanak Nava Dhammasekha Numbay. Lembaga pendidikan ini merupakan lembaga pendidikan usia dini agama Buddha yang pertama dibangun dan berdiri di Papua. Kakanwil berharap jenjang pendidikan selanjutnya yaitu pendidikan SD, SMP maupun SMA hingga perguruan tinggi dapat mengikutinya.
“Selaku Kakanwil, saya memberi dukungan kepada semua lembaga keagamaan untuk pembangunan pendidikan yang berbasis keagamaan, harus juga dilakukan agar tidak terjadi kecemburuan antara golongan agama yang satu dengan golongan agama yang lain,” harap Kakanwil, Amsal Yowei.
Sementara itu Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia, Drs. Supriyadi, M.Pd., mengatakan bahwa untuk mengembangkan Nava Dhammasekha Kementerian Agama memberikan sentuhan-sentuhan baik dalam bentuk bantuan operasional pendidikan maupun bentuk bantuan sarana pembelajaran serta bantuan sarana prasarana pendidikan.
“Mengingat bahwa Nava Dhammasekha merupakan bagian dari pendidikan internasional yang dinaungi dalam pendidikan nasional maka tentu diharapkan dukungan dari daerah-daerah melalui dinas pendidikan setempat, adanya dana alokasi khusus APBD 20% kepada pendidikan keagamaan termasuk pendidikan keagamaan Buddha Nava Dhammasekha,” ujar Supriyadi.
Jasmani, sebagai Ketua Yayasan Numbay Santi Jaya mengucapkan terimakasih atas dorongan dari Pembimas Buddha dan tantangan dari Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, dalam setiap event keagamaan Buddha, bahwa umat Buddha harus mulai merintis mendirikan lembaga pendidikan formal seperti agama lainnya. (*/tri)