Diakuinya ribuan produk yang disita dan dimusnahkan oleh pihaknya sepanjang tahun 2024. Dirinya pun tak menjelaskannya secara detail, namun yang pasti lebih sedikit dibandingkan dari tahun sebelumnya (2023).
“Banyak yang kita telah sita dan musnakan tak terhitung banyaknya, tetapi yang pastinya lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2023. Itu artinya kesadaran masyarakat sudah meningkat akan berbahayanya produk ilegal dan kedaluwarsa,” ungkapnya.
Ia meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai produk makanan dan minuman ilegal asal China yang dinilai dapat mengancam kesehatan. Karena itu, dirinya mengharapkan masyarakat agar lebih teliti dalam membeli produk pangan. Salah satunya adalah dengan mengecek izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar terhindar dari makanan dan minuman ilegal.
“Konsumen tidak perlu membeli makanan atau minuman yang tidak ada izin edar BPOM,” ujar Hermanto.
Ia mengatakan itu tidak terlepas dari temuan sejumlah kasus yang diakibatkan oleh makanan dan minuman ilegal asal China. Salah satu kasusnya terjadi di Sukabumi, Jawa Barat pada Mei 2024 lalu. Sebanyak enam siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja mengalami pusing, mual, dan muntah usai membeli snack asal China bermerek Hot Spicy Latiru dan Latiao Strips.
“Kita sudah pernah cek tetapi tidak ditemukan makanan dan minuman jenis ataupun sejenisnya. Di Papua tidak ada, apalagi di kota Jayapura,” terangnya.
Untuk itu, Hermanto pun menyarankan masyarakat lebih mengonsumsi produk-produk lokal. Menurutnya, kualitas makanan dan minuman lokal banyak yang lebih baik dibandingkan produk luar negeri seperti China. Bahkan, dalam banyak keamanan produk makanan dan minuman lokal lebih terjamin. “Produk lokal pun sebenarnya juga banyak yang kualitasnya bagus,” ucap Hermanto.(kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos