Ramses juga menyoroti pentingnya satu tolak ukur yang disepakati bersama dalam penanganan stunting agar intervensi yang dilakukan benar-benar efektif dan tepat sasaran. Termasuk dilakukan evaluasi anggaran dan output program bisa benar-benar menyentuh masyarakat.
“Jika kita terus bekerja dengan pendekatan ‘kira-kira’, maka hasilnya pun akan seperti itu. Kita butuh data valid dan kerja nyata yang terukur,” ujarnya.
Ia pun menegaskan peran strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam mengoordinasikan upaya pembangunan kependudukan. Ramses mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk tidak hanya fokus pada laporan administratif, tetapi juga pada capaian nyata di lapangan.
“Papua memiliki potensi besar untuk bangkit, asalkan seluruh pihak mau bekerja sama, berkomitmen, dan bertanggung jawab baik secara administrasi maupun moral,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kemendukbangga Regional Vll Papua, Sarles Brabar mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh enam (6) Provinsi yang ada di Papua yakni, Papua, Papua Barat, Papua Barat daya, Papua Selatan, Papua tengah, dan Papua Pegunungan yang di hadiri oleh kepala Baperida serta kepala OPD terkait lainnya dari masing-masing provinsi tersebut. (fia/jim/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos