Thursday, May 2, 2024
24.7 C
Jayapura

Berhasil Tekan Angka Covid 19, Tapi Masif Juga Tangani Penyakit Lain

Kadinkes Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari Tentang Momentum Hari Kesehatan Nasional 

Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 yang jatuh pada tahun ini menjadi momen spesial bagi tenaga kesehatan seluruh Indonesia. Momen ini sekaligus menjadi motivasi dalam peningkatan kualitas kesehatan bangsa Indonesia. Berikut laporan Cenderawasih Pos. 

Laporan: Gratianus Silas 

Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 masih diperingati di tengah pandemi Covid 19. Tantangan berat bidang kesehatan memang dalam satu tahun lebih belakangan ini sejak pandemi Covid 19 masuk Indonesia. 

Namun, keberhasilan dalam penanganan Covid 19 di Indonesia, di mana kasus penularan yang terus ditekan menjadi pencapaian luar biasa bagi tenaga kesehatan, tak terkecuali di Kota Jayapura. 

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, mengaku bahwa HKN di tahun ini menjadi momen tenaga kesehatan bersyukur atas kerja-kerja bidang kesehatan yang dilakukan selama ini.   “Meskipun berat, kita bisa kendalikan Covid 19, di samping kita juga ada pekerjaan penanganan kesehatan saat PON dan Peparnas,” terang dr. Ni Nyoman Sri Antari. 

Baca Juga :  Fokus SDM Untuk Kelola Potensi SDA Papua

 Namun, dr. Antari menekankan bahwa bicara kesehatan bukan hanya perkara Covid 19. Sebaliknya, penyakit esensial lainnya juga mesti diberi porsi perhatian yang sama, bahkan lebih besar.   “Penyakit esensial lainnya juga memang jadi pekerjaan rumah buat kita. Sebut saja seperti halnya Malaria maupun Kaki Gajah,” jelasnya. 

“Malaria masih menjadi pekerjaan rumah. Seperti di wilayah Muara Tami, kita mesti kerja sama juga dengan Papua Nugini dalam penanganan Malaria, serta juga kerja sama dengan Pemkab Keerom. Karena di sekitar kita masih tinggi kasusnya,” sambungnya. 

Kemudian, Kaki Gajah juga mesti diberi perhatian dalam penangannya secara baik. Penyakit Kaki Gajah masih menjadi pekerjaan rumah di bidang kesehatan yang mesti diselesaikan, khususnya di Kota Jayapura. 

“Kaki Gajah masuk dalam neglected deseases, dalam hal ini kasus terabaikan, bersama Kusta dan Frambusia. Perihal ketiga kasus ini  memang kita kalau tidak bekerja sama, maka kasusnya akan terus meningkat,” jelasnya. 

Baca Juga :  Stop Pembangunan di Sepanjang Pantai Holtekamp

 Namun, dr. Antari yakin bahwa penanganan ketiga penyakit ini bisa dilakukan secara baik, seperti halnya Kusta, bagaimana menjaga kebersihan. Namun kala kasus meningkat, itu karena sanitasi kita kurang. 

“Sama halnya dengan Frambusia yang juga termasuk penyakit yang memang penyebabnya adalah sanitasi yang tidak bagus.  Selain tiga penyakit ini, ada penyakit lainnya juga yang butuh penanganan secara baik. Artinya, kita boleh berhasil di Covid 19, tapi penyakit lain juga harus tangani secara masif, termasuk berbagai upaya juga harus kita lakukan agar kasus TB juga harus bisa kita tekan,” tambahnya. 

 Pada dasarnya, dr. Antari menyebutkan, di momen HKN ke-57, pihaknya ingin mewujudkan bahwa Indonesia adalah negeri yang sehat.  “Kita adalah negeri yang sehat, bangsa kita bertumbuh. Modalnya sehat. Kalau tidak sehat, tidak bisa kita bangun. Itulah sebabnya, di usia ke 57, yang sebenarnya usia dewasa, kita harus terus berupaya memajukan bidang kesehatan,” pungkasnya.(*/wen) 

Kadinkes Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari Tentang Momentum Hari Kesehatan Nasional 

Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 yang jatuh pada tahun ini menjadi momen spesial bagi tenaga kesehatan seluruh Indonesia. Momen ini sekaligus menjadi motivasi dalam peningkatan kualitas kesehatan bangsa Indonesia. Berikut laporan Cenderawasih Pos. 

Laporan: Gratianus Silas 

Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 masih diperingati di tengah pandemi Covid 19. Tantangan berat bidang kesehatan memang dalam satu tahun lebih belakangan ini sejak pandemi Covid 19 masuk Indonesia. 

Namun, keberhasilan dalam penanganan Covid 19 di Indonesia, di mana kasus penularan yang terus ditekan menjadi pencapaian luar biasa bagi tenaga kesehatan, tak terkecuali di Kota Jayapura. 

 Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, mengaku bahwa HKN di tahun ini menjadi momen tenaga kesehatan bersyukur atas kerja-kerja bidang kesehatan yang dilakukan selama ini.   “Meskipun berat, kita bisa kendalikan Covid 19, di samping kita juga ada pekerjaan penanganan kesehatan saat PON dan Peparnas,” terang dr. Ni Nyoman Sri Antari. 

Baca Juga :  Selama 2023, Investasi di Kota Jayapura  Capai Rp 5 Triliun Lebih

 Namun, dr. Antari menekankan bahwa bicara kesehatan bukan hanya perkara Covid 19. Sebaliknya, penyakit esensial lainnya juga mesti diberi porsi perhatian yang sama, bahkan lebih besar.   “Penyakit esensial lainnya juga memang jadi pekerjaan rumah buat kita. Sebut saja seperti halnya Malaria maupun Kaki Gajah,” jelasnya. 

“Malaria masih menjadi pekerjaan rumah. Seperti di wilayah Muara Tami, kita mesti kerja sama juga dengan Papua Nugini dalam penanganan Malaria, serta juga kerja sama dengan Pemkab Keerom. Karena di sekitar kita masih tinggi kasusnya,” sambungnya. 

Kemudian, Kaki Gajah juga mesti diberi perhatian dalam penangannya secara baik. Penyakit Kaki Gajah masih menjadi pekerjaan rumah di bidang kesehatan yang mesti diselesaikan, khususnya di Kota Jayapura. 

“Kaki Gajah masuk dalam neglected deseases, dalam hal ini kasus terabaikan, bersama Kusta dan Frambusia. Perihal ketiga kasus ini  memang kita kalau tidak bekerja sama, maka kasusnya akan terus meningkat,” jelasnya. 

Baca Juga :  BWS Belum Ada Anggaran, Pemkot Tangani dengan Anggaran BTT

 Namun, dr. Antari yakin bahwa penanganan ketiga penyakit ini bisa dilakukan secara baik, seperti halnya Kusta, bagaimana menjaga kebersihan. Namun kala kasus meningkat, itu karena sanitasi kita kurang. 

“Sama halnya dengan Frambusia yang juga termasuk penyakit yang memang penyebabnya adalah sanitasi yang tidak bagus.  Selain tiga penyakit ini, ada penyakit lainnya juga yang butuh penanganan secara baik. Artinya, kita boleh berhasil di Covid 19, tapi penyakit lain juga harus tangani secara masif, termasuk berbagai upaya juga harus kita lakukan agar kasus TB juga harus bisa kita tekan,” tambahnya. 

 Pada dasarnya, dr. Antari menyebutkan, di momen HKN ke-57, pihaknya ingin mewujudkan bahwa Indonesia adalah negeri yang sehat.  “Kita adalah negeri yang sehat, bangsa kita bertumbuh. Modalnya sehat. Kalau tidak sehat, tidak bisa kita bangun. Itulah sebabnya, di usia ke 57, yang sebenarnya usia dewasa, kita harus terus berupaya memajukan bidang kesehatan,” pungkasnya.(*/wen) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya