JAYAPURA – Kota Jayapura akan kembali mengambil bagian pada gerakan memungut sampah terbesar di dunia, World Clean Up Day (WCD). Kegiatan tersebut akan mengambil lokasi di Batu Anjing, Dermaga Abesauw, Teluk Youtefa, tepatnya di dermaga yang berada di depan Pasar Youtefa.
Lokasi ini tidak pernah sepi dari sampah mengingat buangan dari Kali Acay akan selalu bermuara ke titik ini sebelum akhirnya dibagi ke kampung Engros maupun Tobati dan Nafri.
Sampah dari kota hingga kini memang belum ada formula yang tepat dan efektif mengingat kesadaran masyarakat sendiri masih rendah untuk bertanggungjawab atas sampahnya sendiri.
Sekretaris Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Aristoteles App menyampaikan bahwa agenda WCD di Jayapura akan digelar pada 22 September. Ini serentak secara nasional dan yang dilibatkan adalah semua stakeholder, sekolah, kantor, termasuk masyarakat.
“Dilakukan serentak dan untuk sekolah atau kantor melaksanakan di lingkungan masing – masing,” beber Aristoteles usai memimpin rapat koordinasi di Jayapura, Kamis (14/9).
Pihaknya berharap dari gerakan masif ini nantinya pelan – pelan ada kesadaran dari masyarakat untuk lebih peduli. Sampah yang diangkat atau yang dibersihkan tidak diketahui punya siapa namun ia mau membersihkan. Artinya ada kepedulian yang tumbuh disitu.
“Kita tahu sendiri persoalan sampah di Jayapura masih sulit untuk ditekan, selalu saja dikeluhkan sehingga untuk gerakan bersama – sama ini kami juga mengingatkan masyarakat untuk belajar. Belajar mengurangi sampah baru, belajar mengelola sampah dan belajar untuk lebih peduli,” imbuhnya.
Yang jelas kata Aaristoteles ia mengajak semua pihak untuk melakukan sebuah aksi nyata. Bukan sekedar kata – kata yang tak memiliki makna. “Ini terbuka buat siapa saja, oranisasi, pegawai kantor, paguyuban maupun komunitas juga bisa ambil bagian,” tutupnya. (ade/tri)