Tuesday, April 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Terancam DO, Kampus Sudah Beri Peringatan

JAYAPURA-Ratusan calon dokter muda yang terancam Drop Out (DO) dari kampus dan fakultas, ternyata terlebih dulu sudah diberikan peringatan. Meski sudah diberikan peringatan, namun banyak yang tidak mengindahkan peringatan atau mampu untuk menyelesaikan studinya.

   “Pendidikan adalah satu proses yang kita laksanakan dan kita punya dasar. Jadi mahasiswa yang kemudian sudah diberikan peringatan pertama, kedua itu selalu kita ingatkan. Baik yang berkaitan dengan prestasi akademik, tapi juga terkait dengan masa studi,” kata Pembantu Rektor Bidang Akademik, Dr. Dirk. Y.P. Runtuboi, Sabtu (12/3).

   Apalagi fakultas Kedokteran dan fakultas tersebut juga bukan hanya Uncen yang menentukan, tetapi ada juga asosiasi yang terlibat didalamnya. Dia menegaskan, profesi dokter ini akan menghasilkan lulusan profesional yang akan menangani  masalah kesehatan/keselamatan nyawa manusia. Sehingga seorang lulusan dokter harus betul-betul memenuhi standar kualitas yang diberikan.

Baca Juga :  Perusahaan Wajib Berikan THR Seminggu Sebelum Hari Raya 

   “Jadi kemudian berdasarkan hasil evaluasi itu dan mahasiswa sudah diberikan waktu studi yang cukup kemudian prestasi akademik yang menjadi dasar evaluasi kita lakukan, peringatan sudah dilakukan. Maka ada langkah langkah yang dilakukan sesuai dengan peraturan,” ujarnya.

    Baik sesuai dengan peraturan Menristek Dikti tentang penjaminan mutu perguruan tinggi, tetapi juga ada peraturan akademik di Uncen.

   Meski begitu, kata dia, pihak Uncen sudah mengupayakan dengan adanya program Renim bagi ratusan mahasiswa yang terancam DO tersebut. Sejumlah mahasiswa tersebut diakuinya sudah sangat lama belajar, ada yang sudah sejak 2012. Harusnya jika merujuk pada tahun masuk kuliah itu, sudah semestinya drop out.

Baca Juga :  Waspadai Balasan Tuan Rumah

   “Ini bukan baru, aturanya sudah lama, tinggal bagaimana kita menegakan aturannya,” ujarnya.

   Dia mengakui, isu berseliweran di luar bahwa Uncen sengaja mengeluarkan mahasiswa kedokteran tersebut, karena sebagai upaya untuk menghilangkan peran dokter asli Papua di tanah Papua. Pihaknya membantah dengan tegas pernyataan itu.

   Menurutnya, sudah banyak anak-anak Papua yang lulus. Bahkan, periode terbaru wisuda Uncen, didominasi oleh lulusan anak anak Papua. “Uncen punya harapan, dokter lulusan Uncen ini lulus karena memang punya kompetensi dan layak sebagai dokter, baik kompetensi secara nasional dan dia layak menyandang profesi dokter. Sehingga masyarakat Papua juga mendapatkan layanan yang baik dari dokter yang berkompeten,”tambahnya.(roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Ratusan calon dokter muda yang terancam Drop Out (DO) dari kampus dan fakultas, ternyata terlebih dulu sudah diberikan peringatan. Meski sudah diberikan peringatan, namun banyak yang tidak mengindahkan peringatan atau mampu untuk menyelesaikan studinya.

   “Pendidikan adalah satu proses yang kita laksanakan dan kita punya dasar. Jadi mahasiswa yang kemudian sudah diberikan peringatan pertama, kedua itu selalu kita ingatkan. Baik yang berkaitan dengan prestasi akademik, tapi juga terkait dengan masa studi,” kata Pembantu Rektor Bidang Akademik, Dr. Dirk. Y.P. Runtuboi, Sabtu (12/3).

   Apalagi fakultas Kedokteran dan fakultas tersebut juga bukan hanya Uncen yang menentukan, tetapi ada juga asosiasi yang terlibat didalamnya. Dia menegaskan, profesi dokter ini akan menghasilkan lulusan profesional yang akan menangani  masalah kesehatan/keselamatan nyawa manusia. Sehingga seorang lulusan dokter harus betul-betul memenuhi standar kualitas yang diberikan.

Baca Juga :  Paslon dan  Pendukung  Harus Jaga Sportivitas dan Sukseskan Pilkada

   “Jadi kemudian berdasarkan hasil evaluasi itu dan mahasiswa sudah diberikan waktu studi yang cukup kemudian prestasi akademik yang menjadi dasar evaluasi kita lakukan, peringatan sudah dilakukan. Maka ada langkah langkah yang dilakukan sesuai dengan peraturan,” ujarnya.

    Baik sesuai dengan peraturan Menristek Dikti tentang penjaminan mutu perguruan tinggi, tetapi juga ada peraturan akademik di Uncen.

   Meski begitu, kata dia, pihak Uncen sudah mengupayakan dengan adanya program Renim bagi ratusan mahasiswa yang terancam DO tersebut. Sejumlah mahasiswa tersebut diakuinya sudah sangat lama belajar, ada yang sudah sejak 2012. Harusnya jika merujuk pada tahun masuk kuliah itu, sudah semestinya drop out.

Baca Juga :  Warga Kota Diingatkan Jaga Fasilitas Umum

   “Ini bukan baru, aturanya sudah lama, tinggal bagaimana kita menegakan aturannya,” ujarnya.

   Dia mengakui, isu berseliweran di luar bahwa Uncen sengaja mengeluarkan mahasiswa kedokteran tersebut, karena sebagai upaya untuk menghilangkan peran dokter asli Papua di tanah Papua. Pihaknya membantah dengan tegas pernyataan itu.

   Menurutnya, sudah banyak anak-anak Papua yang lulus. Bahkan, periode terbaru wisuda Uncen, didominasi oleh lulusan anak anak Papua. “Uncen punya harapan, dokter lulusan Uncen ini lulus karena memang punya kompetensi dan layak sebagai dokter, baik kompetensi secara nasional dan dia layak menyandang profesi dokter. Sehingga masyarakat Papua juga mendapatkan layanan yang baik dari dokter yang berkompeten,”tambahnya.(roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/