Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Pemilih Milenial Jangan Golput

Gerakan Sadar Pemilu bagi generasi millennial provinsi Papua yang digelar di Taman Imbi, Sabtu (13/4) malam lalu.( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA- Dua hari jelang Pemilu KPU dan Bawaslu Papua yang nampaknya belum begitu tenang, pasalnya ada kekhawatiran pemilih pemula atau yang lebih beken disebut pemilih mileniel masih acuh dengan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

 Ya, berdasarkan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara nasional, 40 – 50 persennya merupakan pemilih pemula. Namun, sebagian besarnya belum menyadari perannya dalam sukses pembangunan demokrasi di tanah air.

 Alhasil, karena situasi inilah, bersama Bawaslu Provinsi Papua, KPU Provinsi Papua menggelar Gerakan Sadar Pemilu yang khusus diperuntukkan bagi generasi millennial di Provinsi Papua. Kegiatan ini digelar di Taman Imbi, Sabtu (13/4) malam lalu.

“Tujuannya, kita sosialisasi dan memberikan pendidikan Pemilu bagi pemilih pemula yang tidak lain merupakan generasi millennial. Mereka ini punya potensi suara, namun masih terkesan malas tahu. Makanya, kita tidak mau dari potensi ini, mereka malah golput,” ujar Ketua KPU Provinsi Papua, Theodorus Kossay, Sabtu (14/4) lalu.

 Oleh sebab itu, dalam kegiatan tersebut, semua kelompok millennial dari semua lapisan organisasi pemuda, termasuk berbagai komunitas yang ada diundang untuk diberikan sosialisasi pentingnya menyalurkan hak politiknya dalam Pemilu dengan datang ke TPS dan melakukan pencoblosan terhadap salah satu peserta Pemilu, baik Pilpres maupun Pileg.

Baca Juga :  Ratusan Amunisi Barang Bukti Kejahatan Dimusnahkan

 “Generasi millennial yang telah memiliki hak politik untuk memilih ini sedang diincar karena potensinya. Dalam hal ini, potensinya menjadi agen perubahan, di mana suara mereka menentukan masa depan Indonesia,” sambungnya.

Menambahkan, Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach, menyebutkan bahwa memang sudah saatnya bagi kaum millennial untuk peduli terhadap demokrasi di Indonesia. Bukan apa, sebab, menurutnya, dewasa ini kualitas demokrasi di Indonesia mulai merosot.

Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin, yang hadir pula dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa persoalan Pemilu bukan sekedar pemilihan biasa saja, melainkan awal untuk menentukan perjalanan bangsa Indonesia.

“Kita tidak boleh salah pilih, melainkan harus memilih berdasarkan pilihan hati nurani, yang menurutmu dapat mewakilimu di lembaga legislatif, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun tingkat pusat, termasuk pula dalam pemilihan Dewan Perwakilan Daerah RI. Serta, yang paling utama ialah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI,” ujar Irjen Pol Martuani Sormin.

Baca Juga :  Pj Walikota Keukeuh Perusak Tugu Harmoni Harus Diproses Hukum

 Sementara diitempat terpisah Ketua KPU Kota Jayapura, Oktavianus Injama mengatakan bahwa saat melakukan pemilihan nanti para pemili pemula tetap harus mengunakan KTP dalam mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pencoblosan di TPS masing-masing.

“Untuk mengikuti pencoblosan pemilih pemula harus mempunyai KTP, jika tidak mempunyai KTP dipastikan tidak akan bisa ikut memilih,” kata Oktavianus Injama kepada Cenderawasih Pos Sabtu (13/4) lalu.

 Ketegasan yang dimaksud oleh KPU Kota Jayapura adalah untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, karena jika tidak mengunakan KTP kita tidak bisa pastikan apakah peserta tersebut betul pemili pemula atau bukan, dan hal tersebut takutnya akan menjadi peluang bagi oknum-oknum yang ingin memainkan kepentingan peribadinya saat pemilihan berlangsung. (gr/kim) 

Gerakan Sadar Pemilu bagi generasi millennial provinsi Papua yang digelar di Taman Imbi, Sabtu (13/4) malam lalu.( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA- Dua hari jelang Pemilu KPU dan Bawaslu Papua yang nampaknya belum begitu tenang, pasalnya ada kekhawatiran pemilih pemula atau yang lebih beken disebut pemilih mileniel masih acuh dengan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

 Ya, berdasarkan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara nasional, 40 – 50 persennya merupakan pemilih pemula. Namun, sebagian besarnya belum menyadari perannya dalam sukses pembangunan demokrasi di tanah air.

 Alhasil, karena situasi inilah, bersama Bawaslu Provinsi Papua, KPU Provinsi Papua menggelar Gerakan Sadar Pemilu yang khusus diperuntukkan bagi generasi millennial di Provinsi Papua. Kegiatan ini digelar di Taman Imbi, Sabtu (13/4) malam lalu.

“Tujuannya, kita sosialisasi dan memberikan pendidikan Pemilu bagi pemilih pemula yang tidak lain merupakan generasi millennial. Mereka ini punya potensi suara, namun masih terkesan malas tahu. Makanya, kita tidak mau dari potensi ini, mereka malah golput,” ujar Ketua KPU Provinsi Papua, Theodorus Kossay, Sabtu (14/4) lalu.

 Oleh sebab itu, dalam kegiatan tersebut, semua kelompok millennial dari semua lapisan organisasi pemuda, termasuk berbagai komunitas yang ada diundang untuk diberikan sosialisasi pentingnya menyalurkan hak politiknya dalam Pemilu dengan datang ke TPS dan melakukan pencoblosan terhadap salah satu peserta Pemilu, baik Pilpres maupun Pileg.

Baca Juga :  Polisi yang Melanggar Juga Disanksi

 “Generasi millennial yang telah memiliki hak politik untuk memilih ini sedang diincar karena potensinya. Dalam hal ini, potensinya menjadi agen perubahan, di mana suara mereka menentukan masa depan Indonesia,” sambungnya.

Menambahkan, Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach, menyebutkan bahwa memang sudah saatnya bagi kaum millennial untuk peduli terhadap demokrasi di Indonesia. Bukan apa, sebab, menurutnya, dewasa ini kualitas demokrasi di Indonesia mulai merosot.

Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin, yang hadir pula dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa persoalan Pemilu bukan sekedar pemilihan biasa saja, melainkan awal untuk menentukan perjalanan bangsa Indonesia.

“Kita tidak boleh salah pilih, melainkan harus memilih berdasarkan pilihan hati nurani, yang menurutmu dapat mewakilimu di lembaga legislatif, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun tingkat pusat, termasuk pula dalam pemilihan Dewan Perwakilan Daerah RI. Serta, yang paling utama ialah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI,” ujar Irjen Pol Martuani Sormin.

Baca Juga :  Tangani Covid-19, Pemkab dan Pemkot Harus Ada Koordinasi

 Sementara diitempat terpisah Ketua KPU Kota Jayapura, Oktavianus Injama mengatakan bahwa saat melakukan pemilihan nanti para pemili pemula tetap harus mengunakan KTP dalam mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pencoblosan di TPS masing-masing.

“Untuk mengikuti pencoblosan pemilih pemula harus mempunyai KTP, jika tidak mempunyai KTP dipastikan tidak akan bisa ikut memilih,” kata Oktavianus Injama kepada Cenderawasih Pos Sabtu (13/4) lalu.

 Ketegasan yang dimaksud oleh KPU Kota Jayapura adalah untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, karena jika tidak mengunakan KTP kita tidak bisa pastikan apakah peserta tersebut betul pemili pemula atau bukan, dan hal tersebut takutnya akan menjadi peluang bagi oknum-oknum yang ingin memainkan kepentingan peribadinya saat pemilihan berlangsung. (gr/kim) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya