JAYAPURA-Baru awal tahun 2024, kasus kebakaran di Kota Jayapura sudah mencapai 11 kasus. Hal inipun terjadi cukup beruntun, tidak hanya bangunan yang terbakar, tapi juga lahan atau hutan.
Menanggapi hal itu, Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi, Dr Benhur Tomi Mano meminta agar pemerintah harus merespon kasus kebakaran tersebut secara serius. Salah satunya dengan mendorong peningkatan SMD Damkar Kota Jayapura.
Pasalnya menurut dia, dengan melihat jumlah SDM yang dimiliki Damkar Kota Jayapura, sangat tidak cukup untuk mengatasi persoalan kebakaran di Kota Jayapura. “Kami minta agar setiap wilayah dibangun hydran kebakaran, termasuk penambahan armada, maupun pos Damkar di Kota Jayapura” ujarnya, Jumat (12/1).
BTM juga meminta kepada masyarakat agar selalu waspada dalam setiap aktifitas. Dengan tidak melakukan penyambungan jaringan listrik secara liar. Sebab sebagian besar kasus kebakaran di Kota Jayapura, selama ini terjadi disebabkan karena korsleting kabel listrik.
“Masyarakat juga harus waspada, selalu hati-hati saat beraktifitas di rumah, karena kita tidak tau musibah itu datangnya kapan,” imbuhnya.
Untuk peristiwa kebakaran yang baru saja terjadi Kamis (11/1) kemarin, menurut BTM, Kemensos RI akan melakukan asesment data para korban. “Nanti kita turun untuk data jumlah kerugian dari korban kebakaran, baik yang di Tasangka, maupun di Kampung Yoka,” ujarnya.
Kepada korban, BTM berpesan agar kuat dan tabah atas peristiwa yang menimpa mereka. “Secara pribadi tapi juga Kemensos kami turut prihatin dengan pristiwa kebakaran tersebut semoga para korban tetap kuat dan tabah,” pungkasnya. (rel/tri)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos