Saturday, December 14, 2024
26.7 C
Jayapura

Border Trade Fair Dorong Ekonomi Kawasan Perbatasan

JAYAPURA – Sebanyak 70 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari kedua negara (RI-PNG) dilibatkan dalam kegiatan Border Trade Fair yang digelar di Netral Zone RI-PNG Skouw, Kamis (12/12).

  Border Trade Fair RI-PNG merupakan kali ketiga yang digelar Pemerintah Provinsi Papua. Sebelumnya kegiatan serupa digelar pada 2017 dan 2023 di lokasi yang sama.

  Plt. Asisten III Setda Papua, Johana A Rumbiak mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara. “Kegiatan ini diharapkan mendorong perbatasan sebagai pintu gerbang di kawasan Pasifik dan Oceania, sekaligus mengangkat hasil-hasil UMKM dan para pelaku usaha dari kedua negara,” kata Johana kepada wartawan.

   Menurut Johana, Border Trade Fair RI-PNG sekaligus mempromosikan produk unggulan para UMKM dan sektor industri yang berasal dari masyarakat kedua negara. Selain itu, mempererat hubungan persahabatan masyarakat dua negara melalui people to people contact.

Baca Juga :  Jual Miras Ilegal, Polisi Mengaku Tidak Tau.

   Ia pun berharap kegiatan ini menjadi langkah awal membangun hubungan kerja sama dalam bidang investasi dan perdagangan secara modern dan terbuka bagi kedua negara. “Namun saya berharap dengan kegiatan Border Trade Fair selain peningkatan ekonomi di kawasan perbatasan, juga memberi kontribusi kesejahteraan bagi masyarakat di kawasan perbatasan,” ujarnya.

   Hal lain yang sangat penting adalah dengan membuka konektifitas perhubungan baik darat, laut maupun udara seperti membuka jalur penerbangan langsung Jayapura-Port Moresby Jayapura-Mount Hagen dan wilayah lainnya serta jalur laut Jayapura-Vanimo di wilayah Utara, Merauke-Daru di wilayah Selatan.

   Sementara itu, Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Mathilda Pusung menilai animo warga kedua negara meningkat dalam event yang digelar selama tiga hari (12-14/12) ini. Sebab jumlah pengunjung meningkat 10 kali lipat dibandingkan hari biasa.

Baca Juga :  Makin Marak Pedagang Jualan di Jalan Baru

   “Event tahun lalu itu jumlah pengunjungnya mencapai 12 ribu. Tahun ini pasti lebih karena kita promosi informasi melalui media massa dan media sosial,” ucapnya.

   Di tempat yang sama, Kepala Bea Cukai Jayapura, Aldetus Lolok mengatakan melalui event ini diharapkan ke depan banyak perjanjian transaksi antara pelaku usaha dari kedua negara di wilayah perbatasan.

   “Dengan begitu ada ekspor impor yang akan berjalan antara kedua negara. Bea Cukai memfasilitasi ekspor impor juga supaya semakin meningkat di perbatasan, tentu muaranya meningkatnya ekonomi masyarakat di perbatasan,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Sebanyak 70 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari kedua negara (RI-PNG) dilibatkan dalam kegiatan Border Trade Fair yang digelar di Netral Zone RI-PNG Skouw, Kamis (12/12).

  Border Trade Fair RI-PNG merupakan kali ketiga yang digelar Pemerintah Provinsi Papua. Sebelumnya kegiatan serupa digelar pada 2017 dan 2023 di lokasi yang sama.

  Plt. Asisten III Setda Papua, Johana A Rumbiak mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara. “Kegiatan ini diharapkan mendorong perbatasan sebagai pintu gerbang di kawasan Pasifik dan Oceania, sekaligus mengangkat hasil-hasil UMKM dan para pelaku usaha dari kedua negara,” kata Johana kepada wartawan.

   Menurut Johana, Border Trade Fair RI-PNG sekaligus mempromosikan produk unggulan para UMKM dan sektor industri yang berasal dari masyarakat kedua negara. Selain itu, mempererat hubungan persahabatan masyarakat dua negara melalui people to people contact.

Baca Juga :  Tahun 2023, Pulau Papua Diguncang 4.674 Gempa Bumi 

   Ia pun berharap kegiatan ini menjadi langkah awal membangun hubungan kerja sama dalam bidang investasi dan perdagangan secara modern dan terbuka bagi kedua negara. “Namun saya berharap dengan kegiatan Border Trade Fair selain peningkatan ekonomi di kawasan perbatasan, juga memberi kontribusi kesejahteraan bagi masyarakat di kawasan perbatasan,” ujarnya.

   Hal lain yang sangat penting adalah dengan membuka konektifitas perhubungan baik darat, laut maupun udara seperti membuka jalur penerbangan langsung Jayapura-Port Moresby Jayapura-Mount Hagen dan wilayah lainnya serta jalur laut Jayapura-Vanimo di wilayah Utara, Merauke-Daru di wilayah Selatan.

   Sementara itu, Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Mathilda Pusung menilai animo warga kedua negara meningkat dalam event yang digelar selama tiga hari (12-14/12) ini. Sebab jumlah pengunjung meningkat 10 kali lipat dibandingkan hari biasa.

Baca Juga :  Didukung 17 CCTV, Komnas HAM Minta Pengungkapan Lebih Cepat

   “Event tahun lalu itu jumlah pengunjungnya mencapai 12 ribu. Tahun ini pasti lebih karena kita promosi informasi melalui media massa dan media sosial,” ucapnya.

   Di tempat yang sama, Kepala Bea Cukai Jayapura, Aldetus Lolok mengatakan melalui event ini diharapkan ke depan banyak perjanjian transaksi antara pelaku usaha dari kedua negara di wilayah perbatasan.

   “Dengan begitu ada ekspor impor yang akan berjalan antara kedua negara. Bea Cukai memfasilitasi ekspor impor juga supaya semakin meningkat di perbatasan, tentu muaranya meningkatnya ekonomi masyarakat di perbatasan,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/