Ia mencontohkan kandang ternak kambing di depan komplek perumahan murah Kotaraja RT02/RW07 Kelurahan Vim Distrik Abepura, posisinya di tengah-tengah pemukiman masyarakat. Kata Irfan posisi kandang berada di lahan kosong, namun dekat dengan pemukiman. Rosyid warga Perumnas IV juga menyampaikan hal serupa.
“Baunya menyengat sekali. Kami sampai tidak enak kalau ada tamu yang main ke rumah. Kami bingung harus lapor kemana,” bebernya. Ia malah berfikir ingin protes langsung ke pemiliknya namun nantinya malah ribut.
Begitu juga disampaikan Ananias yang tinggal di Kotaraja Luar yang menurutnya keberadaan kandang tersebut sudah sangat lama dan kalau pas bau dipastikan bau sekali. “Dan warga sudah mengeluh ke RT RW tapi tidak pernah ada tindakan,” tambahnya.
Lainnya disampaikan Nurul, salah satu pimpinan perusahaan di Entrop yang mengaku kehabisan akal karena bau dari kandang babi ternyata mengganggu usahanya.
“Kami buka tempat usaha tapi kalau sudah sore kadang bau kadang mengganggu konsumen yang datang dan sekarang jumlah konsumen kami mulai menurun. Harusnya ini bisa disikapi, jangan protes sana sini tapi tidak digubris,” singkatnya.
Harusnya kata Nurul, jarak kandang ternak dengan pemukiman harus diperhatikan. Jangan sampai usaha peternakan malah merugikan orang lain apalagi jika tidak memiliki system pengelolaan limbah yang baik dan hanya dibuang di aliran sungai. “Kami berharap ini bisa segera disikapi Pemkot, banyak kandang dibangun sembarang tempat dan akhirnya membuat warga tidak nyaman,” tutupnya. (ade/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos