Sunday, June 15, 2025
23.7 C
Jayapura

Dewan Dukung Penertiban Kawasan Jembatan Merah

JAYAPURA-Belakang ini, Jembatan Youtefa, atau yang lebih dikenal dengan sebutan jembatan merah kembali disoroti oleh masyarakat setempat. Bukan karena keindahannya dan banyak pengunjung menikmati pesona jembatan yang membelah teluk Youtefa itu, melainkan karena aktivitas yang meresahkan masayarakat.

Keluhan tersebut muncul dari masyarakat Kampung Enggros kepada Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo saat menggelar kegiatan program turun kampung di Kampung Enggros, Selasa (11/6). Mereka (Warga) menilai saat ini jembatan merah telah beralih fungsi, tidak sedikit aktivitas di jembatan itu sangat meresahkan masyarakat sekitar, terutama jadi tempat miras.

Menanggapi itu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Jayapura mengharapkan pemerintah dan aparat keamanan setempat untuk segera mengambil tindakan serius terkait dengan keluhan dari masyarakat itu.

Baca Juga :  Kapolresta: Jangan Beranalisa Terlalu Jauh!

Wakil Ketua l DPR Kota Jayapura Max Karubaba mengatakan bahwa, pihaknya sangat mendukung usulan dari masyarakat tersebut terkait dengan kondisi jembatan merah saat ini yang dinilai kurang adanya perhatian serius dari pemerintah dan aparat keamanan setempat.

Kondisi ini, kata Max, cukup memprihatinkan, dimana tempat yang menjadi ikon kota Jayapura dan Papua pada umumnya itu ditemukan adanya aktivitas-aktivitas yang tidak diinginkan terjadi di tempat tersebut seperti, Miras, balap liar, jambret, hingga begal.

“Kami ingin DPR juga sepakat, karena ini mengganggu ketertiban umum. Yang pertama juga aktifitas mabuk-mabukan dan juga anak muda-muda yang mengunakan kendaraan tidak semestinya ini yang mengangu lalulintas dan aktivitas di jembatan merah,” kata Max, kepada Cenderawasih Pos, di kampung Enggros, Selasa (10/6).

Baca Juga :  Orang Tua Bercerai, Anak Kandung Jadi Korban KDRT   

JAYAPURA-Belakang ini, Jembatan Youtefa, atau yang lebih dikenal dengan sebutan jembatan merah kembali disoroti oleh masyarakat setempat. Bukan karena keindahannya dan banyak pengunjung menikmati pesona jembatan yang membelah teluk Youtefa itu, melainkan karena aktivitas yang meresahkan masayarakat.

Keluhan tersebut muncul dari masyarakat Kampung Enggros kepada Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo saat menggelar kegiatan program turun kampung di Kampung Enggros, Selasa (11/6). Mereka (Warga) menilai saat ini jembatan merah telah beralih fungsi, tidak sedikit aktivitas di jembatan itu sangat meresahkan masyarakat sekitar, terutama jadi tempat miras.

Menanggapi itu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Jayapura mengharapkan pemerintah dan aparat keamanan setempat untuk segera mengambil tindakan serius terkait dengan keluhan dari masyarakat itu.

Baca Juga :  Kapolresta: Jangan Beranalisa Terlalu Jauh!

Wakil Ketua l DPR Kota Jayapura Max Karubaba mengatakan bahwa, pihaknya sangat mendukung usulan dari masyarakat tersebut terkait dengan kondisi jembatan merah saat ini yang dinilai kurang adanya perhatian serius dari pemerintah dan aparat keamanan setempat.

Kondisi ini, kata Max, cukup memprihatinkan, dimana tempat yang menjadi ikon kota Jayapura dan Papua pada umumnya itu ditemukan adanya aktivitas-aktivitas yang tidak diinginkan terjadi di tempat tersebut seperti, Miras, balap liar, jambret, hingga begal.

“Kami ingin DPR juga sepakat, karena ini mengganggu ketertiban umum. Yang pertama juga aktifitas mabuk-mabukan dan juga anak muda-muda yang mengunakan kendaraan tidak semestinya ini yang mengangu lalulintas dan aktivitas di jembatan merah,” kata Max, kepada Cenderawasih Pos, di kampung Enggros, Selasa (10/6).

Baca Juga :  Didukung Jurnalis Papua, Pendam XVII/Cendrawasih Raih Penghargaan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya