Lanjutnya, jika masalah dalam Pasar Otonom telah selesai, kemudian dilakukan pendataan para pedagang agar semuanya teratur tidak seberawut. Hal itu dilakukan, kata Tadeus agar semua para pedagang baik yang didalam pasar maupun yang jualan di jalan bisa mendapatkan kebagian tempat di dalam pasar Otonom.
“Dilihat dari itu, siapa yang menjual tetap dan yang sifatnya sementara. Jadi ada beberapa lokasi yang khusus disediakan untuk itu. Jadi kasihan mereka itu datang dari kebun jualan tetapi tidak ada tempat dalam pasar,” jelasnya.
Ia menginginkan di dalam pasar Otonom pemerintah sediakan satu lorong untuk para pedagang jual hasil kebunnya bersifat sementara dan untuk pedagang yang tetap juga di kasih barisan tersendiri agar teratur dan tertata rapi.
“Jadi saya sendiri (penjual sayur), buah-buahan sendiri, tujuannya agar saat belanja para pembeli ataupun pedagang tidak lalu lalang,” terangnya.
Sementara itu Sherly (45) salah seorang pedagang mengatakan bahwa masalah di pasar Otonom sangat kompleks, terutama dari pedagang itu sendiri. Ia mengatakan bahwa masalah di pasar tersebut sangat banyak mulai dari sewa tempat yang seharusnya tidak sewakan tetapi malah dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
“Masalah di pasar Otonom itu pedagan yang jual amburadul yang tidak jelas. Kemudian katanya mereka itu tidak ada tempat, tempat untuk berdagang. Karena kadang disini satu orang punya nama tetapi tempatnya banyak terus pedagang lain tidak ada makanya amburadul,” jelas Sherly kepada Cenderawasih Pos.
Menurut Sherly yang harus diutamakan itu tempat untuk para pedagang, kalaupun nanti semua pedagang suruh masuk dalam pasar Otonom, tetapi kalau ada tempat sama saja bohong. Karena itu Sherly berharap pemerintah selesaikan terlebih dahulu pedagang dan tempat di dalam pasar ini (Otonom). (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos