JAYAPURA – Dampak dari pemangkasan anggaran terhadap program kerja yang ada sangat dirasakan berdampaknya di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) kelas ll Abepura. Namun pemangkasan tersebut dianggap biasa-biasa saja, dikarenakan Lapas Abepura mencoba memaksimalkan dengan anggaran yang ada dan melakukan efisiensi.
“Pemotongan anggaran itu sangat berdampak, dalam proses kemandirian dan segala macam. Tetapi kita mencoba menyikapi pemangkasan dengan memaksimalkan anggaran yang ada. Tetap kita berjalan seperti biasanya,” ungkap Kalapas Kelas II Abepura, Badarudin kepada Cenderawasih Pos di Abepura, Senin (10/3).
Hal itu ia sampaikan karena pemangkasan anggaran itu khususnya di Lapas Kelas ll Abepura dampaknya lebih kepada invenstaris, sementara untuk program kemandirian dan lainnya Lapas Abepura berusaha untuk memaksimalkan.
Karena itu, Badarudin mengajak anggotanya untuk terus survive tidak pasrah dengan keadaan yang terjadi saat ini. Di Lapas Abepura jelasnya aktivitas masih berjalan normal, tidak terlalu merasakan dampaknya.
“Untuk program kita tetap berjalan, program kemandirian, ketahanan pangan kemudian juga pembinaan mental spiritual. Seperti yang Kristen kita datangkan pendeta ke Lapas, yang beragam Katolik kita datangkan Pastor atau pengurus gereja kesini begitupulah yang beragama muslim kita datangkan tokoh agama muslim ke sini (Lapas) untuk melakukan pembinaan,” terangnya.