Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Daya Beli Turun Bisa Picu Masalah Pengangguran

   Masyarakat saat ini harus pintar mengelola keuangan mereka agar semua kebutuhan keluarga terpenuhi, kata Prof Dr Elsyan Rienette Marlissa yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNCEN

  Sementara itu, Ketua Assosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Papua Harris Manuputty mengakui, saat ini daya beli masyarakat khususnya di Kota Jayapura mengalami penurunan.

  Penurunan daya beli masyarakat hingga berdampak pada pendapatan para pengusaha ritel.

  “Para pengusaha ritel yang tergabung dalam Aprindo Papua memang melaporkan penurunan daya beli masyarakat yang terjadi sejak awal tahun 2024, dan penurunan itu berkisar antara 10-20 persen penyebabnya diduga akibat pendapatan masyarakat.

Baca Juga :  Tahun ini Pemkot Targetkan 47 kali Gelar Pasar Murah

  Masyarakat tetap berbelanja kebutuhan namun dengan skala prioritas dan mencari harga yang lebih murah, misalnya kebutuhan minyak goreng sebulan membutuhkan lima liter maka jumlahnya tetap namun yang dibeli harganya relatif lebih murah, jelas Harris Manuputty yang juga menjabat sebagai General Manager SAGA Group. (antara)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Masyarakat saat ini harus pintar mengelola keuangan mereka agar semua kebutuhan keluarga terpenuhi, kata Prof Dr Elsyan Rienette Marlissa yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNCEN

  Sementara itu, Ketua Assosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Papua Harris Manuputty mengakui, saat ini daya beli masyarakat khususnya di Kota Jayapura mengalami penurunan.

  Penurunan daya beli masyarakat hingga berdampak pada pendapatan para pengusaha ritel.

  “Para pengusaha ritel yang tergabung dalam Aprindo Papua memang melaporkan penurunan daya beli masyarakat yang terjadi sejak awal tahun 2024, dan penurunan itu berkisar antara 10-20 persen penyebabnya diduga akibat pendapatan masyarakat.

Baca Juga :  Pemkot Jayapura Berhasil Tekan Angka Kemiskinan dan Inflasi

  Masyarakat tetap berbelanja kebutuhan namun dengan skala prioritas dan mencari harga yang lebih murah, misalnya kebutuhan minyak goreng sebulan membutuhkan lima liter maka jumlahnya tetap namun yang dibeli harganya relatif lebih murah, jelas Harris Manuputty yang juga menjabat sebagai General Manager SAGA Group. (antara)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya