Saturday, July 5, 2025
21.5 C
Jayapura

Sopir Taksi Waena – Abepura Tetap Mogok Sampai Ada Hasil

JAYAPURA – Sopir taksi sebut pemerintah lambat dan malas tahu untuk menaikkan harga tarif angkot trayek JI, J2 Waena – Abepura dan Kotaraja lakukan mogok di Ale – Ale, Padang Bulan, Senin (12/8). “Kami beri waktu 1 minggu, tapi karena tidak ada jawaban pemerintah makanya kami mogok hari ini,” kata Kordinator Lapangan Muhammad Fausi saat bersama para sopir taksi lakukan mogok. Dikatakan pemerintah lambat dan malas tahu, selama seminggu para sopir harus narik dengan harga awal, sementara BBM sudah naik Rp. 10.000. Ini tidak adil. Ia juga mengakui sempat ada salah satu Kepala Bidang Dishub Provinsi Minta STNK, karena mau ambil kesimpulan soal hitungan, alat – alat kendaraan dan berat penumpang dan barang mungkin seperti itu, tapi pihaknya minta tidak harus seperti itu harga tarif saja yang dinaikkan.
Baca Juga :  BPJS Kesehatan Tanggung Pelayanan Kesehatan Mental
Sementara itu, mengatasi hal ini kata dia pemda menyediakan tiga bus untuk angkut dari Terminal Tipe B sementara untuk masuk ke setiap komplek tidak bisa, maka ini sangat berdampak ke masyarakat. “Trayek JI, J2 dan Kotaraja yang yang mogok hari ini tapi berdampak juga ke Sentani – Jayapura, jadi jika kami mogok maka akan macet, karena mobil kami masuk ke liku – liku jalannya dan yang bisa masuk hanya mobil kecil dan bus tidak mungkin masuk ke kompleks maka kalau kami berhenti (Mogok) itu akan berdampak betul,” katanya. Selain itu soal, harga tarik menurutnya harusnya kenaikan awal yang dulu Pemkot tidak naikkan dengan harga ganjil karena itu hanya buat sopir dan penumpang saling mengadu karena mereka sering bayar Rp. 5000 saja.
Baca Juga :  Komitmen Pertamina Beri Keadilan Energi Bagi Masyarakat
“Pemerintah harusnya kasih harga bulat jangan ganjil, mereka tetapkan harga awal dulu Rp. 4.500 tapi di lapangan mereka bayar Rp 5.000 ini bikin masalah, jangan adu sopir sama masyarakat harus kasih harga bulat saja, dan kami minta harga tarif untuk naik dengan adanya kenaikan BBM ini Rp 7000, jangan ganjil,” katanya. (oel/tri).
JAYAPURA – Sopir taksi sebut pemerintah lambat dan malas tahu untuk menaikkan harga tarif angkot trayek JI, J2 Waena – Abepura dan Kotaraja lakukan mogok di Ale – Ale, Padang Bulan, Senin (12/8). “Kami beri waktu 1 minggu, tapi karena tidak ada jawaban pemerintah makanya kami mogok hari ini,” kata Kordinator Lapangan Muhammad Fausi saat bersama para sopir taksi lakukan mogok. Dikatakan pemerintah lambat dan malas tahu, selama seminggu para sopir harus narik dengan harga awal, sementara BBM sudah naik Rp. 10.000. Ini tidak adil. Ia juga mengakui sempat ada salah satu Kepala Bidang Dishub Provinsi Minta STNK, karena mau ambil kesimpulan soal hitungan, alat – alat kendaraan dan berat penumpang dan barang mungkin seperti itu, tapi pihaknya minta tidak harus seperti itu harga tarif saja yang dinaikkan.
Baca Juga :  Lapak Dijadikan Kos, Walikota Bakal Tertibkan Pasar Otonom Lagi
Sementara itu, mengatasi hal ini kata dia pemda menyediakan tiga bus untuk angkut dari Terminal Tipe B sementara untuk masuk ke setiap komplek tidak bisa, maka ini sangat berdampak ke masyarakat. “Trayek JI, J2 dan Kotaraja yang yang mogok hari ini tapi berdampak juga ke Sentani – Jayapura, jadi jika kami mogok maka akan macet, karena mobil kami masuk ke liku – liku jalannya dan yang bisa masuk hanya mobil kecil dan bus tidak mungkin masuk ke kompleks maka kalau kami berhenti (Mogok) itu akan berdampak betul,” katanya. Selain itu soal, harga tarik menurutnya harusnya kenaikan awal yang dulu Pemkot tidak naikkan dengan harga ganjil karena itu hanya buat sopir dan penumpang saling mengadu karena mereka sering bayar Rp. 5000 saja.
Baca Juga :  Pengangguran di Kota Jayapura Capai 10.556 Orang
“Pemerintah harusnya kasih harga bulat jangan ganjil, mereka tetapkan harga awal dulu Rp. 4.500 tapi di lapangan mereka bayar Rp 5.000 ini bikin masalah, jangan adu sopir sama masyarakat harus kasih harga bulat saja, dan kami minta harga tarif untuk naik dengan adanya kenaikan BBM ini Rp 7000, jangan ganjil,” katanya. (oel/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya