Wakapolda Kaget, Angka Kecelakaan Naik Signifikan
JAYAPURA– Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Ramdani Hidayat terlihat kaget dengan kenaikan jumlah kecelakaan perbandingan tahun 2021 dan 2022. Ini disampaikan Wakapolda Ramdani saat menggelar apel gelar pasukan Operasi Patuh Cartenz – 2023 dengan tema “Patuh dan Tertib Berlalu Lintas Cermin Moralitas Bangsa” di Lapangan Brimob Polda Papua di Kotaraja.
Disampaikan bahwa tujuan dari apel ini adalah untuk mengevaluasi kesiapan personel dan sarana pendukung lainnya dalam menjalankan kegiatan operasi agar optimal dan mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
 Wakapolda juga menyoroti masalah pelanggaran tata tertib dan peraturan berlalu lintas yang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Meskipun masyarakat memahami risiko dari pelanggaran tersebut, namun masih terdapat tingkat kesadaran yang rendah terhadap kepatuhan terhadap peraturan berlalu lintas.
“Untuk mengatasi masalah ini, saya mengajak semua pihak untuk bekerja sama menciptakan keamanan dan ketertiban berlalu lintas yang kondusif. Sinergi antara stakeholder terkait dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam mendukung keamanan, ketertiban, dan keselamatan berlalu lintas,” imbuhnya.
Operasi Patuh Cartenz sendiri telah dimulai sejak Senin (19/7) kemarin dan akan berlangsung selama 14 hari ke depan. Wakapolda lantas memaparkan soal angka yang sempat membuatnya kaget tadi. Dalam data perbandingan kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan Operasi Patuh Cartenz tahun 2021 dan 2022, terjadi peningkatan signifikan.
Jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat sebesar 240%, korban meninggal dunia naik 250%, korban luka berat naik 31%, korban luka ringan naik 270%, dan kerugian materiil naik 183%.
“Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan partisipasi semua pihak untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas,” lanjut Wakapolda.
Dalam Operasi Patuh Cartenz – 2023, terdapat 7 prioritas pelanggaran yang menjadi fokus penegakan hukum lalu lintas. Prioritas tersebut meliputi pengemudi atau pengendara ranmor yang menggunakan ponsel saat berkendara, yang masih di bawah umur, yang berboncengan lebih dari satu orang, yang tidak menggunakan helm SNI atau safety belt, dalam pengaruh atau mengkonsumsi alkohol, melawan arus, dan melebihi batas kecepatan.
“Para personel yang terlibat dalam operasi diharapkan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif serta menggunakan teknologi elektronik untuk penegakan hukum lalu lintas. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi, edukasi, dan penegakan hukum yang subjektif dan humanis terhadap pelanggaran lalu lintas,” tandas Wakapolda.
Operasi Patuh Cartenz – 2023 sendiri bertujuan untuk menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan lalu lintas, dan fatalitas, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. (ade/nat)