JAYAPURA-SD Gembala Baik Abepura masih mengadakan ujian akhir sekolah siswa kelas VI. Clara Setiani, SPd , Kepala sekolah SD Gembala Baik, mengatakan walaupun adanya aksi demonstrasi Selasa kemarin, namun pihak sekolah tetap melaksanakan ujian. Hal ini karena tidak adanya instruksi tunda ujian dari Dinas Pendidikan maupun Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK).
“Kami tetap adakan ujian, karena hari ini merupakan hari kedua ujian akhir siswa. Dan karena ini merupakan kewajiban yang harus dijalankan, sehingga kami tidak menunda pelaksanan ujian ini,”ungkap Clara Setiani.
Menurutnya menunda pelaksanan ujian akhir sepertinya merampas hak siswa mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebab ujian akhir sekolah akan menjadi penentu kelulusan siswa. Oleh karena itu ia pun tetap adakan ujian bagi siswa SD kelas VI. Namun, jika situasi demontrasi semakin membias maka hal utama yang mereka lakukan menjaga keselamatan siswa.
“Selama pelaksanaan ujian ini berlangsung kami tetap update informasi baik dari pihak keamanan maupun orang tua siswa. Bilamana situasi mulai mencekam hal utama yang kami lakukan menjaga anak-anak ini, sampai orang tuanya datang jemput,” jelas Clara Setiani.
Diketahui jumlah siswa yang mengikuti ujian akhir sebanyak 134 siswa. Pada hari kedua ujian akhir ini ada dua mata pelajaran yang diuji yaitu matematika dan PPKN. Ujian berlangsung sejak pukul 07. 30 sampai 11.00 WIT.
“Untuk hari ini, karena situasinya sedikit berbeda sehingga jam istirahat ujian, anak-anak tetap di Ruang Kelas.” tuturnya.
Diapun mengaku karena pelaksanaan ujian akhir ini masih pandemi, sehingga protokol kesehatan masih menjadi acuan pokok. Dan Siswa yang mengikuti ujian hanya dibatasi pada setiap ruangan jarak antara siswa pun diatur sesuai aturan protokol kesehatan.
“Untuk tatalaksana peraturan jumlah siswa serta protokoler tetap mengacu pada aturan satgas Covid”, terangnya.
Clara Setiani berharap situasi yang cukup memprihatinkan itu tidak mempengaruhi batin siswa, sehingga mereka bisa menjalankan ujian akhir ini dengan lancar.
“Dalam kondisi apapun kami harap yang menjadi haknya siswa, seperti ujian akhir seperti ini, haknya jangan dirampas. Biarkan mereka mengikuti ujian. Karena ini terkait masa depan mereka.,Namun dipastikan untuk tetap waspada,” tutupnya. (cr-267/tri)
SD YPPK Gembala Baik Tetap Jalankan Ujian
JAYAPURA-SD Gembala Baik Abepura masih mengadakan ujian akhir sekolah siswa kelas VI. Clara Setiani, SPd , Kepala sekolah SD Gembala Baik, mengatakan walaupun adanya aksi demonstrasi Selasa kemarin, namun pihak sekolah tetap melaksanakan ujian. Hal ini karena tidak adanya instruksi tunda ujian dari Dinas Pendidikan maupun Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK).
“Kami tetap adakan ujian, karena hari ini merupakan hari kedua ujian akhir siswa. Dan karena ini merupakan kewajiban yang harus dijalankan, sehingga kami tidak menunda pelaksanan ujian ini,”ungkap Clara Setiani.
Menurutnya menunda pelaksanan ujian akhir sepertinya merampas hak siswa mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebab ujian akhir sekolah akan menjadi penentu kelulusan siswa. Oleh karena itu ia pun tetap adakan ujian bagi siswa SD kelas VI. Namun, jika situasi demontrasi semakin membias maka hal utama yang mereka lakukan menjaga keselamatan siswa.
“Selama pelaksanaan ujian ini berlangsung kami tetap update informasi baik dari pihak keamanan maupun orang tua siswa. Bilamana situasi mulai mencekam hal utama yang kami lakukan menjaga anak-anak ini, sampai orang tuanya datang jemput,” jelas Clara Setiani.
Diketahui jumlah siswa yang mengikuti ujian akhir sebanyak 134 siswa. Pada hari kedua ujian akhir ini ada dua mata pelajaran yang diuji yaitu matematika dan PPKN. Ujian berlangsung sejak pukul 07. 30 sampai 11.00 WIT.
“Untuk hari ini, karena situasinya sedikit berbeda sehingga jam istirahat ujian, anak-anak tetap di Ruang Kelas.” tuturnya.
Diapun mengaku karena pelaksanaan ujian akhir ini masih pandemi, sehingga protokol kesehatan masih menjadi acuan pokok. Dan Siswa yang mengikuti ujian hanya dibatasi pada setiap ruangan jarak antara siswa pun diatur sesuai aturan protokol kesehatan.
“Untuk tatalaksana peraturan jumlah siswa serta protokoler tetap mengacu pada aturan satgas Covid”, terangnya.
Clara Setiani berharap situasi yang cukup memprihatinkan itu tidak mempengaruhi batin siswa, sehingga mereka bisa menjalankan ujian akhir ini dengan lancar.
“Dalam kondisi apapun kami harap yang menjadi haknya siswa, seperti ujian akhir seperti ini, haknya jangan dirampas. Biarkan mereka mengikuti ujian. Karena ini terkait masa depan mereka.,Namun dipastikan untuk tetap waspada,” tutupnya. (cr-267/tri)