JAYAPURA-Untuk memastikan peredaran obat-obatan dan makanan di tengah masyarakat aman untuk dikonsumsi, Balai Besar pengawasan obat dan makanan Jayapura (BPOM), telah melibatkan masyarakat melalui kader BPOM hingga di kampung kampung.
“Pengawasan juga dilakukan dengan melibatkan kader-kader keamanan pangan misalnya di kabupaten kota itu sudah kami bentuk supaya bisa mereka terlibat untuk melakukan pengawasan karena mereka yang paling dekat,” kata kepala BPOM Jayapura, Hermanto, Sabtu (8/3).
Lanjut dia, pengawasan yang melibatkan kader seperti pengawasan di desa, di pasar, dan juga di sekolah-sekolah juga melalui Puskesmas-Puskesmas. “Kami juga melibatkan BPOM mobile dengan aplikasi supaya bisa melaporkan artinya keterlibatan masyarakat itu dibutuhkan. Karena kami tidak mungkin bisa melihat sampai ke ujung-ujung kalau tidak ada bantu dari masyarakat. Termasuk media, juga memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tersampaikan,”bebernya.
Faktor penyebab pelanggaran di Papua Kalau kami lihat, produk-produk kedaluarsa itu tidak dipungkiri masih tersebar atau diedarkan di daerah-daerah yang masih jauh dari pusat Kota. Adapun di kota, tapi sedikit dan itu karena kelalaian.
Dia mengatakan, pengawasan BPOM Jayapura saat ini mencakup wilayah Papua dan Papua Pegunungan. Pengawasan itu itu dilakukan baik secara luring maupun daring. Di mana kegiatan pengawasannya dilakukan ke sarana-sarana yang memproduksi, yang membuat makanan minuman atau obat berbahan alam. Itu semua kemudian dilakukan sertifikasi pengawasan.
“Kemudian juga dilakukan pengawasan di sarana distribusi terutama di distributor toko dan swalayan,” tandasnya.
SDM BPOM saat ini mengalami keterbatasan karena itu tentunya mereka tidak bisa bekerja sendiri dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Disperindag juga bagian pangan, termasuk di bagian sertifikasi dengan Kementerian Agama.(roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos