“Kunci utama program MBG di Papua ini sebenarnya selain kebersihan, tetap juga supply chain (rantai pasok) seperti sayuran karena hal ini harus berkelanjutan,” katanya.
Dia mengatakan program MBG juga harus memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi lokal, sehingga pihaknya terus berkoordinasi dengan Institut Pertanian Bogor (ITB).
Sementara itu Deputi Bidang Penyediaan dam Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN) Suardi Samiran mengatakan pembentukan RCOE Uncen Jayapura merupakan pusat keunggulan dari MBG yang akan berfokus untuk peningkatan gizi anak-anak.
Dia menyebutkan saat ini di Papua terdapat sekitar 48 ribu masyarakat mencakup balita, ibu hamil hingga anak sekolah jenjang sekolah menengah atas (SMA) yang menerima program MBG.
Sementara itu, Kepala Unicef Papua Aminuddin Mohammad Ramdan mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Australia mendukung pembentukan RCOE program MBG di Uncen.
“Kami akan terlibat langsung dalam pendataan awal terkait status gizi anak di wilayah yang menjadi sasaran MBG yang difokuskan pada Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Biak Numfor,” katanya. (antara)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos