Friday, September 20, 2024
28.7 C
Jayapura

Dinkes Siapkan 10 Unit Ambulance dan Tim Medis Amankan HAN

JAYAPURA– Dinas Kesehatan Kota Jayapura telah melakukan persiapan terkait pengamanan dan penanganan terhadap masyarakat maupun anak-anak yang akan dilibatkan dalam acara Puncak peringatan Hari anak nasional (HAN) yang bertempat di Jayapura pada akhir Juli ini.

“Kami sudah menyiapkan 10 ambulance dan timnya, dokter dan perawat dan driver pastinya,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari,  Senin (8/7) kemarin.

Dia mengatakan yang paling diantisipasi pada saat pelaksanaan kegiatan itu adalah kelelahan dan  dehidrasi yang bisa saja dialami oleh anak-anak ataupun orang dewasa.  Apalagi kegiatan serupa dan pengalaman serupa juga pernah terjadi pada pelaksanaan kegiatan Pon 20 di Papua beberapa waktu lalu.  Di mana saat itu lebih dari 20 anak  harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit akibat kelelahan dan dehidrasi .

Baca Juga :  Pola Asuh Kurang Baik Penyebab Anak Alami Stunting

“Kita belajar dari PON 2021 di Papua itu,  25 anak dari penari kolosal,  masuk rumah sakit dok 2 dan juga ada event-event lainnya.  Jadi yang melibatkan masa banyak orang itu yang paling diantisipasi.  Yang paling rawan terjadi itu adalah dehidrasi sehingga itu yang paling diantisipasi,”ujarnya.

Karena itu selain persiapan penanganan cepat  pada saat kejadian, pihaknya juga memastikan di setiap kendaraan ambulans yang disiagakan itu memiliki ketersediaan air minum yang cukup,  kemudian cairan penambah gula.

JAYAPURA– Dinas Kesehatan Kota Jayapura telah melakukan persiapan terkait pengamanan dan penanganan terhadap masyarakat maupun anak-anak yang akan dilibatkan dalam acara Puncak peringatan Hari anak nasional (HAN) yang bertempat di Jayapura pada akhir Juli ini.

“Kami sudah menyiapkan 10 ambulance dan timnya, dokter dan perawat dan driver pastinya,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari,  Senin (8/7) kemarin.

Dia mengatakan yang paling diantisipasi pada saat pelaksanaan kegiatan itu adalah kelelahan dan  dehidrasi yang bisa saja dialami oleh anak-anak ataupun orang dewasa.  Apalagi kegiatan serupa dan pengalaman serupa juga pernah terjadi pada pelaksanaan kegiatan Pon 20 di Papua beberapa waktu lalu.  Di mana saat itu lebih dari 20 anak  harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit akibat kelelahan dan dehidrasi .

Baca Juga :  BTM : Jangan Ribut Soal Jembatan Youtefa

“Kita belajar dari PON 2021 di Papua itu,  25 anak dari penari kolosal,  masuk rumah sakit dok 2 dan juga ada event-event lainnya.  Jadi yang melibatkan masa banyak orang itu yang paling diantisipasi.  Yang paling rawan terjadi itu adalah dehidrasi sehingga itu yang paling diantisipasi,”ujarnya.

Karena itu selain persiapan penanganan cepat  pada saat kejadian, pihaknya juga memastikan di setiap kendaraan ambulans yang disiagakan itu memiliki ketersediaan air minum yang cukup,  kemudian cairan penambah gula.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya