JAYAPURA – Ketua Tim Penyuluh Narkoba Ahli Madya Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua Kasman menyampaikan bahwa ganja saat ini banyak disalahgunaakan oleh generasi muda di Papua. Padahal, ganja ini bisa berdampak signifikan terhadap emosi seseorang serta mempengaruhi fungsi otak menjadi Hiper atau Downer.
Menurut Kasman, Narkoba adalah zat yang mempengaruhi psikoaktif dan berpengaruh terhadap kerja otak dan mengubah perilaku pemakainnya menjadi tidak normal.
“Sangat berperan signifikan terhadap emosi seseorang. Lebih sensitif terhadap sesuatu dan mempengaruhi fungsi otak menjadi hiper atau downer,” jelas Kasman dalam keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (8/4).
Kasman menjelaskan Ganja dikatakan berbahaya, karena efeknya dapat menyebabkan gila dan yang jelas lagi dapat merusak organ, salah satunya paru-paru. Sebab, penggunaan ganja juga dapat meningkatnya risiko gangguan mental termasuk skizofrenia, depresi, cemas dan ketergantungan. Penggunaan ganja setiap hari dapat meningkatkan risiko psikotik.
Bukti yang paling kuat terang Kasman adalah munculnya gangguan mental pada individu yang memiliki kerentanan genetik terhadap gangguan mental. Sebagai contoh beberapa kasus kekerasan belakangan ini di Kota Jayapura dipengaruhi mabuk ganja. Salah satunya adalah kasus kekerasan yang terjadi di Hotel Bunga Youtefa pekan lalu.
Pelaku diketahui positif mengunakan narkoba jenis ganja. Hal tersebut diketahui setelah pelaku dilakukan tes urine oleh Polresta Jayapura Kota.