Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Zona Hijau, Daerah Jangan Paksakan Sekolah Ditutup

Christian Sohilait

JAYAPURA- Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, S.T, M.M  mengatakan, kemarin pihaknya rapat dengan Tim Covid-19 Provinsi Papua.

“Dari hasil rapat ini, menurut Sohilait memang ada rancangan yang disepakati untuk sekolah kembali ditutup. Hal ini sehubungan dengan naiknya Covid-19 di Papua. Namun, hal ini akan dipelajari di masing-masing daerah secara ulang,” katanya kepada wartawan di Sekretariat GMKI Cabang Jayapura, Selasa (9/2) kemarin.

Menurut Christian pihaknya dari DPPAD sendiri mempunyai saran sebenrnya ada dua hal yang paling penting, yaitu pertama apabila tim Covid-19 Provinsi Papua melakukan pertemuan dengan seluruh Tim Covid-19 dan daerahnya dinyatakan hijau, maka sekolah jangan dipaksakan untuk tutup, tetapi biarkan sekolah dibuka.

Baca Juga :  Pj Gubernur: Pembangunan di Papua Tunjukkkan Tren Positif

“Dengan catatan mereka masing-masing akan melihat kesiapan sekolah dan keselamatan dari para siswa. Inikan masing-masing dari mereka bisa melihatnya,” tutur mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Lanny Jaya ini.

Yang kedua, kata Sohilait jika ada daerah yang zona merah, tetapi daerah-daerah kecil atau distrik dan kampungnya zona hijau, maka dipersilahkan sekolahnya tetap belajar mengajar seperti biasa.

“Saya kasih contoh misalnya, Kabupaten Jayapura secara zona memang merah, tetapi didalamnya ada daerah-daerah yang hijau seperti Lereh  itu hijau dan mereka aktifitas seperti biasa. Ini biasa dijalankan untuk aktifitas sekolah seperti biasa,” ucapnya.

Oleh karena itu, Sohilait menyampaikan memang perlu ada ruang ketika surat edaran Gubernur Papua mengenai Covid-19 dijalankan, sebab edaran ini akan menjadi turunan di Kabupaten/Kota yang ada di Papua.

Baca Juga :  Asyik Main Togel, Lima Orang Diringkus

“Mohon ini dikasih ruang, sehingga anak-anak punya proses belajar mengajar bisa jalan jalan, terutama di daerah-daerah yang zona hijau. Sedangkan, daerah-daerah yang merah memang jangan dipaksakan,” ujarnya.

Sohilait menjelaskan, sekitar 9 atau 10 daerah di Papua yang zona hijau, sehingga aktifitas sekolah berjalan seperti biasa atau offline, tetapi dengan adanya diskusi ulang mengenai Covid-19, maka secara otomatis kemungkinan ini akan berubah.

“Karena itu, Tim Covid-19 saya belum tahu kapan pertemuan dengan Tim Covid-19 di kabupaten/kota, tetapi dari saya pribadi itu yang saya sampaikan sebagai masukan untuk Tim Covid-19 provinsi dan kabupaten/kota,” jelasnya. (bet/wen)

Christian Sohilait

JAYAPURA- Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, S.T, M.M  mengatakan, kemarin pihaknya rapat dengan Tim Covid-19 Provinsi Papua.

“Dari hasil rapat ini, menurut Sohilait memang ada rancangan yang disepakati untuk sekolah kembali ditutup. Hal ini sehubungan dengan naiknya Covid-19 di Papua. Namun, hal ini akan dipelajari di masing-masing daerah secara ulang,” katanya kepada wartawan di Sekretariat GMKI Cabang Jayapura, Selasa (9/2) kemarin.

Menurut Christian pihaknya dari DPPAD sendiri mempunyai saran sebenrnya ada dua hal yang paling penting, yaitu pertama apabila tim Covid-19 Provinsi Papua melakukan pertemuan dengan seluruh Tim Covid-19 dan daerahnya dinyatakan hijau, maka sekolah jangan dipaksakan untuk tutup, tetapi biarkan sekolah dibuka.

Baca Juga :  Pj Gubernur: Pembangunan di Papua Tunjukkkan Tren Positif

“Dengan catatan mereka masing-masing akan melihat kesiapan sekolah dan keselamatan dari para siswa. Inikan masing-masing dari mereka bisa melihatnya,” tutur mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Lanny Jaya ini.

Yang kedua, kata Sohilait jika ada daerah yang zona merah, tetapi daerah-daerah kecil atau distrik dan kampungnya zona hijau, maka dipersilahkan sekolahnya tetap belajar mengajar seperti biasa.

“Saya kasih contoh misalnya, Kabupaten Jayapura secara zona memang merah, tetapi didalamnya ada daerah-daerah yang hijau seperti Lereh  itu hijau dan mereka aktifitas seperti biasa. Ini biasa dijalankan untuk aktifitas sekolah seperti biasa,” ucapnya.

Oleh karena itu, Sohilait menyampaikan memang perlu ada ruang ketika surat edaran Gubernur Papua mengenai Covid-19 dijalankan, sebab edaran ini akan menjadi turunan di Kabupaten/Kota yang ada di Papua.

Baca Juga :  TP PKK Papua Natal Bersama Lansia, Janda dan Anak Yatim di Sarmi

“Mohon ini dikasih ruang, sehingga anak-anak punya proses belajar mengajar bisa jalan jalan, terutama di daerah-daerah yang zona hijau. Sedangkan, daerah-daerah yang merah memang jangan dipaksakan,” ujarnya.

Sohilait menjelaskan, sekitar 9 atau 10 daerah di Papua yang zona hijau, sehingga aktifitas sekolah berjalan seperti biasa atau offline, tetapi dengan adanya diskusi ulang mengenai Covid-19, maka secara otomatis kemungkinan ini akan berubah.

“Karena itu, Tim Covid-19 saya belum tahu kapan pertemuan dengan Tim Covid-19 di kabupaten/kota, tetapi dari saya pribadi itu yang saya sampaikan sebagai masukan untuk Tim Covid-19 provinsi dan kabupaten/kota,” jelasnya. (bet/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya