Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

600 Orang Mengungsi, Korban Banjir Lainnya Bertahan

Wali Kota Tinjau Lagi Sejumlah Lokasi Bencana Banjir dan Longsor

JAYAPURA – Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM meninjau  lokasi bencana ke 2 kalinya. Data terbaru menunjukkan bahwa terdapat 7 korban jiwa.  Menurut Wali Kota,  setelah dilakukan peninjauan ulang korban meninggal dunia bertambah menjadi 7 orang, serta 4 luka-luka. Selain itu ada sekitar 600 orang mengungsi, sisanya tetap bertahan di rumah masing-masing.

  “Ada yang mengungsi, ada yang masih tinggal karena harta benda. Takut ada orang-orang yang tidak baik bisa mengambil barang-barang yang ditinggali oleh para korban bencana tersebut,” ujarnya  Benhur Tomi Mano, Sabtu (8/1).

   Dalam peninjauan kali ini, terdapat beberapa tempat yang dikunjungi, melanjutkan kegiatan di hari pertama.  “Kami lanjutkan di hari kedua ini seperti di Bhayangkara, lokasi rumahnya SDM Polda Papua. Dan juga kita lanjutkan di jalan Nirwana bertemu langsung dengan keluarga duka dan juga di Batu Putih.” terangnya.

Baca Juga :  SPN Jayapura Bangun Sinergitas dengan PN Jayapura

  Selain di tempat tersebut, dirinya bersama rombongan melakukan kunjungan ke SMA 4 entrop yang masih terendam lumpur. Serta meninjau posko. “Kami juga mau ke posko untuk memberikan makanan siap saji untuk masyarakat di Organda.” Tambahnya.

  Dirinya menjelaskan, sejak  dulu Organda sudah sering dilanda banjir akibat pemukiman liar di sekitar bantaran sungai. “Organda ini sebelum saya jadi Walikota itu sudah terjadi banjir. Terendam air, tahun 2014 kami sudah menatanya. Melakukan pembersihan Konya sampai di hotel 99 belakang Koramil Abepura, sampai tembus di Saga.” Jelasnya.

   Menurutnya, setelah pembersihan rumah-rumah di bantaran sungai tersebut, di tahun berikutnya sudah tidak terjadi bencana banjir. Walaupun curah hujan cukup tinggi. “Kami bongkar semua dan perluas kali tersebut, kami bongkar minta izin sama masyarakat yang bangun di atas kali tersebut.” lanjutnya.

Baca Juga :  PLBN Skouw Harus Tumbuh Menjadi Destinasi Wisata di Papua

  Namun karena kurang pemantauan lanjutan, menurutnya kejadian banjir besar terulang kembali. “Pembuangan ke kali Acai itu bagus, ya selama ini mungkin kurang pemantauan kami ke sana. Mungkin juga ada yang sudah bangun di situ, mungkin  juga tersumbat sehingga parah.” tuturnya.

  Untuk mengantisipasi kejadian selanjutnya, pemerintah kota melakukan pembongkaran drainase di beberapa titik sepanjang jalan di kota Jayapura. “Kami berusaha membongkar jalan drainase di Saga. Grand abe ini supaya ini menurunkan air.” ulasnya.

  Dirinya meminta kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng bukit yang lawan longsor untuk lebih berhati-hati. “Bisa mengungsi dulu ke tempat yang aman. karena kita menunggu hasil dari badan meteorologi geofisika. Apakah curah hujan ini masih ada untuk hari-hari selanjutnya. Mari kita antisipasi.” Tandasnya. (Rhy/tri)

Wali Kota Tinjau Lagi Sejumlah Lokasi Bencana Banjir dan Longsor

JAYAPURA – Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM meninjau  lokasi bencana ke 2 kalinya. Data terbaru menunjukkan bahwa terdapat 7 korban jiwa.  Menurut Wali Kota,  setelah dilakukan peninjauan ulang korban meninggal dunia bertambah menjadi 7 orang, serta 4 luka-luka. Selain itu ada sekitar 600 orang mengungsi, sisanya tetap bertahan di rumah masing-masing.

  “Ada yang mengungsi, ada yang masih tinggal karena harta benda. Takut ada orang-orang yang tidak baik bisa mengambil barang-barang yang ditinggali oleh para korban bencana tersebut,” ujarnya  Benhur Tomi Mano, Sabtu (8/1).

   Dalam peninjauan kali ini, terdapat beberapa tempat yang dikunjungi, melanjutkan kegiatan di hari pertama.  “Kami lanjutkan di hari kedua ini seperti di Bhayangkara, lokasi rumahnya SDM Polda Papua. Dan juga kita lanjutkan di jalan Nirwana bertemu langsung dengan keluarga duka dan juga di Batu Putih.” terangnya.

Baca Juga :  10 Tahun Ke Depan, Banjir dan Kemcetan Akan jadi Masalah Besar

  Selain di tempat tersebut, dirinya bersama rombongan melakukan kunjungan ke SMA 4 entrop yang masih terendam lumpur. Serta meninjau posko. “Kami juga mau ke posko untuk memberikan makanan siap saji untuk masyarakat di Organda.” Tambahnya.

  Dirinya menjelaskan, sejak  dulu Organda sudah sering dilanda banjir akibat pemukiman liar di sekitar bantaran sungai. “Organda ini sebelum saya jadi Walikota itu sudah terjadi banjir. Terendam air, tahun 2014 kami sudah menatanya. Melakukan pembersihan Konya sampai di hotel 99 belakang Koramil Abepura, sampai tembus di Saga.” Jelasnya.

   Menurutnya, setelah pembersihan rumah-rumah di bantaran sungai tersebut, di tahun berikutnya sudah tidak terjadi bencana banjir. Walaupun curah hujan cukup tinggi. “Kami bongkar semua dan perluas kali tersebut, kami bongkar minta izin sama masyarakat yang bangun di atas kali tersebut.” lanjutnya.

Baca Juga :  Rumah Bantuan Bencana Mulai Dibangun

  Namun karena kurang pemantauan lanjutan, menurutnya kejadian banjir besar terulang kembali. “Pembuangan ke kali Acai itu bagus, ya selama ini mungkin kurang pemantauan kami ke sana. Mungkin juga ada yang sudah bangun di situ, mungkin  juga tersumbat sehingga parah.” tuturnya.

  Untuk mengantisipasi kejadian selanjutnya, pemerintah kota melakukan pembongkaran drainase di beberapa titik sepanjang jalan di kota Jayapura. “Kami berusaha membongkar jalan drainase di Saga. Grand abe ini supaya ini menurunkan air.” ulasnya.

  Dirinya meminta kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng bukit yang lawan longsor untuk lebih berhati-hati. “Bisa mengungsi dulu ke tempat yang aman. karena kita menunggu hasil dari badan meteorologi geofisika. Apakah curah hujan ini masih ada untuk hari-hari selanjutnya. Mari kita antisipasi.” Tandasnya. (Rhy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya