Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat Satu Minggu

JAYAPURA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura telah mengeluarkan surat keputusan penetapan status tanggap darurat dalam satu minggu ke depan, pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Jayapura, akibat hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura sejak Kamis (6/1) malam hingga Jumat (7/1) dini hari.

Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., sebagai Ketua Sigap Penanganan Bencana Banjir dan Longsor (Bansor) Kota Jayapura, selain telah  mengeluarkan surat keputusan penetapan status tanggap darurat dalam satu minggu ke depan, Pemkot Jayapura juga telah menetapkan struktur organisasi penanganan bencana.

Rustan Saru sebagai Ketua Sigap Penanganan Bencana Bansor Kota Jayapura mengaku diberi tanggung jawab sebagai ketua posko penanggulangan bencana dan longsor. “Kami dibantu Kasdim, Wakapolres dan wakil dari Dansatrol,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos di Posko Induk GOR Waringin Jayapura, Sabtu, (8/1).

Dari hasil rapat yang telah digelar, Rustan Saru menyampaikan ada empat distrik yang terdampak bencana banjir dan longsor. Akibat banjir dan longsor ini, menurut Rustan Saru, ribuan warga menjadi korban dan saat ini berada di beberapa titik. “Distrik Jayapura Selatan di sekitar kompleks SMA Negeri 4, terdapat 554 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 1.847 orang. Sedangkan di Distrik Heram yang meliputi Perumnas 4, Poltekkes dan Organda berjumlah 1.708 jiwa, dengan kurang lebih hampir 615 kepala keluarga. Kemudian di Pasar Youtefa sekira 1.950 jiwa. Jadi total keseluruhan yang ada 7.005 jiwa yang terdampak dari banjir,” bebernya.

Baca Juga :  BTM Tegas Proses Hukum Oknum yang Lakukan Pemerasan

“Kami sudah tetapkan Posko induk di GOR Waringin, Kotaraja sekaligus sebagai media center. Ada juga posko pembantu yaitu di salah satu gereja di atas SMAN 4 di Entrop, depan Hola Plaza, Pasar Youtefa dan Organda. Poskos pengungsian sementara ada dua titik yaitu di GOR Trikora Abepura berjumlah 198 orang dan di Diklat Sosial, Tanah Hitam saat ini tinggal 12 orang dari 18 orang yang mengungsi,” sambungnya.

Rustan Saru mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan pihak terkait seperti  BMKG, balai sosial, BWS dan dari Balai Perumahan, BPBD Provinsi Papua dan OPD terkait. Dari pertemuan tersebut terungkap bahwa curah hujan di sekitar Kota Jayapura dalam beberapa hari kedepan, diperkirakan normal. Namun diperkirakan pada bulan Februari akan terjadi curah hujan yang tinggi.

Terkait hal ini, Rustan Saru meminta warga untuk tetap waspada dan menjaga kemungkinan terjadinya bencana sehingga tidak terjadi korban jiwa. ”Kita harus tetap waspada terhadap bencana. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” pintanya.

Mengenai penanganan terhadap warga yang terdampak banjir dan tanah longsor, Rustan Saru menyampaikan sejak Jumat (7/1) dan Sabtu (8/1) sudah ada 105 jiwa yang sudah diberikan pelayanan kesehatan. “Ada 28 di Perumahan Organda, di pasar Youtefa sebanyak 48 orang dan di kompleks SMAN 4 Jayapura sebanyak 26 orang,” tambahnya.

Baca Juga :  BPBD Provinsi Himbau Masyarakat Waspada Banjir dan Longsor Susulan

Adapun tujuh orang warga yang menjadi korban musibah banjir dan tanah longsor, menurut Rustan Saru semuanya sudah dimakamkan. Dari tujuh korban tersebut, tiga korban dikirim ke Wamena, kabupaten Jayawijaya untuk dimakamkan dan dua lainnya dikirim ke kampung halamannya di pulau Jawa. “Sisanya dari pemakaman di sini. Ada empat orang yang mengalami luka berat dan saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara dan RS Provita,” tuturnya.

Ditambahkan, pasca banjir seluruh tim sudah dikerahkan untuk melakukan penanganan dan pembersihan di sejumlah titik banjir guna mengatasi daerah-daerah yang masih terjadi genangana air seperti di Jalan Raya Abepura dari depan Hotel Grand Abe hingga depan Pengadilan Negeri Jayapura. Pembersihan menurut Rustan Saru juga dilakukan di sektar kompleks SMAN 4 dan beberapa titik lainnya. “Rencananya, Senin (10/1) akan dilakukan pembersihakn di seluruh kota. Kami akan melakukan apel siaga yang melibatkan aparat TNI-Polri, pemuda, paguyuban, ormas, IPDN, termasuk para pemuka agama, KNPI dan lain-lain. Semua sampah-sampah kita harap disiapkan di depan rumah masing-masing dan di tempat-tempat yang ada untuk kita angkut untuk dilakukan pembersihan,” tutupnya. (rhy/nat)

JAYAPURA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura telah mengeluarkan surat keputusan penetapan status tanggap darurat dalam satu minggu ke depan, pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Jayapura, akibat hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura sejak Kamis (6/1) malam hingga Jumat (7/1) dini hari.

Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., sebagai Ketua Sigap Penanganan Bencana Banjir dan Longsor (Bansor) Kota Jayapura, selain telah  mengeluarkan surat keputusan penetapan status tanggap darurat dalam satu minggu ke depan, Pemkot Jayapura juga telah menetapkan struktur organisasi penanganan bencana.

Rustan Saru sebagai Ketua Sigap Penanganan Bencana Bansor Kota Jayapura mengaku diberi tanggung jawab sebagai ketua posko penanggulangan bencana dan longsor. “Kami dibantu Kasdim, Wakapolres dan wakil dari Dansatrol,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos di Posko Induk GOR Waringin Jayapura, Sabtu, (8/1).

Dari hasil rapat yang telah digelar, Rustan Saru menyampaikan ada empat distrik yang terdampak bencana banjir dan longsor. Akibat banjir dan longsor ini, menurut Rustan Saru, ribuan warga menjadi korban dan saat ini berada di beberapa titik. “Distrik Jayapura Selatan di sekitar kompleks SMA Negeri 4, terdapat 554 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 1.847 orang. Sedangkan di Distrik Heram yang meliputi Perumnas 4, Poltekkes dan Organda berjumlah 1.708 jiwa, dengan kurang lebih hampir 615 kepala keluarga. Kemudian di Pasar Youtefa sekira 1.950 jiwa. Jadi total keseluruhan yang ada 7.005 jiwa yang terdampak dari banjir,” bebernya.

Baca Juga :  Forografer Asal Rusia Tak Lagi di Papua

“Kami sudah tetapkan Posko induk di GOR Waringin, Kotaraja sekaligus sebagai media center. Ada juga posko pembantu yaitu di salah satu gereja di atas SMAN 4 di Entrop, depan Hola Plaza, Pasar Youtefa dan Organda. Poskos pengungsian sementara ada dua titik yaitu di GOR Trikora Abepura berjumlah 198 orang dan di Diklat Sosial, Tanah Hitam saat ini tinggal 12 orang dari 18 orang yang mengungsi,” sambungnya.

Rustan Saru mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan pihak terkait seperti  BMKG, balai sosial, BWS dan dari Balai Perumahan, BPBD Provinsi Papua dan OPD terkait. Dari pertemuan tersebut terungkap bahwa curah hujan di sekitar Kota Jayapura dalam beberapa hari kedepan, diperkirakan normal. Namun diperkirakan pada bulan Februari akan terjadi curah hujan yang tinggi.

Terkait hal ini, Rustan Saru meminta warga untuk tetap waspada dan menjaga kemungkinan terjadinya bencana sehingga tidak terjadi korban jiwa. ”Kita harus tetap waspada terhadap bencana. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” pintanya.

Mengenai penanganan terhadap warga yang terdampak banjir dan tanah longsor, Rustan Saru menyampaikan sejak Jumat (7/1) dan Sabtu (8/1) sudah ada 105 jiwa yang sudah diberikan pelayanan kesehatan. “Ada 28 di Perumahan Organda, di pasar Youtefa sebanyak 48 orang dan di kompleks SMAN 4 Jayapura sebanyak 26 orang,” tambahnya.

Baca Juga :  Bedah Kandidat Ala Redaksi

Adapun tujuh orang warga yang menjadi korban musibah banjir dan tanah longsor, menurut Rustan Saru semuanya sudah dimakamkan. Dari tujuh korban tersebut, tiga korban dikirim ke Wamena, kabupaten Jayawijaya untuk dimakamkan dan dua lainnya dikirim ke kampung halamannya di pulau Jawa. “Sisanya dari pemakaman di sini. Ada empat orang yang mengalami luka berat dan saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara dan RS Provita,” tuturnya.

Ditambahkan, pasca banjir seluruh tim sudah dikerahkan untuk melakukan penanganan dan pembersihan di sejumlah titik banjir guna mengatasi daerah-daerah yang masih terjadi genangana air seperti di Jalan Raya Abepura dari depan Hotel Grand Abe hingga depan Pengadilan Negeri Jayapura. Pembersihan menurut Rustan Saru juga dilakukan di sektar kompleks SMAN 4 dan beberapa titik lainnya. “Rencananya, Senin (10/1) akan dilakukan pembersihakn di seluruh kota. Kami akan melakukan apel siaga yang melibatkan aparat TNI-Polri, pemuda, paguyuban, ormas, IPDN, termasuk para pemuka agama, KNPI dan lain-lain. Semua sampah-sampah kita harap disiapkan di depan rumah masing-masing dan di tempat-tempat yang ada untuk kita angkut untuk dilakukan pembersihan,” tutupnya. (rhy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya