Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Paling Banyak Disebabkan, Human Eror Harus Ada Damkar Mini Disetiap Kompleks Perumahan

Pemkot dan Solusi Dalam Meminimalisir Musibah Kebakaran di Kota Jayapura

Musibah kebakaran yang sering terjadi di Kota Jayapura menjadi perhatian serius Pemkot Jayapura karena telah banyak menghilangkan harta, benda dan nyawa. Lantas bagaimana Peran Pemkot dalam meminimalisir kebakaran di Kota Jayapura?

Laporan :Priyadi 

Berselang beberapa hari, kebakaran kembali melanda Kota Jayapura, terakhir Minggu (7/11) lalu di Padang Bulan tepatnya di asrama PGSD Uncen. 

 Dan untuk tahun ini, musibah kebakaran yang terjadi di Kota Jayapura tahun ini lebih tinggi jika dibanding dengan tahun 2020 lalu, hal ini dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura Irawadi.

 Kadis Sosial Irawadi menjelaskan, kebanyakan musibah kebakaran yang terjadi di Kota Jayapura terjadi akibat human eror atau kesalahan manusia, hal ini dikarenakan masyarakat dalam membangun rumah tidak melihat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),   sehingga dalam membangun rumah akhirnya berdekatan dan sempit tidak  ada akses kendaraan jika terjadi kebakaran mobil damkar susah masuk, kemudian dalam membangn rumah dalam memasang jaringan kelistrikan juga harus sesuai SNI apakah itu kabel yang digunakan atau dalam pemasangan jaringan supaya tidak mudah terjadi korsleting di jatingan listrik atau perabot rumah tangga yang menggunakan listrik.

 Faktor lainnya selain itu, ada juga masyakat masih teledor saat meninggalkan rumah lupa mematikan kompor sehingga kompor masih menyala mengakibatkan meledak atau tidak memperhatikan anak-anaknya saat bermain dengan korek api di dalam rumah akibatnya korek dinyalakan dan mengenai bahan yang mudah terbakar akhirnya membakar semuanya.

 Kadis Irawadi mengakui, sejatinya pemerintah sudah sering memberikan sosialisasi dan peringatan kepada masyarakat, musibah kebakaran yang terjadi selama ini dari kesalahan manusia sendiri karena tidak memperhatikan hal seperti di atas, karena masyarakat malas tahu, nanti akibatnya jika sudah terjadi kebakaran masyarakat kehilangan tempat tinggal mengalami kerugian harta benda dan nyawa melayang hal ini pasti disalahkan pemerintah.

  Padahal selama ini pemerintah melalui Wali Kota Jayapura, Wakil Wali Kota Jayapura, Dinas Sosial bahkan sampai Ketua RT/RW setempat selalu memberikan peringatan kepada warga yang khususnya tinggal di pemukiman padat penduduk untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan terjadinya kebakaran.

 Kadis menjelaskan, seiring dengan bertambahnya populasi penduduk di Kota Jayapura, mengakibatkan pembangunan rumah sewa juga semakin banyak, bahkan dibangun hingga bertingkat menggunakan bahan material yang mudah terbakar Seperti kayu dan triplek, tentu jika ada kebakaran bahan material ini langsung mudah membakar lainnya.

 “Tupoksi kita memang jika ada musibah kebakaran pasti kita akan datang mendata berapa jumlah rumah yang terbakar, ada berapa KK dan jiwa, ada korban atau tidak dan kita buatkan Posko penampungan. Dan kita juga sediakan dapur umum umum jika korbannya banyak dalam menyiapkan makan dan minum, serta kita selalu upayakan nantinya kita berikan bantuan apakah melalui APBD Pemkot berupa bahan bangunan atau dibantu Keenterian Sosial RI,”katanya, Jumat (5/11)lalu, saat menyerahkan bantuan kepada korban musibah kebakaran di komplek Kesdam Aryoko, Distrik Jayapura Utara, bersama Ketua PMI Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru,MM yang sekaligus Wakil Wali Kota Jayapura.

Baca Juga :  Pastikan Anak Tetap Tinggal di Rumah!

Menurut Kadinsos, kebakaran yang terjadi di tahun ini yang paling besar adalah di samping komplek Pasar Youtefa Abepura karena ada ratusan KK dengan jumlah ribuan jiwa dan ratusan rumah, walaupun demikian bersyukur tidak ada korban jiwa, namun yang disayangkan kejadian musibah kebakaran yang terjadi di jalan baru Ruko Abepura hingga meninggal 3 orang dan kebakaran hang baru saat terjadi di kawasan Perum Organda, Minggu (7/11)lalu.

 Dari musibah kebakaran yang sering terjadi setidaknya masyarakat harus lebih berhati-hati dan waspada jangan sampai terus terulang apalagi terjadi di pemukiman padat penduduk tentu dampaknya sangat luar biasa Seperti di daerah komplek samping pasar youtefa abepura, di Dok IX, di Komplek Kesdam Aryoko dan lainnya. Sehingga kehati-hatian dan kewaspadaan harus menjadi tanggung jawab bersama.

 Selaku Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru mengakui, terjadinya pemerintah kota Jayapura sudah terus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati atas musibah kebakaran yang sering terjadi namun masyarakat terkadang malas tahu Dan nanti jika sudah terjadi kebakaran tentu akan mengeluh dan menyalahkan pemerintah oleh sebab itu salah satu solusi solusi yang diberikan pemerintah dalam mengatasi masalah kebakaran di kota Jayapura yakni masyarakat diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati jika tinggal di pemukiman padat penduduk karena terjadi kebakaran pasti bisa menyebar kemana-mana apalagi akses jalan tidak ada tentu dalam proses pemadaman api juga sulit sehingga dibutuhkan akses disetiap Pemukiman yang bisa dilewati mobil pemadam kebakaran.

 Dan solusi lainnya kepada masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk supaya  bisa memiliki alat pemadam kebakaran Mini yang bisa dibawa ke mana-mana dan ditempatkan di titik strategis serta disiapkan tanki air sehingga jika terjadi musibah kebakaran secara mandiri masyarakat bisa langsung memadamkan sambil menunggu Petugas pemadam kebakaran.

 ” Saya juga minta kepada masyarakat supaya tetap memperhatikan jaringan listrik terutama pemasangan kabel harus sesuai dengan standar PLN baik bahan yang digunakan karena kebanyakan kebakaran tidak terjadi dari korsleting listrik,”ucapnya.

  Hal lainnya, supaya dalam meminimalisir kerugian harta benda dalam terjadi musibah kebakaran Rustan Saru minta kepada petugas pemadam kebakaran supaya lebih Sigap dan cepat dalam mengatasi keluhan masyarakat saat terjadi musibah kebakaran. 

Baca Juga :  Pertahankan Kualitas dan Kuantitas Lulusan

  Diharapkan Armada Damkar yang digunakan harus benar benar siap dan selalu standby apakah BBM, alat kerjanya, termasuk suplai airnya dan kesiapan lainnya, jangan sampai saat ada musibah kebakaran petugas tidak maksimal saat memadamkan api.

 Rustan Saru juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melakukan pengadaan mobil pemadam kebakaran yang baru, karena selama ini untuk mobil Damkar cukup banyak yang rusak sehingga perlu ada peremajaan atau penambahan Damkar. Karena harga Damkar ini tidak murah bisa sampai  milyaran rupiah tentu diharapkan kerjasama dengan DPRD Kota Jayapura dalam pengusulannya Pemkot untuk membeli Damkar juga bisa diperhitungkan.

 Sementara itu, Direktur Utama PDAM Jayapura Entis Sutisna, SE.,MM.,mengakui, musibah kebakaran yang terjadi di Kota Jayapura, pihaknya memang sangat prihatin sekali dan pihak tetap terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemerintah Kota Jayapura, hal yang dilakukan adalah setiap terjadi musibah kebakaran petugas PDAM beserta mobil tangkinya pasti datang untuk menyuplai air.

 Entis menjelaskan, PDAM Jayapura sendiri memiliki beberapa titik untuk pengambilan air terutama di depan rumah makan B-one Jayapura dan tempat pengambilan air di Taman Makam Pahlawan, di samping Pombesi  padang bulan dan di Kantor PDAM Jayapura di entrop, di titik-titii ini petugas Damkar bisa mengambil suplay air.

 Dan untuk untuk jumlah hidran kebakaran sendiri memang di Kota Jayapura sangat terbatas artinya  yang bisa berfungsi hanya ada dua tempat, yang pertama di depan kantor pemadam kebakaran di depan pasar terminal baru Kelapa Dua entrop dan  yang di depan Koramil Abepura.

 Yang sudah tentu dengan titik pengambilan yang terbatas ini memang ini akan menyulitkan bagi pemerintah Kota terutama pemadam kebakaran untuk menjangkau pada saat membutuhkan air untuk mengisi mobil pemadam kebakaran 

 Untuk itu, PDAM Jayapura dengan Satpol PP Kota Jayapura melalui Bidang pemadam kebakaran harus kerjasama  dalam memetakan wilayah wilayah mana saja yang nanti akan dibangun hidran kebakaran.

  Kemudian pada wilayah mana air itu bisa di ambil karena hidran kebakaran dibangun harus ada fasilitas jaringan airnya yang  lancar.  ” Saya berharap ada kolaborasi antara Petugas Damkar denga kami. Pasalnya, selama ini memang untuk air yang kami suplay ke pemadam kebakaran  sifatnya sosial yang artinya karena ini adalah tugas kemanusiaan kami tidak memungut biaya apapun baik untuk petugas saya yang turun dan suplay air yang kami berikan,”jelasnya.(*/wen)

Pemkot dan Solusi Dalam Meminimalisir Musibah Kebakaran di Kota Jayapura

Musibah kebakaran yang sering terjadi di Kota Jayapura menjadi perhatian serius Pemkot Jayapura karena telah banyak menghilangkan harta, benda dan nyawa. Lantas bagaimana Peran Pemkot dalam meminimalisir kebakaran di Kota Jayapura?

Laporan :Priyadi 

Berselang beberapa hari, kebakaran kembali melanda Kota Jayapura, terakhir Minggu (7/11) lalu di Padang Bulan tepatnya di asrama PGSD Uncen. 

 Dan untuk tahun ini, musibah kebakaran yang terjadi di Kota Jayapura tahun ini lebih tinggi jika dibanding dengan tahun 2020 lalu, hal ini dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura Irawadi.

 Kadis Sosial Irawadi menjelaskan, kebanyakan musibah kebakaran yang terjadi di Kota Jayapura terjadi akibat human eror atau kesalahan manusia, hal ini dikarenakan masyarakat dalam membangun rumah tidak melihat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),   sehingga dalam membangun rumah akhirnya berdekatan dan sempit tidak  ada akses kendaraan jika terjadi kebakaran mobil damkar susah masuk, kemudian dalam membangn rumah dalam memasang jaringan kelistrikan juga harus sesuai SNI apakah itu kabel yang digunakan atau dalam pemasangan jaringan supaya tidak mudah terjadi korsleting di jatingan listrik atau perabot rumah tangga yang menggunakan listrik.

 Faktor lainnya selain itu, ada juga masyakat masih teledor saat meninggalkan rumah lupa mematikan kompor sehingga kompor masih menyala mengakibatkan meledak atau tidak memperhatikan anak-anaknya saat bermain dengan korek api di dalam rumah akibatnya korek dinyalakan dan mengenai bahan yang mudah terbakar akhirnya membakar semuanya.

 Kadis Irawadi mengakui, sejatinya pemerintah sudah sering memberikan sosialisasi dan peringatan kepada masyarakat, musibah kebakaran yang terjadi selama ini dari kesalahan manusia sendiri karena tidak memperhatikan hal seperti di atas, karena masyarakat malas tahu, nanti akibatnya jika sudah terjadi kebakaran masyarakat kehilangan tempat tinggal mengalami kerugian harta benda dan nyawa melayang hal ini pasti disalahkan pemerintah.

  Padahal selama ini pemerintah melalui Wali Kota Jayapura, Wakil Wali Kota Jayapura, Dinas Sosial bahkan sampai Ketua RT/RW setempat selalu memberikan peringatan kepada warga yang khususnya tinggal di pemukiman padat penduduk untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan terjadinya kebakaran.

 Kadis menjelaskan, seiring dengan bertambahnya populasi penduduk di Kota Jayapura, mengakibatkan pembangunan rumah sewa juga semakin banyak, bahkan dibangun hingga bertingkat menggunakan bahan material yang mudah terbakar Seperti kayu dan triplek, tentu jika ada kebakaran bahan material ini langsung mudah membakar lainnya.

 “Tupoksi kita memang jika ada musibah kebakaran pasti kita akan datang mendata berapa jumlah rumah yang terbakar, ada berapa KK dan jiwa, ada korban atau tidak dan kita buatkan Posko penampungan. Dan kita juga sediakan dapur umum umum jika korbannya banyak dalam menyiapkan makan dan minum, serta kita selalu upayakan nantinya kita berikan bantuan apakah melalui APBD Pemkot berupa bahan bangunan atau dibantu Keenterian Sosial RI,”katanya, Jumat (5/11)lalu, saat menyerahkan bantuan kepada korban musibah kebakaran di komplek Kesdam Aryoko, Distrik Jayapura Utara, bersama Ketua PMI Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru,MM yang sekaligus Wakil Wali Kota Jayapura.

Baca Juga :  Pertahankan Kualitas dan Kuantitas Lulusan

Menurut Kadinsos, kebakaran yang terjadi di tahun ini yang paling besar adalah di samping komplek Pasar Youtefa Abepura karena ada ratusan KK dengan jumlah ribuan jiwa dan ratusan rumah, walaupun demikian bersyukur tidak ada korban jiwa, namun yang disayangkan kejadian musibah kebakaran yang terjadi di jalan baru Ruko Abepura hingga meninggal 3 orang dan kebakaran hang baru saat terjadi di kawasan Perum Organda, Minggu (7/11)lalu.

 Dari musibah kebakaran yang sering terjadi setidaknya masyarakat harus lebih berhati-hati dan waspada jangan sampai terus terulang apalagi terjadi di pemukiman padat penduduk tentu dampaknya sangat luar biasa Seperti di daerah komplek samping pasar youtefa abepura, di Dok IX, di Komplek Kesdam Aryoko dan lainnya. Sehingga kehati-hatian dan kewaspadaan harus menjadi tanggung jawab bersama.

 Selaku Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru mengakui, terjadinya pemerintah kota Jayapura sudah terus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati atas musibah kebakaran yang sering terjadi namun masyarakat terkadang malas tahu Dan nanti jika sudah terjadi kebakaran tentu akan mengeluh dan menyalahkan pemerintah oleh sebab itu salah satu solusi solusi yang diberikan pemerintah dalam mengatasi masalah kebakaran di kota Jayapura yakni masyarakat diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati jika tinggal di pemukiman padat penduduk karena terjadi kebakaran pasti bisa menyebar kemana-mana apalagi akses jalan tidak ada tentu dalam proses pemadaman api juga sulit sehingga dibutuhkan akses disetiap Pemukiman yang bisa dilewati mobil pemadam kebakaran.

 Dan solusi lainnya kepada masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk supaya  bisa memiliki alat pemadam kebakaran Mini yang bisa dibawa ke mana-mana dan ditempatkan di titik strategis serta disiapkan tanki air sehingga jika terjadi musibah kebakaran secara mandiri masyarakat bisa langsung memadamkan sambil menunggu Petugas pemadam kebakaran.

 ” Saya juga minta kepada masyarakat supaya tetap memperhatikan jaringan listrik terutama pemasangan kabel harus sesuai dengan standar PLN baik bahan yang digunakan karena kebanyakan kebakaran tidak terjadi dari korsleting listrik,”ucapnya.

  Hal lainnya, supaya dalam meminimalisir kerugian harta benda dalam terjadi musibah kebakaran Rustan Saru minta kepada petugas pemadam kebakaran supaya lebih Sigap dan cepat dalam mengatasi keluhan masyarakat saat terjadi musibah kebakaran. 

Baca Juga :  Remaja Jambret Tas, Nyaris Diamuk Massa

  Diharapkan Armada Damkar yang digunakan harus benar benar siap dan selalu standby apakah BBM, alat kerjanya, termasuk suplai airnya dan kesiapan lainnya, jangan sampai saat ada musibah kebakaran petugas tidak maksimal saat memadamkan api.

 Rustan Saru juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melakukan pengadaan mobil pemadam kebakaran yang baru, karena selama ini untuk mobil Damkar cukup banyak yang rusak sehingga perlu ada peremajaan atau penambahan Damkar. Karena harga Damkar ini tidak murah bisa sampai  milyaran rupiah tentu diharapkan kerjasama dengan DPRD Kota Jayapura dalam pengusulannya Pemkot untuk membeli Damkar juga bisa diperhitungkan.

 Sementara itu, Direktur Utama PDAM Jayapura Entis Sutisna, SE.,MM.,mengakui, musibah kebakaran yang terjadi di Kota Jayapura, pihaknya memang sangat prihatin sekali dan pihak tetap terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemerintah Kota Jayapura, hal yang dilakukan adalah setiap terjadi musibah kebakaran petugas PDAM beserta mobil tangkinya pasti datang untuk menyuplai air.

 Entis menjelaskan, PDAM Jayapura sendiri memiliki beberapa titik untuk pengambilan air terutama di depan rumah makan B-one Jayapura dan tempat pengambilan air di Taman Makam Pahlawan, di samping Pombesi  padang bulan dan di Kantor PDAM Jayapura di entrop, di titik-titii ini petugas Damkar bisa mengambil suplay air.

 Dan untuk untuk jumlah hidran kebakaran sendiri memang di Kota Jayapura sangat terbatas artinya  yang bisa berfungsi hanya ada dua tempat, yang pertama di depan kantor pemadam kebakaran di depan pasar terminal baru Kelapa Dua entrop dan  yang di depan Koramil Abepura.

 Yang sudah tentu dengan titik pengambilan yang terbatas ini memang ini akan menyulitkan bagi pemerintah Kota terutama pemadam kebakaran untuk menjangkau pada saat membutuhkan air untuk mengisi mobil pemadam kebakaran 

 Untuk itu, PDAM Jayapura dengan Satpol PP Kota Jayapura melalui Bidang pemadam kebakaran harus kerjasama  dalam memetakan wilayah wilayah mana saja yang nanti akan dibangun hidran kebakaran.

  Kemudian pada wilayah mana air itu bisa di ambil karena hidran kebakaran dibangun harus ada fasilitas jaringan airnya yang  lancar.  ” Saya berharap ada kolaborasi antara Petugas Damkar denga kami. Pasalnya, selama ini memang untuk air yang kami suplay ke pemadam kebakaran  sifatnya sosial yang artinya karena ini adalah tugas kemanusiaan kami tidak memungut biaya apapun baik untuk petugas saya yang turun dan suplay air yang kami berikan,”jelasnya.(*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya