Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Rencana Bisnis PT Irian Bhakti Papua Dipertanyakan

Pasca Tak Lagi Jadi Penyalur Beras

JAYAPURA – Usai pelantikan pada Maret 2023 lalu, jajaran Direktur dan Direksi PT. Irian Bhakti Papua diminta segara menyusun dan melaporkan rencana bisnisnya kepada pihak komisaris. Hal itu disampaikan Komisaris Utama PT. Irian Bhakti Papua, Yohanis Walilo dalam keterangan persnya kepada wartawan, Jumat (6/10)

  Disampaikan Yohanis, pihaknya telah menugaskan direktur dan jajaran untuk menyiapkan dan mempresentasikan laporan tersebut. Hanya saja, hingga kini pihaknya belum mendapat laporan rencana bisnis dari direktur dan jajaran PT. Irian Bhakti Papua.

“Kami (komisaris-red) tidak bertanggung jawab dalam membuat rencana bisnis. Tugas tersebut merupakan tanggung jawab jajaran direktur untuk memastikan perusahaan dapat beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” bebernya.

  Lanjutnya, laporan tersebut sudah bisa disampaikan dalam agenda pertemuan berikutnya antara komisaris dan jajaran direktur. Sebab, pihaknya ingin mengetahui kemajuan setelah perusahaan itu berubah status menjadi perseroan terbatas.

Baca Juga :  Pemprov Akan Selalu Mendukung Pengembangan SDM Anak Muda Papua

  Sebagaimana kata Yohanis, tugas Komisaris adalah mengawasi perusahaan tersebut dan sudah melihat secara umum kondisi perusahaan. “Sudah ada pertemuan awal juga dengan jajaran direksi, tapi sejauh mana hasil atau perkembangan dari pertemuan itu,” ucapnya.

  Sementara itu, Komisaris PT. Irian Bhakti Papua, Ferdinand Risamasu menerangkan, perusahaan tersebut kini tidak lagi menjadi penyalur beras pegawai negeri. Oleh karena itu, pihaknya ingin mengetahui apa rencana bisnis selanjutnya.

  “Penyebabnya lantaran kalah bersaing dengan PT. Pos Indonesia. Jadi kami ingin mengetahui apa yang akan dilakukan jajaran direksi yang sudah ditunjuk oleh pemerintah,” ucapnya.

  Ia juga menyampaikan bahwa ada empat hal yang telah disampaikan dalam pertemuan sebelumnya, dan yang harus dilaksanakan secara cepat oleh jajaran direksi. Antara lain mengevaluasi bisnis, keuangan, aset dan SDM.

Baca Juga :  Diperiksa 8 Jam, Buchtar Tabuni dan Bazoka Logo Dibebaskan

  Dimana unit-unit bisnis yang tersebar di beberapa daerah di tanah Papua dievaluasi, apakah masih layak atau tidak untuk dikembangkan. Selain itu, aset semua diinventarisir mana yang layak dipertahankan, disewakan atau harus dijual menjadi modal usaha.

  “Kami juga telah meminta jajaran direksi merumuskan strategi bisnis yang tepat untuk memajukan perusahaan tersebut. Jajaran direksi, harus melakukan analisis bisnis agar dapat menemukan bisnis yang dapat memberikan keuntungan dan berkembang dengan baik,” ungkapnya.

  Ia pun mengaku masih menunggu hasil evaluasi dan reorientasi bisnis dari jajaran direksi. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang jajaran direksi untuk membahas rekomendasi mereka pada pertemuan sebelumnya.

  “Selain itu melihat sejauh mana perusahaan dapat berkembang ke depannya,” pungkasnya. (fia)

Pasca Tak Lagi Jadi Penyalur Beras

JAYAPURA – Usai pelantikan pada Maret 2023 lalu, jajaran Direktur dan Direksi PT. Irian Bhakti Papua diminta segara menyusun dan melaporkan rencana bisnisnya kepada pihak komisaris. Hal itu disampaikan Komisaris Utama PT. Irian Bhakti Papua, Yohanis Walilo dalam keterangan persnya kepada wartawan, Jumat (6/10)

  Disampaikan Yohanis, pihaknya telah menugaskan direktur dan jajaran untuk menyiapkan dan mempresentasikan laporan tersebut. Hanya saja, hingga kini pihaknya belum mendapat laporan rencana bisnis dari direktur dan jajaran PT. Irian Bhakti Papua.

“Kami (komisaris-red) tidak bertanggung jawab dalam membuat rencana bisnis. Tugas tersebut merupakan tanggung jawab jajaran direktur untuk memastikan perusahaan dapat beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” bebernya.

  Lanjutnya, laporan tersebut sudah bisa disampaikan dalam agenda pertemuan berikutnya antara komisaris dan jajaran direktur. Sebab, pihaknya ingin mengetahui kemajuan setelah perusahaan itu berubah status menjadi perseroan terbatas.

Baca Juga :  Justru Nyatakan Perang Bukan Damai dengan Covid-19

  Sebagaimana kata Yohanis, tugas Komisaris adalah mengawasi perusahaan tersebut dan sudah melihat secara umum kondisi perusahaan. “Sudah ada pertemuan awal juga dengan jajaran direksi, tapi sejauh mana hasil atau perkembangan dari pertemuan itu,” ucapnya.

  Sementara itu, Komisaris PT. Irian Bhakti Papua, Ferdinand Risamasu menerangkan, perusahaan tersebut kini tidak lagi menjadi penyalur beras pegawai negeri. Oleh karena itu, pihaknya ingin mengetahui apa rencana bisnis selanjutnya.

  “Penyebabnya lantaran kalah bersaing dengan PT. Pos Indonesia. Jadi kami ingin mengetahui apa yang akan dilakukan jajaran direksi yang sudah ditunjuk oleh pemerintah,” ucapnya.

  Ia juga menyampaikan bahwa ada empat hal yang telah disampaikan dalam pertemuan sebelumnya, dan yang harus dilaksanakan secara cepat oleh jajaran direksi. Antara lain mengevaluasi bisnis, keuangan, aset dan SDM.

Baca Juga :  Soal Obat Sirup Anak, Warga Diminta Patuhi Imbauan Pemerintah

  Dimana unit-unit bisnis yang tersebar di beberapa daerah di tanah Papua dievaluasi, apakah masih layak atau tidak untuk dikembangkan. Selain itu, aset semua diinventarisir mana yang layak dipertahankan, disewakan atau harus dijual menjadi modal usaha.

  “Kami juga telah meminta jajaran direksi merumuskan strategi bisnis yang tepat untuk memajukan perusahaan tersebut. Jajaran direksi, harus melakukan analisis bisnis agar dapat menemukan bisnis yang dapat memberikan keuntungan dan berkembang dengan baik,” ungkapnya.

  Ia pun mengaku masih menunggu hasil evaluasi dan reorientasi bisnis dari jajaran direksi. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang jajaran direksi untuk membahas rekomendasi mereka pada pertemuan sebelumnya.

  “Selain itu melihat sejauh mana perusahaan dapat berkembang ke depannya,” pungkasnya. (fia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya